Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

ADA APA DENGAN TEMA BUKU INI?

TARIAN AGUSTUS   kapan Agustus menari? tentu di seluas hari-hari kemerdekaanmu kapan Agustus menanam bunga? tentu di seluruh taman kota dan hutan kapan Agustus mengecup pipi seorang gadis? tentu dalam cinta membara dalam kecupan yang konstitusional kapan Agustus memanen padi? tentu ketika orang-orang itu masih cerita Legenda Dewi Sri kapan Agustus mengajari santri baca Al-Quran? tentu di seluas syukur kepada Allah atas kebenaran kalimatnya kapan Agustus mengecup kibaran Merah Putih? tentu saat darah perwira masih mendidih melanjutkan bara api semangat para pahlawan yang telah gugur mendahului kapan Agustus bangga dengan kepak sayap garuda? tentu ketika Pancasila dan bhineka tunggal ika masih ada yang memahami dan mengamalkannya kapan Agustus duduk dekat perapian ibu? tentu ketika mendengar kisah hikmah bahwa Rosulullah sangat ngerti Indonesia kapan Agustus menonton bola? tentu setiap putaran bolanya mendegupkan persahabatan manusia, sportifitas, peluang menang

MEMULAI PAHAM (?)

ribuan berjuta kali kutulis sajak pendek tak pernah bisa memangkasnya menjadi 5 7 5 suku kata untung aku biasa nyaman mendengar musik Jamaika berbahasa Indonesia produksi anak Jakarta sambil minum teh 27 Januari 2015 Bukan puisi tapi status di media sosial facebook ------ Kadang saya harus sedih. Apakah kecerdasan dan kedewasaan milik semua orang, termasuk semua penyair, guru dan politisi? Apa benar kata iklan, banyak yang "krik krik krik?" Misalnya ketika baca ungkapan 'kenangan 4 tahun lalu' saya ini. Siapa ngerti? Jangan-jangan atas dasar multi interpretasi, malah ada yang menafsir secara salah. Sebab saya pun bisa dan pernah bikin haiku berbahasa Indonesia, yang bukan terjemahan, yang masuk katagori puisi pendek Indonesia. Malah jangan-jangan 'orang haiku' ada yang gak ngerti maksud saya. Karena gak cukup punya dasar untuk bisa paham. Kecuali setelah baca penjelasan serupa ini. Proses paham itu baru dimulai. Bayangkan Tuan-Tuan dan Puan-Puan ya

AHOK BEBAS (NUNGGUIN JUGA?)

TARIAN MENIDURKAN ANAK ini jam menidurkan anak laki-laki yang sedang sakit seperti kepada semua anak manusia serengkuh dalam pelukan erat dan mesra dibelai punggungnya lalu kita melayang masuk dalam alunan lagu: "kulihat ibu pertiwi sedang bersusah hati air matanya berlinang mas intannya terkenang" *) kita maju tujuh jurus berharap sepoi angin dan lesatannya tidak mengganggu kalau merengek juga ia kita timpuk muka syetan, "Plak!" "Plak! Plak! Plak!" kaki berderap kerap di tanah seribu kuda-kuda langit menyedot panas bumi lalu kita berayun mundur menimba teduh pasir berharap nyiur bernyanyi juga: "hutan gunung sawah lautan simpanan kekayaan kini ibu sedang lara merintih dan berdoa" **) Kemayoran, Kamis, 20 12 2018 *) **) Lagu Ibu Pertiwi ciptaan Ismail Marzuki Dari antologi TAGAR (Tarian Gapura)  ------ Nyatanya, ada juga yang nungguin, saya bakal nulis apa sehubungan dengan kebebasan Ahok. Basuki Tjahaya Purnama (B

