Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

KEBOHONGAN SENI DAN POLITIK NYAWER

Gambar
Jaipongan. Atau kehadiran seni tradisi tertentu. Sebaiknya jangan sebatas lomba. Seringkali lomba tidak merepresentasikan geliat seni yang sesungguhnya di masyarakat. Cuma sebatas 'diadakan' atau diada-adakan'. Selain itu cuma cara pemerintah tertentu buang sial. Yang penting proses pentradisian itu sudah diakan. Padahal cuma sebatas seremoni lomba yang tidak terukur visi-misi dan pengaruh publiknya. Meskipun demikian lomba-lomba seni tetaplah penting.  Apapun. Termasuk lomba tari tradisional. Bisa menjadi aksen penegas bahwa suatu seni tertentu masih ada. Ada seninya, ada senimanya, dan ada pencintanya. Bayangkan kalau suatu lomba tari tradisi di sebuah kabupaten, minimal diselenggarakan oleh pemerintah 2-3 kali setahun. Lalu swasta/komunitas yang berbeda-beda juga mengadakan lomba sejenis 12 kali setahun. Itu akan punya pengaruh positif dari simbol gerak dinamis masyarakat melalui tari. Ditambah lagi lomba-lomba spesial yang semarak dalam satu waktu tertentu. Misalnya l

CINTA DAN SELINGKUH SEPAKBOLA

Gambar
Meskipun waktu hidup saya 70% adalah Jawa Barat, tetapi terasa 100% saja. Karena saya juga nikah di Bandung, dan punya anak di Bandung dan Purwakarta. Lengkaplah Jawa Baratnya. Maka jangan heran kalo saya merasa sebagai penggembira sepakbola asal Tatar Pasundan ini. Pertama menjadi pengagum Peri Sandria, Nur Alim, dan Heri Kiswanto, Bandung Raya. Lalu setelah tim ini 'hilang', sudah pasti PERSIB Bandung. Tetapi kan saya punya sejarah kelahiran dan waktu hidup di Jawa Tengah 20%. Maka malam ini, 27042017, saya sangat bersukacita depan TvOne nonton siaran langsung Liga 2 Indonesia 2017, PSIS Semarang yang sedang berhadapan dengan PERSIPON Pontianak. Bahkan rasa hati saya, bapak saya serasa masih hidup saja, serta keluarga di Jawa Tengah seperti dekat saja. Padahal cuma gara-gara permainan sepakbola. Hebat! Sepakbola bisa mendatangkan kenangan dan cinta kepada apa saja, siapa saja. Dan lagi, ini gak bisa dilupakan, bukan cuma karena be-KTP Jakarta beberapa tahun terakhir, teta

PARIKESIT INDONESIA

Gambar
ANAK YATIM ITU RAJA  seluruh keturunan Parikesit adalah raja-raja utama Bratayuda tidak perlu menjelaskannya atau telah mencukupkannya Kemayoran, 26042017 ----- catatan budaya: Parikesit di Pulau Jawa juga dikenal sebagai nama padi. Atau pada dunia  manusia, Parikesit sebagai sebutan, manusia pemakan padi. Atau bagi keIndonesiaan kita, Parikesit sebutan untuk manusia-manusia yang hidup tentram damai di sebuah negara kepulauan (Nusantara) yang menonjol produksi dan konsumsi padi(nasi)nya. Bagi para dalang, penceritaan Parikesit juga bagian dari solawatan. Karena Nabi SAW adalah seorang yatim. Juga bisa  menjadi tafsir cinta atas kemanusiaan universal yang hakekatnya adalah yatim, hanya bisa berbapak kepada Allah SWT. Orang tua hanya jalan Allah untuk meneruskan garis keturunan manusia. Setiap pribadi tetap wajib menjadi alif yang tegak. Yatim yang istikomah. Dalam prinsip lahirnya kepemimpinan muslim (khilafah), cerita Parikesit menjadi pengantar, nasehat dan berisi doa-doa bag

