MONSTER, RAKSASA DAN REMAJA MESJID (Sosial Budaya)

Moga mencerahkan. Analogi saja.

Salahsatu monster yang sangat besar misalnya, sindikat peredaran dan pemakaian narkoba. Itu monster. Besar sekali. Matanya besar menonjol ke depan, kadang melibatkan mata oknum aparat. Jari-jarinya berkuku tajam mematikan. Bagaimana tidak? Yang dipakai berkelahi celurit dan senjata api. Kalau diumpamakan monster animasi, sangat bengis, bungkuk, kuat tapi jelek mukanya.

Maka kalau ada remaja mesjid memusuhinya, dia akan jadi raksasa yang lebih besar dari monster itu. Kenapa tidak? Dia bersatu tubuh dengan pemerintah, polisi, lembaga pendidikan, tokoh agama, tokoh masyarakat dll. Kalau diumpamakan dalam animasi, mirip Krishna. Untuk menghadapi ular syetan yang besar ia bisa berubah jadi raksasa besar atau setidaknya mengeluarkan tenaga raksasa.

Bagaimana kalau di daerah (daratan) yang cenderung bar-bar dan preman? Si remaja mesjid seperti pejuang terkucil di situ? Ia tentu tetap raksasa, bersama dengan para pencari dan penegak kebenaran. Para Satria piningit. Para Nabi dan malaikat. Dengan semua generasi yang terus tumbuh dan akan memberontak kepada kejahatan daerahnya. Utama, bersama kekuatan Allah yang rahasia.

Yang bahaya, kalau ada remaja mesjid yang memusuhi monster narkoba malah berubah jadi terlibat sebagai monster narkoba. Ini bahaya!

Sekarang fikirkan ketika monster itu berupa, pelacuran, korupsi, kriminalitas, Dst.

Gilang Teguh Pambudi 
Cannadrama.blogspot.com


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEU HONCEWANG

TONGKAT WALI

Chairil, Sabung Ayam, dan Generasi Berlagak ABG