Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2021

PERLU GAK HARI AYAH? Catatan lalu.

Gambar
PERLU GAK HARI AYAH? Jujur, saya gak inget kalo 12 November adalah Hari Ayah. Apalagi saya sering nulis, yang utama dan yang pantas dipropagandakan itu adalah Hari Ibu. Salahsatu alasan utamanya adalah, "Telah aku suburkan rahim wanita" dan kalimat sejenis. Artinya, manusia itu lahir dan dilahirkan. Artinya apa? Setiap anak manusia itu harus saling mencintai antar pria-wanita, sampai akhirnya mereka menikah dan beranak cucu, hingga berstatus ayah dan ibu. Sentrumnya adalah, IBU. Kalimatnya adalah, IBU. Kodenya adalah, IBU. Yang tidak saling mencintai antara pria dan wanita, serta tidak berhasrat, dan tidak mendukung pernikahan, ia dipertanyakan oleh SENTRUM IBU, CINTA IBU, RUMAH IBU, RAHIM IBU. Lalu di mana posisi ayah? Ayahlah yang pertama mengatakan ini dan yang mengakhirinya dengan kalimat, AMIN.  Pertanyaannya, jika engkau yakin hanya sanggup hidup di dalam rahim ibu, bagaimana engkau melestarikan rahim wanita, rahim ibu?  Sayangnya, sudah lama saya merasa, pada suatu ket