SYAIR WANGI CANNADRAMA
Tahun 2009, cannadrama menerbitkan puisi berantai karya saya, Syair Wangi. Sambung menyambung untuk semua judul, dari puisi pertama hingga terakhir.
Apa Syair Wangi?
Selama ini orang biasa dengan istilah Puisi Relijius / Sajak Relijus atau Puisi Islami / SajakIslami. Tak ada banyak penjelasan, kecuali setia temanya berpusat pada nilai-nilai agama dan sajak tauhid, memuji Allah Yang Esa. Mengiringi itu ada Sajak Sufi / Puisi Sufi.
Kesadaran Syair Wangi justru semisal melihat sisi lain Rumi, misalnya, yang tidak niat bikin puisi. Dia merasa perlu berkata apa saja tentang Allah dan kuasa cintanya. Dan setiap selesai diucapkan, itulah syair yang tinggi. Secara mbeling disebut 'muisi'. Maka dituliskan. Maka dulang-ulanglah. Maka dirindukan orang. Didengar-dengar. Dibaca-baca. Ditular-tularkan. Virus positif!
Aku yang baca Rumi. Juga penyair lain. Mungkin maksud sebenarnya, menemui kesamaan yang aku alami, dengan dia. Siapa saja.
Kesengajaan menulis puisi adalah peristiwa alamiah yang luhur. Juga penuh 'birahi tinggi'. Kesadaran nalar yang terukur. Karena bahasa antar manusia.
Meninggalkan cara saya, cara Rumi, cara yang sama. Menemui para Kyai dan Para Soleh. Di atas sajadah mereka menangis, tersungkur dan tersenyum. Kata-katanya bernas dan lepas. Menjadi kenangan spiritual. Diulang-ulang. Disampaikan kepada anak cucu. Sebagai tolak bala. Bahkan sampai ada yang nekad, membukukan teriakan hati sajadah Kyai itu menjadi, DOA-DOA KYAI.
Kusebut itulah Syair Wangi. Niat bikin puisi, atau tidak diniatkan pada awalnya, kenyataanya itu adalah SYAIR. Sudah kepalang syair. Wangi karena sibgoh Allah. Ada juga yang menyebut Sastra Hijb.
Jika seseorang, sebut juga dia Kyai mengucap atau menulis:
aku
berserah
berserah
berserah
menyerah
menyerah
menyerah
menyerah
menyerah
pasrah
pasrah
pasrah
pasrah
pasrah
pasrah
pasrah
padamu
Seburuk apapun tudingan 'tidak puitis' pada syair itu, nyatanya pada nalika yang khusus itu, membakar tubuh penyairnya, menumpahkan air mata siapa saja, membangun negara.
Dan yang mengecap, bahwa membuat puisi itu gampang saja ternyata, karena melihat puisi model itu. Ia malah sedang tidak bisa menulis puisi sama sekali.
Gilang Teguh Pambudi
Cannadrama.blogspot.com
Baca juga tentang puisi pendek, #NALIKAN
#PuisiPendekIndonesia
#Puisi
#SyairWangi
Komentar
Posting Komentar