3. PUISI PENDEK INDONESIA GILANG TEGUH PAMBUDI
DEPAN SANG KHOLIQ I
cinta yang ihlas
dan rahasia
bahkan jeritan
ketidakberdayaan
setia disimpannya sebagai
keagungan gunung-gunung
kedalaman laut
dan berkah langit yang terbuka
-----
PUISI MERDEKA
dengan ini menyatakan
kemerdekaan
puisi pendek indonesia
-----
hal jalak
TAPAK JALAK
GALAK JALAK
GELAK JALAK
KELAK JALAK
--------
AHIR ZAMAN
akulah Muhammad
dan akulah Isa
yang membenarkan
-----
mata
membeliak
senja
gapura
menari
bersama
lampu-lampu
tumbuh
aku
menyambangi
selendangmu
gamelan gemeretak
pada
kuncup
sedap malam
atau
wangi soto
dalam
mangkuk
kota
kecilmu
-----
DALAM KURIKULUM BARU
pandaikah kau mengajariku
untuk memaklumi
pembangunan yang gagal?
-----
CATATAN HARIAN KORUPTOR
Genting meranggas. Atau seperti perlawanan goib. Manusia-manusia di hadapannya selalu mewakili mereka-mereka yang tertipu. Sia-sia senyum. Meskipun syetan perempuan minta dibeli syahwatnya. Maka masuk ruangan ia, merokok dan mabuk. Kemarau di atas batu. Terik matahari di dalam kepala.
-----
KATA-KATA USIRAN
aku mengerti
kau pernah mengusir puisiku
lalu menangisinya
-----
SAMUDRA CINTA ALLAH 1
indahnya sakit
meluangkan cinta
menuangkan pertemuan
di setiap pembaringan
-----
MENUNGGU SETIA
ketika tuhan memanggil sakit
aku memang menghadapnya
maaf, rindu menunggu
-----
SYETAN MANUSIA
nyari untung
nyuri kesempatan
ngadu domba
-----
RINDURINDU
selalu luang waktu bertemu
-----
DI DEPAN UNDANGANMU
besi dan keringat
begini berat
silang jarum jam menjepit dinding
tapi gairah sirotolmustakim
tempat pertemuan tanpa ujung
-----
ANGIN BERHEMBUS KENCANG
malaikat jumat
kelewat semangat
-----
RUAS JALAN TEBU
di ruang kepala terbuka
ruas jalan kotamu tebukah
yang diberi nama-nama pahlawan
dan segenap nama baik itu
tempat memuliakan mulia
hidup menghidupi hidup
------
BAB JEMBATAN
alangkah elok jembatan
pemandangan dan kenang-kenangan
entah berapa banyak syair dan lagu terinspirasi jembatan
meskipun sialnya orang bunuh diri pun mencari jembatan tinggi
-----
MENINGGAL
tentu heran
kalau ada yang meninggalkan silaturahmi
-----
DARI NUZULUL QUR"AN
bagaimana mungkin
otonomi daerah
diterjemahkan
menuhankan bupati?
------
POLITIK LANGIT
kulihat tanganmu
sudah patah
-----
JALANMU
kamu sudah mengganggu i'tikaf!
-----
TIDAK ADA ISLAM IMPOR
bagaimana kau tuduh Islamku impor?
padahal pada jejak wali pertama
lelaki Jawa berkata,
"Aku rindu pertemuan taman dan bukit
Saat kau datang dan membenarkan keyakinanku ini"
-----
AKU JUGA MARAH
karena kau marah-marah
katanya aku Islam fanatik
bukan Indonesia
karena yang lain juga marah-marah
aku terlalu Indonesia Sejati
bukan mujahid muslim
------
RAHASIA PERMAINAN
ini Romadon di dadaku meronta
jangan kau sumpal mulut perawan
dengan kebodohan dan kebohongan
-----
LAGUMU
lagu kemanusiaanmu
lahir karena kebencian-kebencian
-----
MASIH DI DEPAN
hari-hari keindahan yang terbakar
anak-anak linglung
yang dipaksa jadi kyai
puisi yang dipublikasikan kemana-mana
setelah dimakan rayap
politisi, manusia negara
dan yang katanya orang pintar
menuding kepalaku tak beruang
sementara banyak mesjid menangisi awal berdirinya
kursi taman melupakan
bunga yang tumbuh dari kakinya
panggung-panggung tak bergerak
kecuali terdengar gemeretak
-----
MENJEMUR KICAU BURUNG
menjemur kicau burung
menjelang Romadon
menghayati nikmat angin
minggu pagi
kearifan setelah dibantai kerja setahun
-----
TULANG LETIH
PKI-PKI-an
komunis-komunisan
kiri-kirian
intelek-intelekan
gaya-gayaan
ada-ada saja
padahal tulang pahlawan
selalu keletihan di kuburan
-----
DI MEJA MAKAN FIRAUN
aku mengambil
jatah Musa
demi hari ini
dan masa depan
-----
HILANG
ratusan guru diberi penghargaan hari ini
ribuan guru hilang ke masa lalu
-----
SELAMAT TINGGAL?
ketika pohon-pohon mati
nampak indah dalam fotografi
negarapun sudi meninggalkan pahlawannya
-----
PROPAGANDA MINGGU PAGI
depan kicau panjang
jalak dan perkutut
bukan propaganda
minggu pagi selesai
dalam secangkir kopi
tanpa asap rokok
-----
PUNCAKMUKAH
kesedihan
yang kau saksikan
pada hijau daun
adalah kesedihan daun
di puncak kebahagiaan sakitnya
-----
BALIK ARAH
aku teriak cinta
'punk' itu
panglima jalan lurus
tetapi anak-anak malah mati di jalanan
-----
TAK PERLU ANAK CUCU
aku tak mengerti
kuperlihatkan bara penghangat
kau malah membakar diri
membunuh diri
jikalau daun-daun cuma memanggil maut
bagaimana kalau kita mati saja bersama
sebagai daun-daun segar
mengakhiri sejarah manusia
tak perlu anak-cucu
-----
HARUS BISA
gubernur itu
harus orang
yang bisa membaca
puisi
-----
berapakah harga puisimu
apakah 500.000 rupiah
sekali dimuat koran?
-----
yang tidak mudah dimengerti
karena benar-benar sedikit yang mengerti
-----
aku bahkan
tak tahu
apa kerja chairil
dan rendra
-----
Gilang Teguh Pambudi
Cannadrama.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar