DINDING PUISI 256

DINDING PUISI 256

Sebenarnya dimulai dari hal biasa. Setiap panitia lomba menulis puisi pasti akan menyiapkan dua tahap. Tahap awal adalah penyeleksian karya berikut persyaratan yang telah diumumkan. Ini belum mencakup penilaian kualitas karya. Baru sebatas katagori usia peserta, panjang karya, jumlah karya, pemberian judul, titimangsa, penggunaan model huruf dan besar kecilnya, dll. 

Lalu timbul pertanyaan siapakah yang harus menyeleksi kesesuaian tema pada setiap karya yang masuk? Sebab karya yang masuk bisa sangat banyak jumlahnya, apalagi untuk skala nasional, apalagi di era email atau media sosial, pengiriman karya semakin mudah dan praktis walaupun di tengah kesibukan atau sambil tidur-tiduran. Di sinilah kemudian sebagian panitia terpaksa melakukan seleksi karya atas dasar kelayakan sebuah puisi dan kesesuaian tema. Sehingga dewan juri diharapkan akan bekerja jauh lebih mudah dan cepat. Tetapi ada yang menyebut, sesungguhnya ini sudah masuk tahap penjurian pertama, sebab perdebatan soal kesesuaian tema adalah hak juri sepenuhnya. Sedangkan kerja para juri  berikutnya sudah bisa disebut kerja juri tahap dua.

Dalam perkembangannya, selain atas pertimbangan contoh kasus yang saya urai tersebut, penjurian yang serba sulit juga bisa diatasi dengan cara membuat tiga tahap yaitu, tahap awal tanpa seleksi kesesuaian tema, tahap penjurian pertama, dan tahap penjurian kedua. Selain atas dasar jumlah peserta yang banyak, fakta di lapangan menunjukkan, penjurian tahap dua bisa terjadi karena adanya juri-juri tamu, biasanya juri-juri populer. Mereka ini hanya akan bekerja di puncak dalam waktu yang sangat terbatas. Jauh beda dengan juri tahap awal yang dicari dari orang-orang yang bisa bertugas leluasa.

Sebagai orang radio yang sering menggelar berbagai panggung seni, saya pun mengalami penjurian bertahap pada lomba karaoke selain pada lomba puisi. Juri tahap awal adalah orang radio, penyanyi dan musisi yang bisa bertugas leluasa. Sedangkan juri utama di putaran kedua adalah musisi dan penyanyi terkenal. Kadang bahkan sampai tiga tahap jika acaranya on air harian. Penjurian harian biasanya oleh panitia terpilih, penjurian berikutnya oleh juri undangan pertama pada babak penyisihan, lalu penjurian terakhir oleh juri undangan untuk siaran live dari panggung babak final.

Pertanggungjawaban terberat pada lomba cipta puisi dengan model penjurian bertingkat ini ada di dua titik, asalkan panitia berlepas diri dari penyeleksian atas dasar kesesuaian tema, yang sepenuhnya sudah diserahkan kepada tim juri. Titik pertama adalah pada proses penjurian awal, meloloskan karya untuk masuk seleksi akhir. Titik terberat kedua adalah pada juri terakhir yang harus menentukan karya terbaik. Yang biasanya ditengahi pula oleh adanya karya atau peserta favorit. 

Juri akan selamat ketika dengan latar keahlian dan pengalamannya telah menilai sesuai kriteria penilaian, dan keputusannya tidak dapat diganggu gugat. Itu benar.

Kegamangan atau kegelisahan sementara pihak, atas 'kebutaan' juri kedua pada kemungkinan bisa lolosnya karya-karya yang saat ini tidak lolos pada tahap pertama, bisa ditutup dengan argumentasi prinsip-prinsip penjurian bertahap itu. Bahwa juri terakhir hanya perlu merasa yakin bahwa mereka hanya menilai sejumlah karya yang terserak di depannya, dan dari karya-karya itu harus ada juaranya. Begitupun juri pertama akan mempertanggunhjawabkan karya-karya yang diloloskannya ke tahap berikutnya. 

Saya pernah menjadi juri pemuda pelopor senibudaya. Yang di hadapan saya adalah hasil dari penyeleksian awal. Maka saya hanya bisa berasumsi, pihak yang bekerja di tahap pertama adalah orang-orang yang amanah. Apalagi kalau lomba ini lomba tahunan, yang gagal di tahun ini bisa berhasil di tahun depan. Termasuk yang kurang informasi di tahun ini bisa ikut lomba di tahun depan. 

Lalu muncul spekulasi, apakah karya dan peserta yang tidak lolos tahap pertama masih bisa masuk sebagai pemenang favorit? Jika melalui pooling SMS biasanya panitia akan pelit untuk mengekspos karya atau peserta yang tidak lolos ke tahap akhir. Tetapi kalau penentuan juara favorit dilakukan oleh juri, panitia, sponsor atau penggabungan di antara itu, maka hal itu tidak mustahil. 

Kemayoran, 2020
Gilang Teguh Pambudi
Cannadrama@gmail.com
Cannadrama.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEU HONCEWANG

TONGKAT WALI

Chairil, Sabung Ayam, dan Generasi Berlagak ABG