PUISI PENDEK INDONESIA ASRIEL CHANIAGO
Sebagai penyelenggara Grup Puisi Pendek Indonesia di Facebook, saya (Gilang Teguh Pambudi) telah menerima puisi-puisi Asriel Chaniago. Bahkan menerima kalimat penjelas dari putrinya tentang telah berpulangnya Pupenis (penyair puisi pendek) ini. Demi kepentingan Apresiasi Puisi Pendek Indonesia, saya muat di Cannadrama.blogspot.Com, sbb:
BERTASBIH
disetiap
denyut nadiku
selalu
kusebut namaMu.
#plb2015
-----
peci kusam
peci kusam berjubah debu
memaku masa lalu
memantik berkah
esok masih menjadi catatan di langit.
#plb2015
-----
syair tercecer 1.
di matamu yang bening
memantik kehangatan jiwa
tak ada tegur sapa
hanya rindu yang purba
membeku di gelas kaca.
#plb2015
-----
syair tercecer2.
setitik cahaya
dalam gelap mengakap
tidakkah itu tipu daya?
#plb2015
-----
syair tercecer3.
bismillah
kupunguti berkahMu
di samudera sabar
sepanjang ramadhan.
#plb2015
-----
syair dalam kabut
kutuang sepi ke dalam kopi
kureguk bersama kabut asap di pagi hari
kugumamkan nyanyian padamu negeri
ah, kita sudah diracuni janji-janji.
#plb2015
-----
syair penyesalan
bagaikan buku kusam
kusingkap masa silam
lembar demi lembar
kecutku merajam
masa kelam yang menghitam.
#plb2015
-----
Takdir
rembulan belah
aku terhenyak
hom.
#plb191215
-----
malam, ketika kau sakit
(bagi anakku: alberta fadhlillah)
tidurlah anakku
pejamkan mata
kan kubalut letihmu
dengan cahaya purnama.
Palembang, April 2015
-----
ketika semua sudah kita lalui
rinduku membatu
dibawah cahaya yang layu
di malam-malam berlalu.
palembang, mei 2015
-----
suatu ketika
di jalan lengang
aku melenggang
menangkap sepi
membakar sunyi.
Palembang, Mei 2015-05-08
-----
suatu malam
di jendela
rembulan mengintip kita
tua dan lelah.
Palembang, Mei 2015-05-08
-----
subuh1
wangi hujan menyergap penciumanku
udara lembab menikam kerinduanku
Tuhanku,
di lorong becek berlumpur ini
di belakang rumahMu
malu aku memandangMu.
palembang, april 2015
-----
kepada tuan yang mulia
bersuluh matahari
bergelanggang mata rakyat
kau tanam janji
kau tebar pikat.
satu sapa:
harimau di bibirmu
matanya memerah saga
siap memangsa.
april, 14-2014
-----
syair pengembara
di sungai musi yang keruh
biduk kukayuh
hanyut segala keluh.
di angin berlabuh
kutambatkan hati nan rapuh.
di sungai musi yang keruh
dosa kubasuh.
April, 05-2014
-----
ketika daun gugur
menapak hari
diburu janji
di hati nan sunyi.
daun gugur
terseret angin lalu
menggelepar lemah
diam dikebat sepi.
akankah tiba giliranku?
#sp15
-----
syair ketika kopi tumpah
secangkir kopi
tumpah
bismillah
kupungut hikmah
menjadi tuah.
#plb2015
-----
syair kemunafikan
di sebatang ilalang
aku sembunyi
tapi bayangku terperangkap
di batang padi.
di atas telaga
aku berkaca
aku melihat
wajahku: dusta.
#plb2015
-----
melipat rindu
kulipat rindu dalam keheningan malam
kukubur di bawah pohon jambu
biarkan dedaunan menggantang waktu berlalu
dan sukmaku mengembara ke tujuh penjuru
berlabuh di kalbu-Mu.
#plb2015
-----
berhitung
memijit tasbih
menghitung hari
sudahkah cukup bekalku
sebelum ajal merindu.
#plb2015
-----
syair gerimis
gerimis itu kian rinai
pecah di kaca jendela
memercik rindu yang purba.
#plb2015
-----
syair sang penyair
cuma ini ruang yang kupunya
bidang kecil segi empat
tempat memilih dan memilah kata
jika kau rampas
aku pun menjadi ampas.
#edsus
-----
NYANYI RINDU
kulipat rindu dibalik tatapmu
seiring waktu
kubaringkan di ranjang madu
tapi bukan untukku.
-----
DITIKAM SEPI
selembar daun
berayun didera angin
dikebat gelap
berselimut embun
diterkam malam
gugur
ditikam sepi
dibakar sunyi
-----
KITA CUMA BARANG DAGANGAN.
inilah nasib kita, kawan
dari pejuang demokrasi jadi barang dagangan
ditakar menakar, tawar menawar
tak ada rupa kehilangan harga
dalam perahu korupsi kita jadi budak mainan
dan para jabalan itu menenggak keuntungan.
-----
ZIARAH
di bawah awan yang rapuh
aku bersimpuh
memanggil namaMu.
dan kau tersenyum
di dalam kuburmu.
-----
-----
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un
Saya Puti (Putifatma Hanum Melati), anak sulung Pak Asriel (Muhammad Asriel bin Usman), mengabarkan bahwa Jum'at lalu, 26 agustus 2016, papa telah berpulang ke Rahmatullah, mohon dimaafkan kalau papa ada salah dan khilaf. Jika ada urusan yang belum selesai tolong hubungi kami (081377858886). Atau adik2 saya Reza Bastari, Alberto Fadhlullah, & Alberta Fadhlillah.
Mohon doa semua, Terima kasih.
Komentar
Posting Komentar