VALENTINAN? (Sosial Budaya)

Jujur, waktu saya Programmer (kepala siaran) Radio LitaFM Bandung, saya pernah nempel pengumuman dan nasehatin crew siar. Gak usah ngucap-ngucap valentin, kalo kita gak ngerti maksudnya dan malah mendukung praktek valentinan yang salah kaprah. Bahkan saya tempel di dinding, kelakuan para muda yang sok valentinan tapi merusak.

Padahal waktu saya SMA (SPG), untuk nambah uang jajan kerja sama orang Cina. Bikin hiasan dari potongan-potongan triplek halus untuk dikirim ke super market. Dari semua itu ada yang bertuliskan Marry Crismas dan Valentine Day.

Mengapa?

Apa salahnya nyorot sisi buruk dari kelakuan manusia? Maka kalau ada demo anti-valentin saya diam saja. Itu maksudnya.

Padahal, anak saya kalau ke Bandung di bulan Februari nemuin Uwa-nya. Kakak dari ibunya. Dia akan mendapati ucapan, pembicaraan dan segala pernik beraroma valentin setiap hari. Sehingga dari awal saya sudah kasih tahu, "Maksud baik dari valentin adalah berkasih sayang sesama manusia dalam kemuliaan". Itu penjelasan singkat, sederhana dan menyelamatkan.

Bukankah sebagai muslim, kita rahmatan lil alamin? Kita cinta Allah, cinta sesama manusia, cinta alam dan seterusnya.

Gilang Teguh Pambudi
Cannadrama.blogspot.com


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEU HONCEWANG

TONGKAT WALI

Chairil, Sabung Ayam, dan Generasi Berlagak ABG