21. ORANG RADIO INDONESIA 0201-0210
0201
MENGELILINGI GELOMBANG
(tips untuk orang radio sukses)
Setidaknya setahun sekali bisa dilakukan pengecekan daya jangkau siar dan animo masyarakat pendengar di daerah domisili radio kita. Survey ini untuk memastikan program tahunan kita akan sukses, sekaligus untuk mengetahui keadaan pemancar dan respon audien. Jangan sampai survey ini didahului oleh pihak sponsor sehingga kita sendiri gagap radio sendiri. Lucu.
Pengalaman saya survey dimulai sejak pemrograman awal. Contohnya ketika saya mengajukan proposal program untuk radio Lita Bandung tahun 2000. Ketika itu direktur H. Ii Sudja'i menerima proposal saya tetapi untuk dipraktekkan di radio Populer Purwakarta. Maka otomatis saya cepat tanggap. Segera pergi ke daerah itu dan mengadakan survey seperlunya. Sehingga dalam rapat hari pertama, di awal pindah tugas itu, semua sudah terang-benderang. Tinggal eksekusi.
Bahkan selain sholat memohon lindungan Allah, memandikan anak terkecil dengan air pertama Purwakarata dengan doa, "semoga tanah air ini karunia terbesar dari Allah untuk keluarga dan masyarakat", saya juga melakukan ritual menyiramkan air bersih di halaman radio, sambil berdoa, " Ya Allah kau maha tahu dan mulia mengapa aku kau panggil kesini? Amin".
Bahkan masalah survey keliling untuk mengetahui mutu audio siaran, jangkauan dan respon pendengar akan lebih lengkap kalau melibatkan teknisi langsung. Karena biasanya manajer atau direktur hanya mengandalkan teknisi yang melakukan survey secara sepihak.
SALAM PROFESIONAL!
(Gilang Teguh Pambudi)
-----
0202
DIREKTUR PROGRAM
(tips untuk orang radio sukses)
Tidak semua programmer membuat proposal sebelum melamar kerja. Tidak sedikit yang diterima kerja terlebih dahulu, lalu selama maksimal 3 bulan ia mempelajari kondisi radio itu, sampai akhirnya diperoleh kesimpulan-kesimpulan untuk membuat program baru yang lebih baik.
Tetapi tidak jarang teman-teman saya merasa diperlakukan setengah programmer. Sebab apa? Karena ketika dia masuk, program siaran sudah jadi, tidak boleh dirubah sama sekali, ia hanya mengawasi saja. Tetapi masih ada sisa 10%-an untuk bebas berkreasi. Maka saya jawab, dia tetap utuh sebagai programmer. Jangan kecil hati. Apalagi masih ada kebebasan kreatif, selain yang sudah diflet. Apalagi salahsatu fungsi programmer adalah juga fungsi pengawasan siaran itu.
Saya perlu jelaskan, programmer atau kepala siaran adalah orang yang juga biasa disebut direktur program. Tetapi dalam kasus yang sudah saya uraikan, kadang-kadang radio sudah punya direktur program, tetapi ia masih membutuhkan programmer untuk kebebasan kreatif yang 10% itu. Selain juga butuh untuk mengawasi program seluruhnya. Itulah pembagian tugas memang. Agak mirip programmer dan asisten programmer, tetapi kalau asisten programmer hanya melaksanakan perintah programmer.
Di tidak sedikit radio, posisi direktur program juga dipegang oleh direktur langsung. Jadi mirip pemilik toko yang mengatur tokonya secara langsung, tetapi masih menggunakan tenaga store manager juga.
SALAM PROFESIONAL!
(Gilang Teguh Pambudi)
-----
0203
TEAM PROGRAM
(tips untuk orang radio sukses)
Ada radio yang tidak menempatkan direktur program, programmer atau asisten programmer. Pemrograman dilakukan oleh sekelompok orang, sebuah team yang lantas disebut Team Program.