NYI RORO KIDUL ISTRI SAYA

Gambar
Sebagai 'Sultan Pulau Jawa', Nyi Roro Kidul itu istri saya. Tetapi dalam garis kisah saya, kok dia gak bunuh diri? Cuma disebut, gaunnya kebaya ijo seksi, berambut panjang, berparas cantik. Mengendarai kereta kencana naik turun samudra. Itu aja.  Itu simbol-simbol. Trus yang nyebut dia bunuh diri nyemplung ke laut itu siapa? Kalau ngahiang, hilang dengan badannya okelah. Ada juga tokoh-tokoh legenda baik yang juga dikabarkan begitu, memang. Kalo dibilang Nyi Roro Kidul selalu minta tumbal wisatawan yang tenggelam, dalam kamusku cuma disebut, "Yang meminta tumbal itu, 'resiko wisata laut/pantai', logikanya bisa terjadi peristiwa tenggelam. Mangkanya harus berdoa dan berhati-hati. Termasuk pemerintah harus menyediakan Satgas/Polisi Pantai. Bukan Nyi Roro Kidul yang tega meminta nyawa. Kalau ada upacara-upacara tradisional, sebenarnya kata kuncinya: seremoni seni(sosial)budaya meminta keselamatan kepada Allah SWT. Adapun soal kepala kerbau yang dilarung ke laut,

SENYUM SAKIT HATI

Gambar
Kalau dituding orang sakit, saya tetap bangga. Yang penting pendapat dan sikap hidup saya berisi senyum kemenangan. Kalau dituding orang gila, saya gak malu. Tetapi ijinkan saya tidak masuk ke dalam kamusmu, nek ora edan ora kumanan (kalo gak gila gak kebagian). Kitab dan takdir saya lain. Sebagai orang yang lahir di hutan atau kebun (perkebunan), bolehlah kalau saya sakit dituduh kampungan. Tetapi semangat saya membawa kota, bahkan membawa ibukota daerahnya, sejak kecil sudah ber-ibu kota negara. Maka ketika di kota jadi Kepada Studio dan Kepala Siaran Radio, kalimat pertama saya, orang kampung bisa apa sih? Bisanya kan cuma memimpin radio dan bikin panggung-panggung! Sebagai orang yang mau masuk tentara bolehlah saya sakit hati. Cita-cita itu kandas karena situasi ekonomi keluarga yang sedang buruk. Belok mau jadi pengabdi melalui jalur pendidikan, batal jadi guru. Pasti banyak yang menyebut saya gagal. Begitu. Tetapi, sejak masih di bangku SMA/SPGN, baik melalui tulisan di koran,

TIDAK KAFIR, TIDAK MURTAD

Gambar
SAYA DISURUH ISTIGFAR DAN TOBAT Sampai Pilkada DKI 2017 usai, orang-orang menang malah nyuruh saya istigfar dan tobat karena sudah milih Ahok-Djarot sebagai cagub-cawagub DKI, yang akhirnya kalah di putaran kedua. Dan sebagian mereka adalah orang-orang yang gak tahu kalau dari tahun 1989, saya tetap orang di dalam tubuh mayoritas Islam Indonesia yang menginginkan presiden dan pemimpin Muslim, dan menginginkan peran aktif-besar muslim dalam segala bidang, terlebih-lebih dalam urusan konstitusi, ekonomi, dan senibudaya. Senibudaya multi-fungsi, terutama sebagai bahasa komunikasi yang cair dan integral. Seolah-olah saya ini kafir dan murtad. Padahal istikomah itu wajib. Bagi saya ukurannya harus sudah lulus ujian. Pencalonan Ahok yang disorot sebagai non-muslim, itu bagian dari sistem, konstitusi yang kita bangun. Konsekuensi. Logika yang mencerahkan. Yang membuat manusia dunia percaya kepada Islam di Indonesia. Kalau yang jadi masalah adalah soal kedekatan secara emosional kepada war

SEPAKBOLA TANDANG RASA KANDANG

Gambar
Istilah  tandang rasa kandang adalah istilah yang biasa dalam dunia sepakbola kita. Yaitu ketika tim yang main di tempat lawan masih merasakan seperti di tempat sendiri. Biasanya berupa derbi sekota atau satu propinsi. Seperti yang terjadi di Stasiun Pakansari Bogor, 22042017. Mempertemukan kesebelasan sepakbola Persib maung Bandung vs PS TNI. Otomatis Persib harus menikmati aura pertandingan tandang rasa kandang itu. Sebab kedua tim sama-sama asal Jawa Barat. Akibatnya Bobotoh Persib pun tumpah laksana di stadiun Bandung. Pada pertandingan ini skor berakhir 2-2. Meskipun sebenarnya Persib lebih dulu unggul 2-0. Hampir semua propinsi yang memiliki lebih dari satu kesebelasan sepakbola pasti mengalami, pertandingan tandang rasa kandang itu. Atau setidaknya satu pulau. Soalnya ongkos transportasi dan rutenya murah dan lebih dekat. Ternyata besar manfaatnya. Selain semua tim satu propinsi atau sekota sama-sama sedang berjibaku melahirkan generasi penerus sepakbola Indonesia, embrio Tim Na

