8. ORANG RADIO INDONESIA 0071-0080
0071
YANG BISA NAIK
(Tips Untuk Orang Radio Sukses)
Siaran live kegiatan off air yang paling banyak ditunggu pendengar, satu diantaranya adalah, seremonial pembukaan kuis. Biasanya dilaksanakn 1-2 jam, bahkan bisa lebih, dengan menampilkan berbagai aksi seni semisal tari, teater kabaret, dangdut, band dll.
Sisipan hiburan atau bentuk acara lain di luar kuis tentu sangat penting karena teknis penarikan undian kuis biasanya berlangsung monoton.
Ketika sebelumnya diadakan penguman, bahwa pembukaan kuis akan disiarkan langsung, maka otomatis masyarakat pendengar akan terbagi dua. Kelompok pertama merasa cukup mendengarkan siaran langsung di rumah saja. Sedangkan kelompok kedua, merasa perlu datang ke lokasi pembukaan kuis.
Perlu dicatat, tari, pencak silat, teater masih bisa disiarkan on air karena memenuhi syarat audio. Bagaimana dengan lomba menggambar dan mewarnai? Tetap bisa, asalkan selama anak-anak berlomba, sambil diselingi back sound, para MC bisa bikin suasana yang layak didengar. Misalnya info sponsor, info peserta, info aturan lomba, info hadiah, dst. Tidak sepi.
SALAM PROFESIONAL!
(Gilang Teguh Pambudi)
#radio
#orangradioindonesia
#radioindonesia
#radiokomunitas
#prssni
-----
0072
SIARAN LANGSUNG YANG JAUH
(Tips Untuk Orang Radio Sukses)
Kalau siaran langsung kegiatan off air dilakukan di aula studio, semua akan berjalan lebih mudah. Tetapi dapat dibayangkan kalau siaran langsung dari tempat jauh. Tentu yang dimaksud bukan reportase, yang cukup menggunakan media hp sebagai alat penyampai informasi.
Bayangkan, untuk siaran langsung kegiatan off air dari jarak jauh. Di studio minimal personil yang harus ada adalah seorang koordinator siaran langsung, seorang operator, seorang penyiar, dan seorang petugas rekaman jika perekaman hasil siaran tidak dilakukan di ruang siaran melainkan di ruang rekaman.
Adapun personil di lapangan minimal ada koordinator siaran langsung dari lapangan, koordinator acara/stage manager, MC, dan operator perangkat siaran langsung. Ini bukan panitia keseluruhan. Hanya untuk kebutuhan on air.
Selain audio secara keseluruhan, karena radio bersifat informatif, kejelasan dan keseimbangan suara penyiar dan MC juga harus menonjol di udara. Jika penyiar dua, MC dua, ditambah pemandu lain untuk sesi games, maka dibutuhkan kepandaian menyajikan siaran langsung dengan 'suara banyak'. Juga pengaturan volume mikrofon. Mana mikrofon yang harus menonjol dan mana tidak perlu menonjol.
SALAM PROFESIONAL!
(Gilang Teguh Pambudi)
#radio
#orangradioindonesia
#radioindonesia
#radiokomunitas
#prssni
------
0074
DUET
(Tips Untuk Orang Radio Sukses)
Siaran duet paling menyebalkan adalah, ketika satu penyiar aktif berbicara sementara lawan bicaranya sangat pasif. Terkecuali ketika seorang penyiar senior memberi pengalaman siaran duet kepada penyiar baru, biasanya ia memaklumi kalau patnernya agak pasif. Hal menyebalkan lain adalah ketika patner bicara adalah seorang narasumber yang irit kata-katanya, simpel, atau malah sebaliknya, berkicau seperti burung yang tidak mau berhenti. Terlebih-lebih dalam dialog politik ketika ada narasunber yang terus ngotot menghabiskan waktu.
Semua itu butuh penyelamatan!
Siaran duet harus balance. Seimbang. Baik volume maupun durasi bicara. Saling melempar. Tek tok. Tetapi ada juga, siaran duet yang diformat beda. Misalnya seorang penyiar pria ceritanya duet dengan mBakyu Genit. Ternyata si mBakyu hanya disuruh nyeletuk yang lucu-lucu saja. Durasi sebagian besar diambil oleh patnernya. Begitu konsepnya dari awal.
Sedangkan saat dialog dengan narasumber, penyelamatan siaran duet sepenuhnya ada di tangan penyiar. Dia harus terlatih memainkan tempo ketika patner bicaranya irit kata-kata. Acara tetap harus menarik. Dalam 5-10 menit awal hal ini harus sudah terdeteksi. Sementara ketika narasumber nyerocos terus, harus ada ketegasan memotong kalimat saat dia menarik nafas.
SALAM PROFESIONAL!