Team program bukanlah rapat program yang diikuti oleh seluruh crew yang biasanya dilakukan setahun sekali itu. Mungkin hanya berjumlah tiga atau lima orang yang dianggap kompeten. Bisa semuanya penyiar, bisa lintas divisi. Team ini bisa melakukan rapat tiap bulanan, atau bahkan meeting mendadak jika dianggap perlu.
Siapa yang memimpin Team Program? Jika disimpan srorang pemimpin, ia memang bisa merasa sebagai programmer. Yang lain penyumbang saran. Maka biasa juga Team Program dipimpin oleh seorang direktur.
Tentu setiap keputusan apapun di lembaga radio punya resiko. Team Program pun punya resiko. Sering tidak bisa mengambil keputusan yang lebih cepat karena team harus bersepakat dulu, bahkan harus rasan-rasanan segala. Tetapi Team Program bisa menjadi panitia kecil (awal) yang sekaligus membagi tugas-tugas tertentu, termasuk untuk acara off air dalam tempo cepat.
SALAM PROFESIONAL!
(Gilang Teguh Pambudi)
-----
0204
PIMPINAN PRODUKSI KHUSUS
(tips untuk orang radio sukses)
Dunia radio memiliki kecepatan seuampama detak jantung atau denyut nadi. Seiring tarikan nafas. Rasa berkembang setiap saat. Respon sedih, bahagia, terharu, marah dst menjadi inspirasi kreatif. Apakah kita tidak marah dengan pemerkosaan beramai-ramai kepada seorang anak di bawah umur? Kemarahan itu melahirkan berita, feature, opini, drama, wawancara eklusif, iklan layanan masyarakat dst.
Maka jangan heran, tanpa pengarah acara yang nongkrong di dalam ruang siaran, setelah kita paham manual suatu acara, maka seorang penyiar akan menjadi produser dan pengarah acara bagi dirinya sendiri. Termasuk saat self operating, tanpa operator dan petugas pendukung yang lain.
Mobilitas yang tinggi membuat elemen lembaga siaran ini sibuk. Maka ketika penanggungjawab produksi siaran sedang sibuk, ia masih bisa menunjuk seorang pimpinan produksi untuk menyelesaikan suatu urusan. Sebut saja sebagai contoh, Si Fulan ditunjuk sebagai pimpinan produksi 30 kali kultum (kuliah tujuh menit) selama bulan Romadon. Narasumbernya boleh berganti-ganti ustad.
Apa yang saya uraikan ini sekadar memberi gambaran, jangan selalu dibiasakan merasa hidup di lingkungan radio dengan sedikit orang, 10-20 orang, tetapi merasalah juga dalam sebuah tim besar. Setiap personil bisa mengkoordinir siapa saja, berapapun jumlahnya. Bahkan dalam sehari sanggup mengadakan panggung hiburan promosi di lima titik pasar serentak.
SALAM PROFESIONAL!
(Gilang Teguh Pambudi)
-----
0205
MONITORING IKLAN
(tips untuk orang radio sukses)
Kita tentu sudah mengenal monitoring iklan yang dilakukan oleh tim dari biro iklan atas pemutaran iklan di berbagai radio. Monitoring bisa dilakukan pada waktu-waktu tertentu untuk melihat progres pemutaran iklan tersebut.
Pemutaran iklan memang harus sesuai dengan isi perjanjian antara pihak radio dengan pengiklan atau biro iklan. Untuk itu, data bulan, minggu, hari, jam, menit, dan detik yang terekam komputer menjadi sangat penting sebagai acuan data tertulis. Tetapi program monitoring siaran iklan secara langsung tetap saja dianggap penting.
Bagi sebuah radio, memonitor pemutaran iklan di saat on air tentu harus sering dilakukan. Selain sebagai layanan terbaik untuk pemasang iklan, juga untuk membaca 'ketajaman' teknis pemutaran iklan itu.
