NALIKAN: TERPAKSA TIDAK MEMAKSA (Sastra)
Secara umum aku konsisten menyebut, puisi pendek Indonesia. Termasuk juga satu buah puisi yang pernah aku tulis, NALIKAN.
Ketika aku menulis NALIKAN (sastra Indonesia bukan sastra Jawa), aku tidak mungkin memaksa satu atau sebanyak mungkin orang menulis. Mengikutiku. Ini perumpamaan. Bahkan kalau kelak diterbitkan, disisipkan pada sebuah antologi puisi, dan aku memang cuma menulis satu NALIKAN seumur hidup, kalau Allah bilang cukup, maka aku cukupkan untuk seumur hidupku. Proses kreatif itu unik. Mendalam.
NALIKO
kulempar
sauh
dari dunia
tumbuh
Tapi apakah Anda mau menulis NALIKAN? Boleh coba! Rumusnya,:
3 - 2 - 5 - 2
3 = tarekat hidup
2 = syareat hidup
5 = rukun (penengah hidup)
2 = mempertahankan syareat hidup).
Rumus itu bersumber dari tafsir angka motivatif, Gilang Teguh Pambudi, dari 1-9, yang sudah dikenal teman-teman,
1 = tauhid, alif yang tegak, terdepan, suritauladan, percayadiri, berkepemimpinan, ganjil, witir, bersolawat atas Nabi Ahir Zaman, berorientasi pada ahir dirinya, merasa satu tubuh dengan sesama mujahid, dst
2 = megulang-ulang syareat (kebiasaan baik dalam hukum yang lurus), dst
3 = tarekat, zikir 33 kali, tepat tujuan, titik sampai, dst
4 = empat persegi kabah, kelompok-kelompok yang berjamaah, kelipatan dua mempertahankan syareat, dst
5 & 6 = rukun, penengah, sholat wusto, dst
7 = digjaya, selamat dunia ahirat, yang benar pasti menang, tujuh pintu sorga, dst
8 = jalan lurus, sirotol mustaqim, tak pernah putus, abadi, malaikat penyunggi arsy, dst
9 = wali Allah, menyembah Allah, menjunjung 99 asamaul husna, dst.
Lalu untuk penguat hal tafsir angka, aku ditanya 'Jumat itu hari ke berapa?', kujawab, hari pertama.
Kenapa dalam NALIKAN rumus 2 ada dua? Itulah empat persegi. Lengkapnya empat persegi Ka'bah.
GilangTeguhPambudi
Cannadrama.blogspot.com
-----
#puisipendekindonesia
#puisi
Komentar
Posting Komentar