Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

PUNCAK 312

Gambar
DIA SEMATKAN SELENGKAP SIMBUL dia membatik puisi di kain seluas Indonesia tulisannya jelas terbaca dari seluruh pelosok dunia dia susun bait demi bait puisi mengikuti lengkung-lengkung keris menembus seluruh jalan kampung terekam bangsa-bangsa jejaknya dia sematkan selengkap simbul  di seluruh halaman Mesjid sehingga dia sendiri termangu  dan terharu Kemayoran, 19112018 #PuisiPendekIndonesia  ------- Berita yang sedang populer hari ini di Indonesia salahsatunya adalah persiapan partai puncak Liga Dua 2018, yang sudah direncanakan akan dilangsungkan di Stadiun Pakansari, Cibinong, Bogor, pada hari senin 3 Desember 2018. Yang menjadi semacam undangan khusus 312 tahun ini.  Ini adalah laga puncak yang penuh kepastian. Kepastian sudah dimiliki oleh calon juara 1 dan calon runner up-nya, yaitu Semen Padang dan PSS Sleman. Keduanya sudah dipastikan lolos naik kasta ke Liga Satu. Siapapun yang memegang tropi juara tidak akan merubah kepastian itu. PSS Sleman lolos ke partai

KECUPAN DUA PERIODE?

Gambar
BISIKAN MALAIKAT PEMILU sebab detikmu zikir lima waktumu sujud dan menengadahkan tangan kebutuhan khususmu menjadi manusia kepada siapa saja lumpuh bahkan mati tanpa itu kamu bukan cuma tubuh perempuan  tapi sesungguhnya manusia bahkan saat kuremas jemari tanganmu menetes deras madu surgamu dan saat kukecup bibirmu Malaikat PEMILU berbisik, "Lanjutkan dua periode". Kemayoran, 28112018 ------ Belakangan ini memasuki tahun politik, keruwetan seperti menyumbat di jalan-jalan lapang kita. Padahal otak cerdas dan dewasa, bahkan kearifan ke-Indonesiasn kita tak pernah bohong, mengomunikasikan segala hal dalam bahasa yang mudah dimengerti, baik oleh kaum intelektual maupun oleh kalangan awam, justru membawa bangsa ini ke arah wacana terbuka yang lapang. Bukan malah menyempit, buruk rupa dan menegangkan. Seorang ahli atau tokoh masyarakat yang terhormat, di depan masyarakat akan selalu bicara dalam kalimat yang tegas, keramat dan langsung bisa ditangkap maksudnya. Tid

SHOLAWATAN DAN SATRIO PININGIT

Gambar
MERAYU MEREKA aku cerita kepada Jalak,  "Orang-orang pergi setelah tanah ini tandus padahal dulu kakek-nenek kita menikmati hutan, menikmati sungai" lalu dia membubung tinggi dan kembali bercerita, "Kulihat di sana hutan dan sungai itu  aku yakin kakek-nenek kita masih menikmatinya"  maka dia pun mengajakku ke sana ke tempat orang-orang yang pergi meninggalkan tanah gersang ini maka kubikin janji, "Asal kau rayu mereka  untuk bikin tanah ini seperti di sana" Kemayoran, 24112018 #puisipendekindonesia  ------ Sebagai anak Indonesia, anak dunia, yang lahir di tengah perkebunan kopi. Bisa juga dijuluki anak kopi. Saya sudah 100% suka tanaman. Suka pepohonan. Suka pemandangan hutan. Bahkan bicara syair-syair Wali Songo saya suka lirik, "cah angon cah angon penekno blimbing kui", atau "turi-turi putih ditandur ning kebon agung". Dll. Bahkan kalau saya ditawari, mau di ajak ke luar negri gratis detik ini, saya punya dua permin

TEMA CINTA DAN PERCERAIAN

Gambar
CANTIK DI LANGIT bagaimana mungkin kulupa tubuh yang kujagai dari muda, beranak keriput  lalu pulang suami mana yang tak menggilai  tubuh istrinya? di pemakaman ini  kemboja putih mulus dan pink suaramu selalu wangi dan mesra, "kalau aku pergi lebih dulu jangan gali tubuhku di bumi sebab aku cantik di langit" kemayoran, 23112018 ------ Pasangan suami istri (pasutri) mana yang tidak saling mencintai? Mana ada suami membenci istrinya? Mana mungkin ada istri tidak menyukai suaminya? Bagaimana bisa? Terkecuali pada mereka yang sedang dalam cobaan serius. Bahkan sampai ada yang bercerai. Dan perceraian itu ada tiga. Pertama suami istri yang bercerai karena sudah menemui titik kebuntuan komuniksi harmonisnya. Mereka memilih jalan surga daripada menumpuk api neraka. Pada jenis perceraian pertama ini, asumsi kita menunjukkan keduanya adalah orang baik-baik yang tengah memohon keselamatan diri dan keluarganya kepada Allah. Perceraian kedua adalah, ketika seorang suami

SANA SINI LITERASI?