KEPADA YANG MENUDING SAYA BUTA ATAU MEMBUTAKAN DIRI

Gambar
Sayangnya yang disebut MAKRIFAT dalam ajaran Islam, itu artinya melihat. Arti MRIPAT dalam terminologi kearifan Jawa itu artinya mata. Ujung Pandang dalam khazanah Melayu itu artinya, mata cadar, melihat inti. Dari yang dekat sampai titik terjauh. Gilang Teguh Pambudi Cannadrama.blogspot.Com

SELAMAT TARI KEBAYA KARTINI

Gambar
Semua sudah tahu, bahwa maksud Raden Ajeng Kartini adalah perjuangan untuk harkat martabat kaum wanita. Bukan sekedar kesetaraan semu. Bukan sekadar menyama-nyamakan pria dan wanita.  Tetapi kesetaraan secara prinsip kemanusiaan universal. Seperti yang juga diajarkan agama. Apalagi Kartini yang gairah semangat pendidikannya segaris dengan KH. Agus Salim adalah seorang muslimah yang taat. Meskipun secara logika dan kebetulan, Kartini menjadi populer sampai dipahlawankan sejak terangkat pula oleh 'politik balas budi' Belanda (bukan dalam posisi penjajah), yang melihat Kartini sangat dekat dengan tokoh Belanda, ---apalagi ketika gerakan di dalam negri Belanda (pro-pejuang Indonesia di sana) semakin anti kolonialsme itu---, tetapi garis perjuangannya masih bisa dibaca tegas, sekali lagi harkat martabat wanita Indonesia. Termasuk, dia pasti figur yang gak ribut soal ibu-ibu Indonesia yang berbaju kurung, berjilbab atau berkebaya tanpa kerudung. Tapi misinya, tetap wajib Islami. Ata

14:00 UNTUK MEGA DAN AHOK

Gambar
Pukul 14:00 kubu Anies-Sandi cagub-cawagub DKI 2017 sudah mengumumkan kemenangannya. Apa yakin akan begitu hasil akhirnya? Aku kok merasa halal untuk tidak dulu percaya? Bagaimana dengan anda? Kalau pun benar hasilnya demikian, peristiwa Ahok hampir mirip peristiwa Megawati. Dulu Megawati naik di tengah jalan, menggantikan presiden Gusdur, meskipun di tahap awal justru Megawati pemenang pemilu. Tapi kalah suara terbanyak dari partai-partai di gedung DPR/MPR.  Ahok pun naik di tengah jalan, menggantikan Gubernur Jokowi. Meskipun di tahap awal PILKADA DKI kemarin pemenang pemilu. Lalu kalah di putaran kedua.  Megawati dulu didera isu, haram pemimpin wanita.  Ahok didera isu non-muslim. Sebagai 'manusia simpatisan dalam proses demokrasi' yang seumur hidup belum pernah sekalipun merasakan kubu yang menang pemilu, sejak Orde Baru, saya tetap bangga pada jalan konstitusi Ahok dan jalan konstitusi Megawati itu. Mega menebus sejarah, PRESIDEN PERTAMA WANITA INDONESIA. Ahok, PUTRA BA

PUISI, MALAM PEMILU JAKARTA

Gambar
dusun yang menggenang airmata Jakarta begitulah aku beribu punya kepak Garuda dan sangsaka di angkasa bahkan pematang sawah kanan kiri jalan batu semangat dari tanah di situ menatap gagah Jakarta luka Jakarta luka semua begitu dulu kabar Bung Karno dari situ bahkan kepada semua siapa saja yang baru pulang dari kota-kota kami tanyakan, ada pesan apa dari Jakarta? nadanya sama seperti ketika kami tanyakan kabar Jogja lalu ketika aku sampai Jakarta juga merasakan pesan merdeka Jakarta di mana-mana bahwa semua kota semua desa cuma Jakarta karena begitulah negara malam-malamnya menjadi siang Indonesia  menjadikan aku rindu pulang segera menatap ibu kota dari desa lalu apa bedanya kita yang jiwanya  serba pulang balik Jakarta serba Nusantara j aring laba-laba pelangi berkilau-kilau gugusan besar yang memukau lalu siapa yang sudi menyudahi Jakarta? meludahi mahkota? Gilang Teguh Pambudi Kemayoran, 18042017 

