SUNGAI PUISI

kirim bunga cintamu
kemari
akan kupintal
menjadi lembaran baja
atau nyanyianmu
menjadi keringat matahari
di hari sibuk kerja

Judul Puisi: Waktu Bercinta
#puisipendekindonesia 
------
Saya orang Cimahi. Aktivis sosial dan senibudaya Cimahi. Maka setiap kali ada yang bicara ini itu tentang Cimahi, saya mencermatinya.

Salahsatu tulisan seniman (aktor dan sutradara teater), Hermana HMT di akun facebooknya hari ini begini:
"Sungai Cimahi adalah sungai yg membelah Kota Cimahi. Aliran sungai ini dari Curug Cimahi dan Curug Panganten. Aku merindukan kawasan ini menjadi tempat wisata dengan suguhan berbagai kegiatan budaya yg berhubungan dengan air dan lingkungan hidup. Tempat ini berada di kawasan perkantoran Pemkot Cimahi-Plaza Rakyat".

Saya tertegun. Seniman itu memang sering punya singgungan pemikiran. Bahkan ketika berdomisili di Purwakarta, saya pun merindukan Sungai Puisi. Aktivis lingkungan mencintai sungai-sungai kecil yang membelah kota dengan berbagai cara, termasuk membersihkannya, atau berarak di kanan kiri sungai besar, sambil baca puisi. Meskipun akhirnya, yang pernah dilakukan adalah baca puisi mengelilingi danau, Situ Buleud.

Tulisan status Hermana itu saya komentari begini:
"Bisa dimulai dengan konsep, Wisata Sastra.  Dari hulu sampai ke hilir, atau sebaliknya, sekelompok aktivis sastra sekaligus aktivis lingkungan berjalan menelusuri sungai, sambil bergantian baca puisi menggunakan megaphone. Karena sifatnya sambil berjalan, misi puisinya kontemplatif. Dibaca, untuk didengar dan direnungkan oleh kelompok yang berjalan. Supaya estetis dan eksotis, tidak bias menjadi pertunjukkan massa. Tapi orang yang lihat boleh jadi saksi / penonton.

Kami pernah melakukan Wisata Sastra, salahsatunya dengan baca puisi mengelilingi Situ Buleud. Dua pembacanya yang sempat saya ingat, Rudy Aliruda dan Ali Novel Magad".

Maka jangan heran di tengah gerakan di sekeliling danau itu, telah terbit antologi puisi, Situ Kata.

Setelah itu, semoga tali budaya bisa saling bersinggungan. Saling membangun. Bahkan pemerintah kota punya kepedulian terhadap aliran air bersih dan lancar, enak dipandang sebagai aset wisata kota. Sungai besar maupun sungai kecil (anak sungai). Bahkan kesadaran ini bisa menjala-jalar sampai ke desa-desa yang indah dan bersih sungainya, serta menjadi pemandangan mata wisata juga.

Panggung puisi. Panggung atau tenda kecil yang tematis, atau area terbuka yang 'dimanfaatkan', atau panggung senibudaya apapun yang ramah lingkungan sekaligus bekerja untuk lingkungan, atau memang dalam rangka kepedulian lingkungan, bisa juga hadir di tepi sungai, di hulu atau di hilir.

Berpuisi, atau BERSUNGAI PUISI, tidak hanya di kanan kiri sungai, ya, tentu saja, di daerah-daerah tertentu bisa juga sambil berperahu.

Gilang Teguh Pambudi
Cannadrama.blogspot.com
Cannadrama@gmail.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEU HONCEWANG

TONGKAT WALI

Chairil, Sabung Ayam, dan Generasi Berlagak ABG