Gambar
MENUNGGU PARA PEZIARAH itu buku pada rak kayu telah merayu waktu untuk setia di situ ketika ruangannya rubuh tanah rumahnya telah terjual murah sebab tata kota menghendakinya tulisannya masih pedang masa depan tombak yang melesat dari masa silam yang seperti ditaburi bunga dari langit pada sebuah kota yang disebut makam yang menunggui para peziarah Kemayoran, 21112018 #puisipendekindonesia ------ Beberapa tahun terakhir ini Indonesia disemarakkan oleh istilah literasi. Meskipun di dunia pendidikan istilah ini sudah lama ada, tetapi greget penggaungannya memang semakin terasa beberapa tahun belakangan. Kita tentu jadi sering mendengar istilah, rumah litetasi, saung literasi, pondok litetasi, komunitas literasi, sanggar literasi, kelompok literasi, dll. Selain itu ada banyak program yang menggunakan judul literasi. Dan kalau kita buka internet, lalu mengetik "literasi.com", maka akan banyak bermunculan website literasi. Secara awam kita memaknai literasi adalah

POSISI PUISI DAN ISLAM NUSANTARA

Gambar
MENEMUI PUISI menemui puisi pada jejak kaki nabi kalimat yang tercecer tidak percuma kita menjadi pemungut hikmah yang bijaksana segala harum naik segenap cinta terbuka kalimat pada daun rimbun kita seperti bermain-main sekitar taman berseluncur pada sulur-sulur hijau yang menjuntai dari langit  hati Kemayoran, 20112018 ------ Bulan November, 2016 saya pernah membuat tulisan status di media sosial facebook, begini: POLITIK DAN PUISI? Sederhananya, puisi itu, kalaupun tidak indah karena 'permainan' bahasanya, setidaknya bernilai indah karena nilai kemanusiaannya.  Ukuran kemungkinan dimuat koran, diperdengarkan di radio, atau diterbitkan pada sebuah buku, adalah satu jalan menemui kualitas. Mencapai pengalaman universal kemanusiaan, bukan kecenderungan pribadi, menjadi pertimbangan keumumannya. Melahirkan puisi, kecerdasan yang bijak sangat dipertaruhkan. Kecuali kalau sebatas teriakan dipanggung tanpa kontrol yang terdengar seperti puisi. Rugi kalau kita m

PENYAIR KOK MENTRI?

Gambar
DIA SEMATKAN SELENGKAP SIMBUL dia membatik puisi di kain seluas Indonesia tulisannya jelas terbaca dari seluruh pelosok dunia dia susun bait demi bait puisi mengikuti lengkung-lengkung keris menembus seluruh jalan kampung terekam bangsa-bangsa jejaknya dia sematkan selengkap simbul  di seluruh halaman Mesjid sehingga dia sendiri termangu  dan terharu Kemayoran, 19112018 #puisipendekindonesia ------- Kan sudah saya bilang. Ini bukan zaman Orde Baru yang sentralistik dan banyak organisasi yang dianggap paling sah, tapi tanpa rujukan undang-undang. Melainkan atas dasar kalimat pemerintah yang sepihak. Kalau sekarang di era reformasi Presiden Jokowi, tentu sudah banyak perubahan. Meskipun belum sempurna. Bahkan sebenarnya sudah terasa sejak era presiden Megawati dulu. Sampai saya bilang saat itu, Mega sangat baik. Pada hal tertentu terlalu baik bahkan.  Penyair dan sastrawan pada umumnya pada hari ini, terutama setelah memasuki era reformasi 1998, punya keberangkatan yang

SAYANG SANA SINI, BOLA KE SANA SINI

Gambar
MEMBENTANGKAN SAYAP GARUDA timnas kalah? buka jendela! selama angin masih berhembus  dagdigdug kita masih sempurna  sebab merah putih yang berkibar  masih membentangkan sayap garuda Kemayoran, 18112018 #puisipendekIndonesia ------- Karena kecewa pada Timnas yang takluk pada laga penyisihan ketiga dari Thailand di Piala AFF 2018, akhirnya saya mulai mencari titik penghiburnya dari Liga 1. Meskipun Indonesia yang dilatih Bima Sakti itu masih punya peluang masuk babak semifinal, tetapi lumayan berat, karena masih sangat tergantung hasil pertandingan tim-tim lain. Sungguh proses yang jeblok.  Meskipun tayangan Timnas kemarin sempat saya tinggal karena selaku penyair Indonesia saya perlu menjadi saksi Hari Puisi Nasional di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, tetapi hati Timnas saya tetap menggejolak. Bagi bangsa Indonesia, Timnas adalah titik penghibur dan penersatu. Sehingga sangat dielu-elukan prestasinya. Apalagi Piala AFF 2018 dari tim senior adalah oleh-oleh terakhir dari