Penting menjadi catatan orang radio Indonesia, bahwa penyiar dan iklan yang diputarnya harus memiliki kesatuan rasa. Sebab dengan cara itu maka improfisasi siaran penyiar bisa menjual iklan-iklan di acaranya.
SALAM PROFESIONAL!
(Gilang Teguh Pambudi)
-----
0206
PANTANGAN
(tips untuk orang radio sukses)
Dalam hidup tentu harus mengetahui pantangan. Bagi orang Islam pantangannya adalah jangan makan yang haram-haram, bahkan yang halal pun perlu diatur-atur. Bagi yang mau sehat, pantangannya dilarang makan minum apapun yang bisa mendatangkan sakit. Bahkan orang-orang pintar punya pantangan, dilarang bodoh.
Orang yang sedang melaksanakan tugas siaran secara peofesional, wajib mengetahu pantangan-pantangan terhadap iklan yang diputar di acaranya. Pantangan pertama adalah, dilarang merasa terganggu oleh suatu iklan baik sebelum iklan diputar maupun sesudahnya. Misalnya megucapkan, "Sayang sekali acara kita harus dipotong iklan". "Kalau saja barusan tidak dijeda iklan". "Iklannya panjang banget ya?" "Norak banget ni iklan".
Pantangan lain adalah, jangan salah putar iklan, apalagi untuk iklan produk sejenis tetapi berbeda versi dan isi iklan. Jangan memotong iklan. Jangan membiarkan iklan yang suaranya buruk tanpa upaya perbaikan. Jangan membelakangkan iklan karena dianggap mengganggu kalau diputar di tengah acara. Jangan pula menumpuknya di awal acara supaya acara nyaman. Sesungguhnya semua bisa menjadi begini karena yang bersangkutan tidak memahami hal yang sesungguhnya. Bahwa iklan adalah bagian integral dari suatu pemrograman, menjadi nyawa setiap tema siaran.
Bahkan rasa menyatu dengan iklan tidak perlu dibuat-buat. Ini perlu latihan. Butuh natural dan ihlas. Bahkan ketika secara pribadi penyiar yang bersangkutan biasa mengatasi flu dengan produk obat A, bukan produk obat B, maka saat memutar iklan produk obat B, kejiwaannya bisa berempatik selayaknya ahli kesehatan: 'mengusir sakit itu utama!'
SALAM PROFESIONAL!
(Gilang Teguh Pambudi)
-----
0207
RAPLING
(tips untuk orang radio sukses)
Dulu orang hanya kenal istilah cuci piring, cuci pakaian, cuci motor dan mobil. Tetapi 10 tahun terakhir hampir setiap kota besar di Indonesia mengenal istilah cuci gedung. Maka tidak heran kalau ada tenaga-tenaga ahli yang menjadi Spiderman, bisa naik turun, melayang-layang di sekeliling gedung bertingkat sampai di atas tingkat 30.
Kunci dari hal itu adalah karena manusia dengan paradigma kesejahtersannya memiliki upaya untuk selalu mencari solusi dari potensi-potensi yang ada. Dari potensi-potensi yang selama ini masih rahasia sekalipun.
Demikian pula dengan dunia radio. Dunia profesional ini adalah dunia kreatif yang memiliki banyak potensi. Bagi pemerintah daerah barangkali radio akan dilihat dari sisi potensi pemberdayaan media untuk sukses pembangunan. Bagi NKRI, radio-radio yang tidak banyak jumlahnya di tiap propinsi tetapi mengeruk animo fans-nya, akan dilihat sebagai potensi untuk memahami wawasan Nusantara.
Itu sekadar ilustrasi, radio itu strategis dan potensial. Secara sosial besar pengaruhnya. Termasuk untuk hal-hal yang tak terfikirkan sebelumnya. Maka ketika seseorang bertanya kepada saya, di era booming pertelevisian sekarang ini apakah radio tetap menarik? Saya jawab, tergantung, sesuatu apa yang menarik di radio itu, sebab acara TV yang membosankan pun sudah ditinggalkan semua!