(Gilang Teguh Pambudi)
#radio
#orangradioindonesia
#radioindonesia
#radiokomunitas
#prssni
-----
0075
PENYAKIT!
(Tips Untuk Orang Radio Sukses)
Ketika ada pejabat tinggi yang sadar diri, tahu situasi, dan pembawaannya semata untuk kepentingan masyarakat, sudah pasti di depan reporter dia akan ramah. Responsif. Penuh semangat.
Tetapi kadang-kadang meskipun si pejabat sudah sedemikian baiknya, sang reporter masih rendah diri dan grogi. Ini penyakit. Dia lupa bahwa dalam wawancara itu keduanya duduk sepantar. Mejanya yang paling pas setidaknya secara makna, adalah meja bundar. Mengapa? Pejabat hadir untuk kemenangan masyarakat. Ia butuh bicara menjelaskan. Sang reporter juga hadir atas nama masyarakat pendengar. Semua butuh bertanya kritis, ekspresif, demonstratif, bahkan menunjukkan nada protes. Yang disampaikan secara intelek. Ujung-ujungnya supaya masyarakat berkesimpulan.
Jika yang datang seorang pejabat arogan, ia akan mengecilkan para reporter. Yang ada dalam fikirannya, kalau dia butuh semua reporter bisa dibayar. Dia tinggi hati. Merasa pemimpin. Para pempimpin dan pejabat daerah kadang terjebak penyakit ini.
Bagaimanapun penyiar maupun reporter, harus tetap percayadiri, memberikan yang terbaik untuk masyarakat.
SALAM PRIFESIONAL!
(Gilang Teguh Pambudi)
#radio
#orangradioindonesia
#radioindonesia
#radiokomunitas
#prssni
-----
0076
WAWANCARA PERTAMA
(Tips Untuk Orang Radio Sukses)
Wawancara-wawancara pertama untuk penyiar atau reporter adalah yang paling penuh kenangan. Untuk radio hiburan, biasanya para penyiar ditantang untuk wawancara atau minimal merekam suara artis untuk kebutuhan promo frekuensi. Imbal baliknya, tentu saja, si artis minta diopulerkan nama sekaligus albumnya.
Pengalaman saya, wawancara awal justru dengan tukang sampah di atas mobil sampah bak terbuka pada suatu acara pawai pembangunan di Kota Sukabumi. Itu momen promosi radio yang baik menurut saya. Lalu wawancara artis pertama adalah dengan pedangdut Cucu Cahyati di suatu show dangdut di Padalarang Bandung. Sedangkan hasil reportase yang memalukan, sampai batal disiarkan adalah ketika salah menyebut alamat lokasi terbaliknya mobil truk. Harusnya saya menyebut Sukajadi tetapi saya menyebut Setiabudi.
Seperti sudah beberapa kali disampaikan di awal, tugas reportase atau wawancara memang bisa dilakukan oleh seorang penyiar, selain oleh reporter khusus.
Oleh karena itu, pimpinan radio pasti akan melihat progres kemampuan personil radionya untuk mempersiapkan rencana-rencana ke depan. Termasuk ketika sebuah radio harus mengirim perwakilan penyiarnya untuk mengikuti pelatihan atau seminar yang diselenggarakan oleh organisasi, PRSSNI misalnya, maka penyiar yang paling sesuai dengan pelatihan itu yang akan diberangkatkan.
SALAM PROFESIONAL!
(Gilang Teguh Pambudi)
#radio
#orangradioindonesia
#radioindonesia
#radiokomunitas
#prssni
-----
0077
TANGGUNGJAWAB KEBUDAYAAN
(Tips Untuk Orang Radio Sukses)
Mengkomunikasikan seni tradisi dan seni nasional yang potensial agar tidak tergerus selera modern yang buruk adalah satu di antara sekian banyak tanggungjawab kebudayaan melalui radio.
Seni tradisi itu misalnya kacapi suling. Seni nasional itu misalnya keroncong. Keduanya masih ada, tetapi tidak mustahil seniman dan penikmatnya kian berkurang.
Kepada beberapa teman saya pernah berargumentasi. Kebetulan dua jenis kesenian itu pernah saya selenggarakan di aula radio. Saya bilang,"Jika dua kesenian itu sewaktu-waktu disiarkan secara langsung, disaksikan tidak lebih dari 30 penonton. Tetapi mereka adalah para seniman, jurnalis, para guru, tokoh masyarakat dan mahasiswa. Selain disiarkan langsung di radio, besoknya beritanya bisa dibaca di koran atau di situs budaya, bahkan muncul di TV. Apa komentar anda tentang 30 penonton yang antusias itu? Berapa banyak pendengar radio, pembaca koran, internet dan penonton TV yang secara emosional dan intelektual terbeli hatinya? Apa itu artinya?"
