ISA TURUN KE BUMI

akulah Muhammad
dan akulah Isa
yang membenarkan

2012
Judul Puisi: Akhir Zaman
#puisipendekindonesia

(Ini catatan suatu hariku di grup Facebook Puisi Pendek Indonesia kepada YoyoCahyo Durachman)

Masyarakat kita percaya, karena terjadi penyaliban terhadap seseorang berwajah Isa, maka hakekat menyebut Isa jauh lebih dulu diangkat ke langit. Dia tidak akan mati karena disalib. Seperti Nabi SAW, nubuatnya tak ada satu pedang pun menurih kulitnya, apalagi membunuhnya. Maksudnya, kerasulan itu utuh, tak bergeming, tak terturih, apalagi terbunuh. Abadi. Dan dari langit Isa akan turun lagi ke bumi di ahir zaman untuk membenarkan Rosulullah SAW. Di langit jiwa kita pertemuannya. Tidak bertentangan keduanya. Kita bicara kapan sesuatu itu terjadi.

Ya. Bahkan di Islam pun ada tafsir yang menyebut, sesungguhnya memang tubuh Isa AS yang disalib. Benar begitu. Tetapi dengan peristiwa itu justru musuh Isa yang kalah. Isa malah berbalik dipahlawankan. Maka secara hakekat, mereka berhasil membunuh dan menyalib dirinya sendiri (Yudas), sedangkan secara hakekat Isa hidup di langit. Sampai ke kalimat, TUNGGU WAKTU AKAN MENJELASKAN SEMUANYA. Itulah Isa turun ke bumi. Ada sebutan di hari ketiga. Terjemah hari ketiga adalah, naptu. Titik terjadinya, suatu ketika.  Masa ketiga dari urutan:  pertama, kematian, kedua, perkabungan, dan ketiga, kebangkitan itu. Isa bangkit setelah perkabungan-perkabungn fikir dan rasa. Untuk membenarkan Rosulullah SAW.

Pak YoyoCahyo Durachman, aku baru saja pentas teater Volunteer dengan judul Langit Manusia di Jakarta. Meskipun demi pesan kemanusiaan pentas ini lebih menekankan pada pertanyaan: ketika langit hatimu cinta, mengapa bumi tubuhmu dosa?. Tapi, apa mungkin, ketika Rosulullah bersemayam di langit jiwa kita (juga di langit jiwa anak cucu kita yang soleh solehah sepanjang jaman), langit yang tinggi dan luas itu, ke situ tidak datang Isa AS untuk membenarkan Rosulullah?

Di dalam hati seorang hamba Allah yang soleh tentu bersemayam Rosulullah SAW, lalu hatinya itu pula yang menerima eksistensi Isa AS dari langit Allah, Isa yang membenarkan Rosulullah SAW.

Ya, Isa AS, air mata kita, akan datang, memang tetap akan datang, selalu akan datang, kepada orang yang belum mengerti tetapi rindu hidayah illahi, sehingga menjadi mengerti. Seseorang hamba Allah yang mendapat hidayah, ia akan membenarkan dan mengamalkan ajaran Allah. Membenarkan firman-firman Allah yang disampaikan Rosulullah SAW.  Maka karena Isa AS wajib datang untuk membenarkan ajaran itu, ia akan datang ketika hamba Allah itu membenarkan itu. Maka disebut-sebut Isa AS bersyahadat, sholat, zakat, puasa dan naik haji. Dia membenarkan dengan keyakinan, dengan lisan, dan perbuatan.

Selanjutnya, siapakah para pewaris sejati? Dan seperti apa mengerikannya tanda-tanda kiamat itu?

Gilang Teguh Pambudi
Cannadrama.blogspot.com
Cannadrama@gmail.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEU HONCEWANG

TONGKAT WALI

Chairil, Sabung Ayam, dan Generasi Berlagak ABG