MARAH DI RUANG KOESPLUS

Gambar
YANG PERNAH MENGHIBUR WAJIB DIHIBUR  Terhibur! Sangat terhibur! Inilah reaksi saya sebagai Koordinator Koes Fans Club (Koes Fans Club 99) melihat siaran acara Di Balik Nada TVRI malam ini, 16042017. Pasal? Menghadirkan personil Koesplus, Yok Koeswoyo. Haru bahagia rasanya. Apalagi mendengar tiga kalimatnya: 1. Ingin rasanya Koesplus punya museum; 2. Dulu saya senang menghibur, di usia tua sekarang senang dihibur, apalagi dengan lagu-lagu Koesplus 3. Ada lagu-lagu lama dan baru Koesplus yang belum 'direkam', tapi sudah dilepas begitu saja kepada pencintanya (ini bisa dimuseumkan juga). Subhanallah. Begitulah reaksi saya yang tumpah sebagai status Facebook. Jujur, sebagai Pawang Acara  Apresiasi Senibudaya di radio-radio, saya sudah sering marah. Marahnya gini: "Kecelakaan apresiator musik Indonesia. Yang ngaku masyarakat pencinta musik. Betapa tidak? Di Inggris, Eropa dan Amerika The Beatle dibanggakan sampai detik ini. Disebut inspirasi untuk dunia. Kekuatan musik d

KOLASE PUISI PENDEK INDONESIA

Gambar
Berikut ini beberapa tulisan singkat dari grup facebook, Puisi Pendek Indonesia: Puisi Selama ini tidak ada batasan yang jelas tentang puisi pendek Indonesia, baik berkaitan dengan jumlah suku kata dan kata dalam satu baris, serta jumlah baris dan bait dalam satu karya. Tetapi keberadaan puisi pendek Indonesia tidak mungkin ditolak. Beberapa penyair ternama Indonesia sudah menulisnya. Bahkan buku-buku mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia juga memuatnya. Disebut puisi pendek Indonesia karena berbahasa Indonesia.  Tetapi nampaknya bisa disepakati, puisi pendek adalah puisi yang bisa dibaca secara sekali baca dalam setarik nafas dengan menggunakan bahasa mulut yang normal.  ---------- Puisi pendek disingkat PUPEN, anda mungkin merasa baru dengar. Apalagi mendengar nama penulisnya yang getol, PUPENIS. Padahal guru SD kita biasa berucap, "Demikianlah sebuah puisi pendek telah dibacakan oleh Si Fulan". Atau berucap, "Itu bentuk puisi yang sangat pendek".  Ken

WISATA SASTRA

Gambar
Wisata sastra bukan isu baru dalam gerakan budaya di Indonesia. Tetapi opini yang berkembang tentang wisata sastra sangat beragam. Setidaknya, pembiaran kegiatan itu oleh pemerintah, juga dapat diartikan Wisata Sastra adalah bagian dari Politik Budaya kita. Hidup di masyarakat dan diketahui oleh pemerintah secara terbuka. Masalahnya mungkin, kepedulian dan dukungan aktif dari pemerintah. Berikut ini beberapa kegiatan yang menggunakan nama Wisata Sastra: 1. Menelusuri kedalaman sastra secara kontemplatif adalah bentuk Wisata Sastra Rohani; 2. Berwisata ke komunitas tempat berkumpulnya para punulis sastra, atau mengumpulkan para penulis di suatu komunitas/sanggar, biasanya untuk mendapatkan pencerahan seputar proses kreatif bersastra; 3. Berwisata ke obyek wisata alam terbuka untuk menggelar aksi dan diskusi sastra di sana, paling dekat adalah ke taman kota setempat, paling praktis adalah kegiatan sastra di taman sekolah/kampus (tidak di dalam ruangan); 4. Wisata Sastra diartikan

SENI MEMELIHARA BURUNG KICAU

Gambar
MENGAPA ADA BURUNG KICAU? Pada hakekatnya semua burung mengeluarkan suara khas. Semuanya serba  menyenangkan. Bahkan burung dara, bebek dan berbagai jenis ayam pun suaranya khas. Ngangenin, pada waktunya. Banyak yang bilang, kurang enak kalau di belakang rumah sepi dari Kokok ayam, dst. Sampai-sampai kita tidak bisa menolak pendapat yang menyebut, suara derkuku (puter) di rumah-rumah bikin enak nyantai, kalau dengar di jalan, suka pingin pulang ke rumah. Itulah. Tetapi istilah burung kicau adalah 'burung-burung yang dianggap lebih menonjol suara kicaunya daripada dikonsumsi dagingnya'. Bahkan, daripada dikonsumsi dagingnya lebih baik dipelihara sampai matinya. Ditambah dalil lain kata para pemelihara, lebih baik burung kicau mati di kandang karena sudah umurnya, daripada dicuri orang. Kenapa? Karena Sang Pencuri telah 'mati ngaji' filosofi kicau. Yaitu terhibur dan menghibur melalui kicau burung. Sehingga 'ngingu' burung kicau sebenarnya bukan hal sembarangan.

PUISI PENDEK INDONESIA SUTARSO (2015-2016)

Gambar
Berikut  ini adalah puisi-puisi pendek kiriman penyair/pupenis Sutarso di grup Facebook, Puisi Pendek Indonesia, 2015-2016. Selamat membaca: PROTES BERNAFASKAN HATI . ''Tidak perlu teriak kesana kemari. Mari duduk bersamaku di sini. Lalu, minum teh sambil bicara dari hati ke hati.'' ----- SELEMBAR PROTES . ''Ini selembar protes asli. Kupetik dari pohon hati. Kuberikan padamu, agar hidupku agar hidupmu punya arti.'' ----- PROTES YANG KUMAU . ''Protes yang kumau, protes yang satukan hati sepenuh hati.   Muaranya, setiap hati bersuka  hati.'' ----- PROTES DARI RUMAH HATI . ''Ambil seember air mawas diri. Bersihkan lantai, pintu dan jendela hat. Agar ego, menjauh  pergi. Agar rasa peduli, betah tinggal di sini.'' ----- PROTES DARI BAHTERA HARI . ''Bahtera ini sepertinya oleng. Siapa cekcok di dalam? Bahtera ini sepertinya mogok. Siapa punya niat jahat? Bahtera ini sepertinya kandas. Siapa yang cula

SIAPA MENANAM KECELAKAAN SOSIAL?

Gambar
UJIAN AHIR PUISI bahkan puisi harus dinyatakan lulus #puisipendekindonesia ------ Persoalannya, mendasar, pembangunan karakter kemanusiaan kita gagal. Kalaupun kita mengataka, tidak sepenuhnya demikian, maka keberhasilannya, sebut saja seimbang dengan kegagalannya, maka itu berarti sisi kegagalannya adalah separuhnya, itulah dunia kegelapan. Monster kejam. Ruang bahaya, bahkan ruang kematian-kematian.  Pendidikan karakter kita ngambang. Terserah mentri mana yang mau marah. Yang dulu atau yang sekarang? Dunia pendidikan cuma tempat kerja, persis seperti kerja di mall, pabrik, atau selebriti. Masalahnya, kalau yang jadi tolak-ukur adalah out put-nya yang telah menjadi manusia di tengah masyarakat, tanggungjawab siapa pula yang mendidik masyarakat? Pengondisian masyarakat atas dasar kecurigaan-kecurigaan, asumsi-asumsi, sering mendatangkan kebijakan represif yang tidak beralasan. Menemani sisi gelap mereka, lebih berbahaya lagi. Alih-alih berubah, seringkali malah jadi bumerang. 

SIAPA MERASA PENYAIR KESASAR?

Gambar
Penyair itu diciptakan Tuhan dalam keadaan khas. Lahir sebagai kalam, lebih lengkap dari sekedar bahasa yang dikenal awam. Kalam itu persegi, rapat, menyambung titik dan dinding. Garis lengkungnya menarik titik tumpu ke titik lain. Kalau dia mengoak-ngoak sebagai bayi yang menangis pertama ketika lahir, Allah menyebut, semua pertanyaan, segala pernyataan, sepenuh harapan, segenap ketetapan dan ketepatan telah diselesaikan di situ. Di situlah bahasa Yang Maha Kasih disambut kumandang azan. Bagi yang alergi dengan istilah azan, bahasa syareat (hukum yang lurus) itu, karena kebodohannya, maka kusebut saja: rasa manusia memelas kasih. Dengan maksud yang sama. Selesai. Ok? Penyair yang bekerja untuk hidup. Membawa kesaksian dan pemikiran langit, di sebuah negara beradab biasa didudukkan sebagai pawang pemegang kunci-kunci. Dihormati raja-raja. Satu kursi dengan para pangeran. Walaupun dalam sengketa politik, dia dipasung di dalam kamar kebencian, karena dianggap tidak berani menipu. Tidak

PUISI INDONESIA BERBAHASA ASING?