SALAM PROFESIONAL!
(Gilang Teguh Pambudi)
-----
0208
POLITIK PEMBIARAN
(tips untuk orang radio sukses)
Dalam setiap wacana politik kebudayaan, dalam forum apapun, bahkan dalam orasi budaya yang singkat, selaku ketua dewan juri yang sedang meluruskan maksud sebuah hajat seni, misalnya, saya selalu katakan, pemerintah dan masyarakat dalam sebuah bangsa harus bergotong-royong untuk melakukan apa yang disebut politik kebudayaan itu. Sebab proses kreatif yang dilakukan masyarakat adalah daya tawar untuk bentuk kebudayaan masa depan Indonesia. Sampai-sampai saya curiga, ketika master pelacur Myabi dkk akan berkolaborasi dalam satu sistem (bukan dalam satu produksi) dengan artis-artis pelacur Indonesia, itu juga yang akan menjadi wajah Indonesia masa depan. Maka saya protes keras melalui acara mingguan Apresiasi Seni, maupun berbagai forum.
Selain kebijakan-kebijakan seputar senibudaya yang transparan terbaca oleh masyarakat, termasuk di dalamnya ketika ada pembagian traktor dan alat-slat pertanian oleh suatu dinas di atas sawah sambil nanggap jaipongan, sikap pemerintah juga akan dibaca masyarakat, bahkan oleh media dunia, seperti apa bentuk politik pembiarannya?
Maka bagi orang radio Indonesia penting memahami ini. Jika ada radio-radio membuat program atau propaganda yang menyesatkan, lalu pemerintah melalui pihak terkaitnya membiarkan itu, maka itu artinya justru pemerintahlah yang telah memulai semuanya melalui sebuah titik politik pembiaran.
Tidak benar kalau ini artinya membuka pintu otoriter dan represif, penyempitan ruang kreatif. Justru kebebasan kreatif itu merupakan kesejahteraan lahir batin manusia.
SALAM PROFESIONAL!
(Gilang Teguh Pambudi)
-----
0208 b
RADIO STREAMING
(tips untuk orang radio sukses)
Sayang tidak semua radio punya fasilitas radio streaming. Radio internet. Padahal fasilitas on line ini bisa membantu monitoring dan membangun kepercayaan pemasang iklan yang berpusat di ibukota Jakarta, misalnya, untuk memantau siaran radio di daerah-daerah.
Radio internet setahu saya ada dua. Pertama adalah radio internet yang tidak ada kaitannya dengan radio pada umumnya. Independen. Lahir bersamaan ditemukannya peluang internet untuk siaran selayaknnya radio. Orang biasa menyebutnya on line daripada on air.
Adapun jenis kedua adalah siaran radio konvensional yang kegiatan on airnya bisa diproses produksi melalui komputer dan jaringan internet. Tentu pendengar radio steaming harus membuka jaringan internet dulu untuk membukanya.
Keuntungan radio streaming dapat dipantau di lintas negara di muka bumi, berbeda dengan daya pancar radio biasa. Tetapi tetap saja, dengan ciri konvensionalnya, radio memiliki kekuatan siaran lokal yang kuat karena masyarakat tetap akan mudah mengaksesnya, termasuk yang di dalam mobil, dan super murah.
SALAM PROFESIONAL!
(Gilang Teguh Pambudi)
------
0209
SEBUAH RADIO
(tips untuk orang radio sukses)
Kalau saya ucapkan frase SEBUAH RADIO, apa yang tiba-tiba tergambar di benak orang? Persis! Ya! Kalau gak membayangkan sebuah stasiun radio yang biasa siaran harian di satu frekuensi yang tetap, orang pasti membayangkan sebuah radio yang memiliki banyak frekuensi yang biasa diputar setiap hari.
