5. PUISI PENDEK INDONESIA GILANG TEGUH PAMBUDI

MALAM KULI

Lalu dingin sunyi itu rebah
Mengirisi mimpi yang payah

-----

BELAJAR

belajarlah menemui hati
yang selalu menuntut

maka kau fitrahkan ilmu
sebagai penawarnya

-----

KEPADA PEMERINTAH KORUP

karena kau selalu korupsi
maka kami sudah lebih dulu permisi

-----

ARJUNA

kaukah Yusuf Sulaeman
Yusuf yang tampan panahnya
disukai segenap pria wanita
Sulaeman yang mempersembahkan
segala kekayaan
kepada seluruh yang dicintai 

-----

HIJRAH

tahun baru itu
pawai cahaya
asmara

-----

KALIMAT TERAKHIR

kalau aku masa lalu
aku pasti sedang di sana
tetapi tuhan menyebut
akulah masa depan

-----

JAM SEGINI

bukan puisi kamar
dia belukar

-----

JAIPONG

goyang
gitek
geol dan
gilang

-----

TIDAK

hidup tidak main-main
tidak menguji-nguji
bahkan komandan preman
kepala iblis
menyebut masa adaptasi
kepada anakbuah baru
untuk mengujinya

duri disimpan di tengah jalan
ketika prajurit lewat
di bulan latihan

-----

SUDAH

jatuhnya
yang disebut tinggi
yang disebut mulia
ketika rasa teh dan kopi
tidak dikenali dirinya
di sebuah cangkir yang hangat
sehingga Tuhan berucap,
sudah kau ambil semua

-----

SYUKUR

selanjutnya apa?

-----

SPIRITUALITAS LINGLUNG

memahami agama yang lurus saja sulit
sampai harus putus asa
memahami Allah saja payah
sampai harus ditinggalkan

-----

SUDAH TETAP

bahkan ketika Islam berarti
jalan yang lurus
hidup yang baik
peristiwa yang mengagumkan
kebenaran sejati
kaupun tetap bingung

-----

KAU KIRA

berdiri bukit
melihat hamparan laut
menikmati angin sebagai pinus atau nyiur
begituah agama
membawa wajib sholat
mengumandangkan Alqur'an
tidak samar, Kyai kaukira preman
preman kau jadikan Kyai

-----

KERJA

puisi

-----

WAKTU

waktu adikku, Puan
jadi mentri
aku yang gagah kemana-mana
untuk semua niat baiknya
kuteriakkan, "Kasih jalan-kasih jalan!"

-----

UNTUK BUPATI

waktu Bupati
asyik ngobrol dengan Ebiet
aku mau permisi menyela
tapi aku menghormati kursiku itu
padahal lama tak ketemu
sejak datang ke rumahnya dulu
ahirnya aku pergi dulu sampai hari ini

-----

JOK

Jok,
kita masih ingat kan
jalan ke kanan yang ada pohon adam
di sebrangnya surau hawa?

----- 

tidak ada dakwah kepada tahu
karena tahu tidak mungkin tidak tahu

-----

TAHU

bagaimana mungkin
Musa bertanya
kepada Hidir

-----

KERAMAT

bahkan Rosulullah
bertanya tentang segala yang tidak dia tahu
kepada sahabat-sahabatnya

------ 

HARUS REVOLUSI MENTAL

bahkan
Allah
dibuli

-----

UJUNG DAUN DI ATAS BUKIT

biarkan
ujung daun terakhir ini
nyala

-----

BIAR SAJA

biar gundul
pacul

----- 

TEMAN

sejati itu
rahasia Tuhan

yang ihlas memasuki rahasia Tuhan
menemui sejati

-----

KENANGAN MASA DEPAN

bunga randu bunga randu
rindu rindu di situ
pohon besar pohon menjulang
berserak bunga merah perjalanan panjang
alamat-alamat surat malaikat

-----

WISATA

anak-anak kemari
ada api unggun di dalam puisi
kita wisata ke dunia nyata

-----

aku merasakan
duka
duka
duka dalam
jihadmu

-----

JAKARTA

34 derajat
kabut polusi
bising
debu kemarau

-----

LOKALISASI

seorang tentara depan lokalisasi
digenggam langit dilipatnya bumi
senjata dibiarkan terus panas
katanya kepada malaikat pagi, 
"Aku menungu yang berkemas pergi, 
kalau sanggup tentu pergi haji!"

----------

DI DALAM KELAS

seorang guru
tiba-tiba rindu muridnya
duabelas tahun lalu, sudah lama
yang katanya sekarang melacur
ia ingin mengelus bahu seragamnya
merapihkan rambutnya  

-----

KEPADA BUKIT

sebuah pohon
bahkan sebuah daun
menikmati bukit itu
ketika para pendaki
memandanginya dari tebing gunung

-----

ARAH KIBLAT

ke hotel-hotel
aku menemui arah
kiblat

---------

LINGKAR

sepanjang abad jumat
rembulan bulat utuh
siang mengecup mesra 

malam persetubuhan

-----

PANTAS SAJA

kau bilang tak kenal Yusuf
dia lewat ke situ kau biarkan
dia bikin mesjid
pantas saja
kau tak tahu di mesjid mana sujudmu itu?

-----

UJIAN AHIR PUISI

bahkan puisi
harus dinyatakan lulus

-----

NALIKO

kulempar
sauh
dari dunia
tumbuh

-----

KESAKSIAN PEPOHONAN

matahari manakah
yang terbit kepagian?

-----

MENOLAK PANTUN

kalau tiba waktunya
takdir pun menolak pantun


------

dan Tuhan pun
kehilangan catatan
yang dirampas paksa

-----

SAJAK HARI KAMIS

aku ditanya Jumat itu hari ke berapa?
kujawab, hari pertama

-----

CINTA

tiba-tiba putih-abu
kita malu-malu
bicara cinta

-----

Gilang Teguh Pambudi


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEU HONCEWANG

TONGKAT WALI

Chairil, Sabung Ayam, dan Generasi Berlagak ABG