HIBURAN TAHUN POLITIK

TARIAN GAPURA PASAR MALAM siapa bilang malam tidak bisa diputar? kata seorang bapak sambil memutar senyumnya depan anak lelakinya yang mau naik wahana ombak banyu begitu melintasi gapura pasar malam hati anak-anak mana tidak berdebar mendengar dentuman musik melihat wahana permainan yang tinggi-tinggi dan tentu saja semarak lampu dan semarak manusia bahkan bagi jaman baru itu kemenangan kenangan sekaligus pintu masuk anak-anak dunia memang pasar malam selalu lahir keinginan membahagiakan anak-anak seperti arak-arakan sukacita sebab membawanya kepada kesedihan-kesedihan apalagi kepada penderitaan dan kegelapan masa depan adalah khianat pada segala nikmat sedang Allah begitu dekat maka jadilah kampung berisik Komedi Putar kota mengidap Bianglala jalan-jalan lorong Rumah Hantu sampai seorang muda yang jagoan berteriak, "Jangan jadi penakut Dik, ini cuma permainan, ayo masuk, yang penting takuti hantu-hantu sunguhan di jalan-jalan" memang ada yang si

JANGAN KALAH HEBAT DARI BIMA

Gambar
TARIAN MENOLAK PELACURAN  sejak viral berita pembongkaran kasus pelacuran artis yang dibandrol 20 hingga 80 juta  jutaan Netizen dibuat sibuk dari mulai bikin komen macam-macam di media sosial  bikin meme paling lucu sampai ngitung-ngitung pakai kalkulator pertama-tama  1 laki-laki untuk 1 perempuan, seingatnya lalu  50 laki-laki untuk 50 perempuan, katanya  jika kebetulan angkanya demikian setidaknya pria dan wanita sama jumlahnya  padahal dia belum ngitung berapa banyak yang uzur tua dan berapa banyak yang masih balita  yang penting dia tulis pakai logika andaikata dulu lalu  40 laki-laki untuk 60 perempuan dengan asumsi jika perempuan lebih banyak  sebagian perempuan mau dipoligami sebagian perempuan setelah cerai tidak mau kawin lagi seperti ngasih kesempatan kepada yang lain jadinya  sebagian perempuan memang niat hidup sendiri  apalagi yang sakit-sakitan sejak kecil atau kondisinya tidak memungkinkan untuk nikah ini pun gak masuk akal karena usia manus

MELACUR 20-80 JUTA vs BACA PUISI?

Gambar
TARIAN LUCU  orang bangga dongeng rajawali bintang film naik rajawali dipuji-puji temannya naik rajawali tak dikenali merasa tinggi ngangon*) harimau penguasa terus pawai topeng harimau tak kenal yang menontonnya, harimau membaca garuda dan air suci terdepan tolak pinggang menjaga negri garuda wudu malah tak disukai demi benteng merasa paling banteng katanya berilmu seribu tameng diintip banteng, kok cuma topeng menjaga badak putih di dalam taman katanya wanita cantik berilmu jantan tapi tak kenal, mana hewan paling rupawan mau anak cantik, tiduri bulu kepodang mau anak ganteng, tiduri bulu kepodang merasa tak cantik tak ganteng, kepodang ditendang sejak kecil ia diasuh neneknya sudah besar ia hina neneknya, "Nenek sudah tua, giginya menclok di jendela" gading gajah dalam lemari kaca berharap mengangkat derajat dan nama ribuan tamu yang datang malah tertawa dulu cerita hebatnya kuda terbang tapi yang dimaksud bukan pesawat terbang ditungguin penjela

JUMAT KITA

Gambar
TARIAN JUMAT BHINEKA  kalimat suci dan doa-doa Jumat  menegakkan tiang-tiang mesjid mengabarkan harum wangi kubahnya mengangkat agung mihrabnya memberi teduh luasnya jauh sebelum tiba waktu sholat Jumat tubuh-tubuh rindu  dari seluruh penjuru merapat Jumat  di desa  di kota  utara, selatan, barat, dan timur dirangkum pertemuan satu simpuh perbedaan kerja, sosial, bahkan cara berfikir runduk satu ruku satu sujud jalan-jalan panjang lapang gang-gang membuka diri sampai ke ujung  taman-taman pesona sorga  halaman-halaman penuh salam pohon dan air kali mengamini malaikat menepuk jubah kesaksiannya siapa membunuh kebhinekaan di situ? kecuali menolak persegi Ka'bah, Baitullah menikam lengkung pintu-pintu mesjidnya siapa mematikan cinta, ruh kamanusiaan yang beragam suku, bahasa, dan agama? kecuali tak paham makna,  satu-satunya jalan lurus satu-satunya arah kembali pada setiap tunai Jumat senyum merekah  langit-langit merendah kalimat-kalimat menakjubkan