GILANG NGOPI

Sebagai penyair (seniman/budayawan, begitu teman-teman menyebut), politik saya politik kebudayaan, atau politik senibudaya. Tetapi bicara kebudayaan mustahil tanpa bicara segala-gala, politik itu produk budaya, bahkan tema di dalam kesenian itu, ya mencakup segala-gala. Termasuk pacaran anak petani di pematang sawah dan aku lirik sebagai mentri atau buruh pabrik.

Rasanya aku pernah merasa dekat dengan PPP, GOLKAR, PAN, PKS dan PDI-P juga dengan membawa nalar itu. Asyik-asyik saja. Karena aku ini partainya. Ke atas, ke kanan, kiri, tujuh penjuru angin, tugasku kan ngomentarin, apalagi backgroundnya Orang Radio Indonesia. Biasanya melalui wacana budaya itu. Atau melalui pintu religiusitas, karena aku ini kan seniman muslim atau seniman beragama, seniman berpancasila juga.

Kalo ada yang diam-diam, sengaja muter-muter dalam diskusi atau obrolan warung kopi, ingin tahu orang seperti apa saja yang saya sukai? Merespon itu saya paling seneng. Gak bakal selesai, pasti ditutup dengan 'dan lain-lain'. Biasanya dibuka dengan cinta Rasul SAW, lalu para nabi, lalu para sahabat nabi, lalu para ulama penerusnya, lalu para wali di tanah Jawa dan di Indonesia, lalu tokoh-tokoh budaya yang pinter, .... sampai menyebut Al-Ghozali, Rumi, Iqbal, Siliwangi, Kian Santang, KH. Ahmad Dahlan, Diponegoro, Imam Bonjol, Teuku Umar, Jendral Soedirman, Bung Karno, Buya Hamka, KH. Agus Salim, Pak Harto, Gatot Subroto, Chairil Anwar, Muhammad Natsir, Gusdur, Kresna, Pandawa Lima, Semar, Parasoleh yang tak dikenal, Inul Daratista, dll. Mungkin maksudnya biar ketahuan, saya mahluk atau 'monster' seperti apa. Tapi yang penting,  bukan hantu atau syetan.

Dan anak-anak saya paling tahu, saya sangat suka burung jalak. Terutama jalak kebo atau jalak sungu. Saya sebut juga Jalak Banteng karena Kerbau itu kelompok Banteng juga. Tetapi semua jalak suka. Jalak Suren, Jalak Nias, Jalak Cina, Jalak Keling, Jalak putih, juga Jalak Bali.

Tarian yang saya suka, ---ini kan bukan kontek narasumber senibudaya yang harus nyebut semua kan---, jaipong, jaran kepang, tari Bali, tari topeng, lengger, belly dance, tari Saman, ronggeng Betawi, tari Dayak, dll.

Lagu yang suka menitikkan air mata. Lagu bagus apa saja, terlebih-lebih dengan pesan kebaikan yang menyayat atau dalam nada riang-humanis, yang dinyanyikan ala Qosidah. Ya, saya doyan Qosidah. Pernah merasa dihina juga karena itu. Sekali tempo dianggap udik, kampungan. Tempo lain disebut terlalu ISLAM FANATIK.

Olahraga paling disukai, lari pagi, sepakbola, bersepeda, tenis meja, tenis lapangan, lompat tinggi dan lompat jauh.

Pakaian yang enak dilihat sesuai tempatnya. Jilbab, jeans, kebaya dan sexy dress. Karena saya setia pada status laki-laki.

Bunga yang menyenangkan hati, satu diantaranya, CANNADRAMA (Kisah Bunga Tasbih).

Sebagai pecinta 'nyawalan' (puasa Syawal), saya sedang ngopi pagi ini. Mau?

Gilang Teguh Pambudi 

Cannadrama.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERLU GAK HARI AYAH? Catatan lalu.

TEU HONCEWANG

Chairil, Sabung Ayam, dan Generasi Berlagak ABG