PUISI, MALAM PEMILU JAKARTA

dusun yang menggenang
airmata Jakarta
begitulah aku beribu
punya kepak Garuda
dan sangsaka di angkasa
bahkan pematang sawah
kanan kiri jalan batu
semangat dari tanah di situ
menatap gagah Jakarta

luka Jakarta luka semua
begitu dulu kabar Bung Karno
dari situ
bahkan kepada semua
siapa saja
yang baru pulang
dari kota-kota
kami tanyakan,
ada pesan apa dari Jakarta?
nadanya sama seperti ketika
kami tanyakan kabar Jogja

lalu ketika aku sampai Jakarta
juga merasakan pesan merdeka
Jakarta di mana-mana
bahwa semua kota
semua desa
cuma Jakarta
karena begitulah negara

malam-malamnya
menjadi siang Indonesia 
menjadikan aku rindu pulang
segera menatap ibu kota
dari desa

lalu apa bedanya kita
yang jiwanya 
serba pulang balik Jakarta
serba Nusantara
jaring laba-laba pelangi
berkilau-kilau
gugusan besar yang memukau

lalu siapa yang sudi
menyudahi Jakarta?
meludahi mahkota?

Gilang Teguh Pambudi
Kemayoran, 18042017 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEU HONCEWANG

TONGKAT WALI

Chairil, Sabung Ayam, dan Generasi Berlagak ABG