TENTANG KUNCI DAN PRINSIP ISLAM ABADI
JUMAT LIMA LIMA
Tolong diluruskan kalau ada salah. Saya kok sering dengar tokoh penting dan selebritis kalo ngomong sangat ngambang. Cuma main-main bibir dan rongga mulut. Gak napak. Argumentasinya gak mendalam. Kadang terdengar seperti kumur-kumur, haha hehe, cekikikan. Termasuk di tengah acara yang labelnya Acara Islam. Ada juga yang dibikin-bikin wibawa, tapi hasilnya norak abis. Jauh dari ramah, penuh keyakinan, teliti, mencerahkan, dan berwibawa.
Apa telinga saya yang rusak? Apa anda menganggap saya sudah kafir? Tidak sesuai dengan jaman sekarang? Manusia jaman batu, manusia daun lontar?
Saya memang tidak punya artis pujaan, kalau ketemu mereka seperti ketemu teman biasa saja, siapapun. Meskipun tetap salut kepada seniman-seniman tertentu yang banyak bermanfaat untuk kehidupan masyarakat manusia. Manusia hati yang hati-hati.
Mengagumi Karl Marx? Jauh. Yang dilabeli filsuf dan sosiolog besar itu banyak. Namanya juga, ada yang mau menyebut. Apapun argumentasinya. Tapi jujur, Rosul SAW tetap nomor satu. Air mata harian saya. Sampai-sampai saya tenteng buku, Airmata Nabi, waktu ada bedah buku dan diskusi sastra di Pondok Pesantren Al-Muhajirin Purwakarta suatu ketika.
Dan menurut saya, banyak juga yang tampang Kyai hari ini, lebih buruk dari selebritis dan elit-elit yang ngambang itu.
Ketika pada suatu etape tertentu, saya merasa seperti sedang tidak disukai oleh Muslim tertentu, pada saat yang sama saya merasa, bahkan pihak tertentu (tangan) Eropa dan Amerika pasti sedang sangat tidak suka saya, karena terlalu Islam.
Bukankah pihak tertentu yang anti-Islam sangat tidak takut pada kegiatan Islam yang semarak, masif, gegap gempita? Berpuluh juta di satu titik? Bahkan kalau perlu malah terlibat dan membiayai kegiatan itu. Sebab yang mereka takuti hanyalah para pemegang kunci dan prinsip-prinsip Islam. Untungnya, masih ada yang terbuka dengan berani berucap, mencintai Ummat Islam yang kuat, yang moderat dan toleran. Sehingga stabilitas muka bumi Allah masih bisa dijumpai di mana-mana. Belahan bumi manapun.
Gilang Teguh Pambudi
Cannadrama.blogspot.Com
Komentar
Posting Komentar