Bagaimanapun radio yang memiliki banyak frekuensi itu, yang biasa kita letakkan di satu titik ruangan, dipeluk saat tidur, disimpan di warung di tengah susunan dagangan, didengar memakai walkman, atau diputar kencang di pos ronda, juga didengar sambil nyupir mobil adalah sebuah perjalanan sejarah manusia yang romantis. Di dunia dance, breaker, para remaja di waktu istirahat latihan juga memutar radio.
Itu di telinga pendengar. Bagaimana penyiar radio berfikir tentang radio, yang sekarang sangat mudah didengar melalui fasilitas hp itu? Tentu ia akan merasa berharga dan terhormat setiap mendengar orang siaran dengan baik. Empatik. Ia akan merasa-rasa, begitulah dia di dunia gelombang suara itu. Memotivasi potensi diri. Rasa ini akan dirasakan oleh para penyiar di seluruh Indonesia, bahkan sering tidak dirasakan suasananya oleh para direkturnya.
saya malah punya pengalaman yang tak akan terlupakan. Pertama, ketika almarhum Bapak (Soetoyo Madyo Saputro) masih hidup, dia paling rajin mendengarkan saya siaran acara Apresiasi Seni. Kedua, ketika PRSSNI Jabar mengadakan lomba puisi spontan dalam rangka HUT PRSSNI. Ceritanya, saya menang dan dapat hadiah radio. Hadiah ini suka saya pakai 'tetawa' kalau ada yang nyindir, bertahun-tahun kerja di radio, sampai jadi programmer dan kepala studio tetapi gak punya radio sendiri. Maksudnya gak jadi pemilik radio. Saya jawab, selain pernah beli, saya pernah diberi radio oleh PRSSNI. Hehe. Maklum, profesional di radio tidak bisa diukur punya radio atau tidak. Rasa ini harus dipahami oleh orang radio Indonesia.
SALAM PROFESIONAL!
(Gilang Teguh Pambudi)
-----
0210
PILIHAN
(tips untuk orang radio sukses)
hidup ini pilihan. Seorang pemulung yang berfikir, ini terbaik untuk saya detik ini sekalipun. Hanya pecundang yang tidak menjalani pilihan. Seorang Isa yang berkata, aku berjalan ke tiang salib, sekalipun. Atau Pangeran Diponegoro yang berkata, aku melihat tanah pembuangan itu.
saya belajar kepada Bapak. Konon masih keluarga besar Jendral Gatot Subroto. Sudah biasa malu hidup tanpa pilihan. Waktu pelajar, matematika ujian bapak selalu di atas 9. Waktu kepala sekolah di Lampung dia mencintai dunia pendidikan 100%. Waktu pindah jadi orang hutan, mandor besar dan sinder di perkebunan cengkeh dan kopi ia menjadi pencinta lingkungan sejati. Semua tentang pohon dan hutan menjadi harga diri. Tak ada yang salah.
menjadi orang radio Indonesia pun saya sadari mesti begitu. Tidak boleh numpang lewat sambil maki-maki, dunia kerja macam apa ini? Profesional juga berarti tidak sekadar merasa cinta, tetapi menggelutinya dengan segenap tahu dan siap tanggungjawab. Kalau perlu punya sejarah penelusuran, penelitian, penemuan-penrmuan dan solusi-solusi.
sewaktu saya jadi guru sukwan di SD Negri Cimanggah II Kota Sukabumi tahun 1991, saya bangga membawa satu tim pilihan anak-anak pramuka yang sebagian biasa sekolah memakai sendal jepit karena berasal dari keluarga miskin. Ikut lomba ketangkasan pramuka. Dan kalah. Beberapa kilo jalan kaki PP tetap sambil nyanyi. Tidak ada yang salah!
SALAM PROFESIONAL!
(Gilang Teguh Pambudi)
Cannadrama.blogspot.Com
---------------------------------------------
Komentar
Posting Komentar