KETAT LONGGAR JILBAB

JANGAN BERSENDER TIANG LAMPU TAMAN SORE-SORE

Secara imaji, okelah BERSENDER TIANG LISTRIK SORE-SORE, magrib, di suatu kota adalah pemandangan pelacuran. Menyakitkan memang. Padahal Allah tidak mau sorenya dicuri. Buktinya para pekerja berjilbab pun pada jam magrib masih dihalalkan BERSENDER di tiang listrik menunggu taksi, ojek On line, atau bis Kota.

Aku biasa memikirkan yang tak difikirkan orang. Bahkan aku bisa beda pendapat dengan desainer Ivan Gunawan. Kukatakan di radio, di acara diskusi informal, dan di medsos. Bagaimana tidak? Dia perancang busana terbuka dan mini, tetapi berani juga berteriak-teriak bahwa jilbab yang agak ketat pun tidak syar'i. Apakah ini cerminan negri yang intelektual dan kaffah? Buktinya dia terpakai TV tiap acara busana muslimah, apalagi saat Romadon dengan kalimat yang sama.

Bagi saya jilbab longgar secara nilai tinggi kemanusiaan di hadapan Allah adalah pesan moral. Tetap akan terjaga pesan 'wajib'-nya di kalangan intelektual yang setia sebagai penyampai. Kecuali di kalangan otak 'tong kosong'. Tetapi penafsiran kreatif melalui media mode pakaian tidak selalu salah ketika ada pembuat dan penyuka busana jilbab yang agak ketat itu. Sebab bergaun pun butuh visi-misi. Jika visi-misinya selamat, islami, berarti ia telah berbusana dengan niat ibadah. Subhanallah. Termasuk yang memakai busana tradisi, kebaya dan batik Indonesia yang lumayan ngepres, tetapi memakai jilbab.

Muslimah di Indonesia memang tetap bisa kaffah dengan tetap memiliki ciri khas Indonesia.

Apa yang saya jadikan 'foto ilustrasi' pada catatan ini adalah sosok wanita yang tidak saya kenal. Saya ambil dari media media sosial. Tetapi cukup Lega saya mengatakan, dari bentuknya gaun pada ilustrasi ini halal. Kalaupun ada yang menyebut, kami tidak minat, itu boleh. Allah memberkati.

Dalam catatan sekilas singkat ini kita gak sedang bicara busana penari, aktor, penyanyi dan gaun pada (model) lukisan. Jadi buat para seniman (pengamat senibudaya), itu kan sudah saya bahas puluhan tahun di acara Apresiasi Seni di radio.

Gilang Teguh Pambudi

Cannadrama.blogspot.com 
Cannadrama@gmail.com 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERLU GAK HARI AYAH? Catatan lalu.

TEU HONCEWANG

Chairil, Sabung Ayam, dan Generasi Berlagak ABG