JIWA RAGA MUSRIK ala Taufik Ismail (?)

....
Bagimu Negri (Padamu Negri), lagu wajib nasional ciptaan Kusbini itu bernilai musrik?

Kalau penyair Taufik Ismail pakai sudut pandang relijius, maka pintu masuk analisa kita mesti religiusitas.

Ini dosa lama kita.

Sebutan tanah suci Mekah itu adalah enerji. Tidak boleh saling bunuh/berperang di situ (tanah haram) kecuali terpaksa demi keadilan Allah, gaunnya ihram, ketelanjangan, keterbukaan, tanpa rekayasa jahitan, keikhlasan. Totalitas untuk Zat Suci.

Nah tanah suci itu adalah juga inspirasi untuk menyucikan seluruh tanah Allah di manapun. Itu namanya berpusat dari sentrum pendidikan tertinggi kemanusiaan bertauhid, berketuhanan YME. Maka membela tanah air, apalagi mempertaruhkan jiwa-raga, semestinya dalam kontek memahami ajaran 'tanah suci, tanah haram' itu.

Bendera kita, putihnya berarti suci, maka tanah air kita 'tanah air suci', dengan memahami ajaran Allah tentang tanah suci. Pendeknya, tanah air kita adalah tanah air milik Allah Yang Maha Suci semata. Itu yang kita perjuangkan.

Ditambah lagi, dari terminologi ngaji diri, sesungguhnya tanah air adalah diri kita. Disebut juga jagat alit. Negri kita adalah diri kita itu. Terdiri dari jiwa dan raga. Lahir batin. Itu wajib dibela. Perlu jihad fi Sabilillah. Dalam ruang sosial jiwa raga itu milik sebuah bangsa. Milik prikemanusiaan yang beradab di situ. Milik sebuah hajat rakyat di sebuah negara.

Maka Taufik Ismail perlu hati-hati. Kecuali kalau maksud dia menunjuk kepada yang salah dalam bela negara.

Dengan catatan singkat ini bersyukurlah kepada Allah. Bersholawatlah. Berterimakasihlah tanpa selesai. Karena ajaran Tanah Suci itu menyelamatkan bangsa dan negara, tanah air kita.

Ini catatan dari saya, Gilang Teguh Pambudi, bukan siapa-siapa, manusia yang sering dianggap bodoh. Penyair yang katanya tidak terlalu dikenal.

Gilang Teguh Pambudi

Cannadrama.blogspot.com
Cannadrama@gmail.com


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERLU GAK HARI AYAH? Catatan lalu.

TEU HONCEWANG

Chairil, Sabung Ayam, dan Generasi Berlagak ABG