Ya kita sering terjebak pada wacana gerakan masal. Selera umum masyarakat. Sesuatu yang sedang heboh. Dst. Padahal mereka yang kita pertanyakan tadi, adalah juga sejumlah orang. Orang yang mengerti potensi dan kearifan lokal itu. Karakternya terbangun oleh keindahan di situ.
SALAM PROFESIONAL!
(Gilang Teguh Pambudi)
#radio
#orangradioindonesia
#radioindonesia
#radiokomunitas
#prssni
-----
0078
FAKTA DAN DATA
(Tips Untuk Orang Radio Sukses)
Pernah mempresentasikan hasil kegiatan off air berikut ini? Jumlah penonton dihitung 10.000 orang lebih. Spanduk yang dipasang 10 buah. Dipasang di perempatan dan pertigaan ramai, serta di sekitar pasar tradisional dan pusat perbelanjaan modern. Tulisan spanduk terbaca jelas dari jarak 50 meter. Poster ditempel di jalur kendaraan umum yang diijinkan. Jumlah umbul-umbul 200 buah. Wawar dengan kendaraan OB-van dilakukan 2x sehari selama 7 hari. Dst. Data itu dilengkapi foto-foto dan video. Nah. Siapa dikerjai siapa?
Nyatanya, dengan keberanian kita mempresentasikan hasil kerja disertai bukti-bukti, yang ternyata lebih baik dari perkiraan dan estimasi sebelum acara, bisa membuat sponsor mempertahankan, menambah frekuensi, atau menambah jenis iklan, selain bermaksud mengulang acara sejenis, atau mebuat variasi-variasi off air lain.
Kejujuran adalah utama. Kalau kita maksimal bekerja untuk promosi tunjukkanlah dengan bukti.
Selain itu, sponsor juga akan melihat kesiapan personil (tim panitia) dalam mengeksekusi setiap kegiatan.
SALAM PROFESIONAL!
(Gilang Teguh Pambudi)
#radio
#orangradioindonesia
#radioindonesia
#radiokomunitas
#prssni
-----
0079
NILAI PROFESI
(Tips Untuk Orang Radio Sukses)
Hidup ini seumpama bermain peran saja. Tetapi sayang, sesuatu yang kaya interpretasi suka disimpelkan oleh masyarakat. Untung kalau untung, kalau buntung ya buntung.
Contoh, profesi guru sangat dihormati karena sebagai pribadi penuntun, terhormat dan tempat bertanya. Ustad juga begitu, tetapi khusus untuk mendalami agama. Tentara sering diinterpretasikan cocok untuk memantau atau menjaga keamanan kampung. Wartawan dihormati karena bisa memberitakan hal-hal penting. Penyiar? Percaya atau tidak, tanya tetangga-tetangga dekat rumah, bahkan pengurus mesjid, menurut mereka penyiar itu bisa bantu jadi MC, promosi radio, sponsor dan diplomasi-diplomasi urusan penting. Bukankah begitu?
Interpretasi tentang penyiar itu plus-minus. Untung, karena penyiar dihargai, karena profesional. Diperhitungkan. Tapi rugi kalau hanya dianggap sebagai tukang bicara saja. Apalagi kalau dicap, tukang cuap-cuap.
Untuk itu, mumpung profesi penyiar masih punya konotasi positif, kita jaga terus nilai dan eksistensi kita.
DALAM PROFESIONAL!
(Gilang Teguh Pambudi)
#radio
#orangradioindonesia
#radioindonesia
#radiokomunitas
#prssni
-----
0080
STANDAR MENULIS
(Tips Untuk Orang Radio Sukses)
Seorang penyair, cerpenis atau novelis adalah penulis. Tetapi profesi mereka belum tentu sebagai wartawan koran yang biasa mengetik berita. Karena rasa sastrawan itu khas, begitu juga keakuratan dan teknis menulis pena wartawan juga khas. Meski demikian, banyak wartawan menjadi sastrawan. Tetapi bagaimana dengan seorang penyiar?
Orang radio juga wajib bisa menulis secara standar minimal. Yaitu mampu merangkai kata dan kalimat secara benar, untuk menyampaikan informasi yang ditulis terlebih dahulu, dalam rangkaian kalimat, berbentuk satu berita pendek. Satu atau beberapa paragraf.
Tanpa kemampuan standar ini, penyiar sama sekali tidak akan pernah mampu mengetik berita sampai kapanpun.
Rumus tulisannya yang umum adalah piramida terbalik. Dimulai dengan hal utama yang paling menarik, sebagai kepala berita itu. Misalnya, "7 orang meninggal di tempat kejadian pada kecelakaan maut. Dst".
SALAM PROFESIONAL!
(Gilang Teguh Pambudi)
Cannadrama.blogspot.Com
#radio
#orangradioindonesia
#radioindonesia
#radiokomunitas
#prssni
-----------------------------------------------
Komentar
Posting Komentar