INI JUGA PR DI HARI PUISI NASIONAL

Gambar
MENJADI MATAHARI, MENJADI BULAN maaf Tuan,  anda menghalangi matahari jangan begitu, begeserpun kau menghalangi bulan 24 jamku bisa selalu habis itu semua karena kamu korupsi tidakkah cukup hidup dengan harga diri dan berapapun besarnya uang gaji? tidakkah itu cukup untuk menjadi mattahari? menjadi bulan? dan membeli lagi 24 jamku untukmu Kemayoran, 17112018 #puisipendekindonesia ------- Saya menghadiri acara pembukaan Hari Puisi Nasional di TIM, 17112018. Saya dengar ketua Yayasan Puisi, Maman S. Mahayana yang cerita repotnya lari kesana kenari nyari dukungan dana untuk Hari Puisi. Yang saya komentari di bawah tiang tenda, "Salah sopo?" Tetapi alhamdulillah, sudah sukses berjalan ke 6 kalinya. Saya dengar orasi Sutarzi Calzoum Bachri tentang puisi, masyarakat dan hari puisi.  Lalu saya dengar juga gubernur Anies Baswedan yang ngasih pidato sambutan sebelum pemukulan gong, diantaranya tentang fasilitas seni yang ada sungguh sangat membutuhkan 'aktor seni&#

LAUTAN AIR MATA DAN SUKACITA TAHUN BARU

Gambar
LIBUR TAHUN BARU  ayo Nak, kita ke pantai dan memang harus ke pantai  memburu kenanganmu sebab bosan melayari airmata penuhi saja bola matamu dengan kebahagiaan pasir di sini Allah kasih murah angin dan pemandangan laut batu karang kita lompati dengan perkasa melepas senyum langit sebisa-bisa  ayo kita bisiki malaikat tentang tahun baru persegi empat Kemayoran, 13112018 #puisipendekindonesia ------ Desember selangkah lagi. Berarti tahun  baru datang lagi. Sudah punya event tahun baru? Atau sudah punya rencana acara apa? Mungkin karena sejak awal tahun 90-an saya sudah kerja di Radio, jadi biasa sensitif pada momen-momen tahunan apapun. Biasanya setiap pemrograman acara mulai saya rencanakan sebulan sebelum hari H, kecuali siaran langsung panggung besar di atas 10.000 penonton yang diselenggarakan sendiri, bukan kerjasama dengan panitia lain. Bisa 3 bulan sebelumnya. Tapi seingat saya, waktu kecil dulu tidak terlalu terasa tahun baru di perkebunan. Tidak ada deretan po

HANTU VIRAL?

Gambar
HARI MENEPATI JANJI  matahari menyengat tiang besi pagi sudah tinggi duha kubawa menghabisi diri semangat semangat semangat ini hari menepati perjanjian lagi siapa di depan menanti siapa di belakang mengikuti kita satu hati besi sudah terbakar matahari sudah, jangan saling menyakiti! Kemayoran, 13102018 #puisipendekindonesia ------- Puisi di atas saya buat jauh waktu sebelum ada niat membuat tulisan ini. Dalam hidup saya, saya mengenal dua kali sebutan gendruwo. Pertama waktu saya kanak-kanak. Para orangtua di Jawa biasa mengucap, "Awas nanti diculik gendruwo". Yang maksudnya agar kami jadi anak soleh dan selalu nurut kepada orangtua. Termasuk jam magrib harus sudah di rumah karena itu jam sholat. Jangan keluyuran gak jelas. Karena tidak ada orang tua baik-baik yang menginginkan anak-anaknya celaka. Gendruwo kepada anak-anak kala itu diceritakan bertubuh besar dan gelap. Berjalan tegak seperti manusia tetapi agak bungkuk. Tubuhnya berbulu. Bercula, bertaring

INI SELOROH, SENIMAN KOK NETRAL?

Gambar
TAHUN POLITIK mumpung tahun politik aku sudah mengantongi nama bahkan di pangung pun berani teriak terbuka segera kirimi aku lagu damai tanah air untuk menikmati Indonesia yang merdeka berbuat baik apa saja merdeka membangun kebaikan apa saja merdeka membenci kebohongan apa saja  sebab aku rakyat Indonesia yang sedang menikmati tahun politik waktunya berpesta demokrasi  karena aku sebuah nama Kemayoran, 12102018 #puisipendekindonesia  ------- Beri saya lagu ini: Tanah airku tidak kulupakan Kan terkenang selama hidupku Biarpun saya pergi jauh Tidak kan hilang dari kalbu Tanah ku yang kucintai Engkau kuhargai Walaupun banyak negri kujalani Yang masyhur permai dikata orang Tetapi kampung dan rumahku Di sanalah kurasa senang Tanahku tak kulupakan Engkau kubanggakan Lalu saya akan teringat romantisme masa lalu yamg saya andaikan peristiwa hari ini. Jujur, saya pernah tidak tahu-menahu siapa pencipta lagu Tanah Airku itu. Yang jelas saya dengar sejak era Orde Bar