Gambar
Apakah para penyair pendahulu yang nulis puisi pakai judul bahasa asing itu salah kaprah dan tidak mencintai bahasa Indonesia? Ini jelas sebuah tuduhan yang tidak mendasar. Menurut saya lumayan unik pertanyaan penyair Soni Farid Maulana yang dimuat sebagai status Facebook pada Rabu malam pukul 23:30. 12/4/2017. Lalu kuberi komentar Kamis paginya pukul 05:30 sebagai berikut: Bahkan puisi mbeling bisa mengaduk-aduk bahasa nasional, beberapa bahasa daerah, bahkan mungkin menyertakan juga bahasa asing itu. Sah! Dengan resiko bisa semakin 'gelap', memang, tetapi itu semua bermaksud membawa apresian ke ruang tertentu. Nah! Juga lukisan-lukisan dan lagu-lagu pop Indonesia / komposisi musik bisa memakai judul asing. Ada dua parameter yang bisa dipakai untuk menilai konsistensi bersastra Indonesia, setidaknya, bagian dari aktualisasi nasionalisme. Pertama, suatu karya adalah karya anak bangsa Indonesia dengan semangat dan kecerdasan Indonesia. Kedua, menggunakan bahasa Indonesia se

5. PUISI PENDEK INDONESIA GILANG TEGUH PAMBUDI

Gambar
MALAM KULI Lalu dingin sunyi itu rebah Mengirisi mimpi yang payah ----- BELAJAR belajarlah menemui hati yang selalu menuntut maka kau fitrahkan ilmu sebagai penawarnya ----- KEPADA PEMERINTAH KORUP karena kau selalu korupsi maka kami sudah lebih dulu permisi ----- ARJUNA kaukah Yusuf Sulaeman Yusuf yang tampan panahnya disukai segenap pria wanita Sulaeman yang mempersembahkan segala kekayaan kepada seluruh yang dicintai  ----- HIJRAH tahun baru itu pawai cahaya asmara ----- KALIMAT TERAKHIR kalau aku masa lalu aku pasti sedang di sana tetapi tuhan menyebut akulah masa depan ----- JAM SEGINI bukan puisi kamar dia belukar ----- JAIPONG goyang gitek geol dan gilang ----- TIDAK hidup tidak main-main tidak menguji-nguji bahkan komandan preman kepala iblis menyebut masa adaptasi kepada anakbuah baru untuk mengujinya duri disimpan di tengah jalan ketika prajurit lewat di bulan latihan ----- SUDAH jatuhnya yang disebut tinggi yang disebut

APRESIASI NAH LHO

Gambar
Ketika aku katakan bahwa keramik pada tumpukan ketujuh yang terbaik, banyak yang protes, mengapa tidak nomor dua atau ke sembilan. Disangkanya aku fanatik angka tujuh, padahal walaupun ada iya-nya, asal tidak fanatisme sempit, taklid buta, kulihat saat itu pada tumpukan ke tujuh keramiknya memang bagus. Cocok dengan tempat pemasangannya. Warnanya teduh. Coraknya dewasa. Akan kelihatan, siapa paling nyaman di tempat seperti itu. Setidaknya, orang yang suka merenung, misalnya. Tinggal ditunjang furnitur, warna dan hiasan dinding, serta aksen bagaimana yang akan mendukungnya. Pada kesempatan lain aku memilih kemeja merah sebagai kemeja yang banyak naik panggung, di event yang melibatkan aku. Tudingan pun macam-macam, dari Islam Abangan, yang entah apa maksudnya, sampai dianggap partisan partai politik. Masabodo! (Kalaupun merahnya ada isyarat partai, kan gak dosa!). Yang jelas mukmin-muslim itu merah, pemberani. Tentu merah artinya putih, putih artinya suci. Suci itu ada pada putih. Puti