SAPI NGAMUK DAN SAPI MENANGIS

Bodoh kau! Kalau ada satu-dua sapi qurban ngamuk sebelum disembelih itu biasa. Jangan biasa nyebar fitnah. Basi! Mungkin dia stres atau kaget oleh suatu keadaan tertentu. Justru yang kamu tidak boleh lupa, ada suatu pemberitaan seorang koruptor besar mau berqurban beberapa sapi. Tapi sebelum sapi-sapi itu dipotong, berita korupsinya sudah menyebar ke mana-mana. Diberitakan koran, majalah, TV dan internet. Ini baru yang namanya sapi ngamuk.

Tapi di dunia petarung. Dunia perlawanan atas ketidakadilan, istilah sapi ngamuk atau Banteng ngamuk, artinya sebuah aksi menuntut perubahan. Reformasi total!

Selanjutnya, selamat berfikir soal domba-donba gila yang sanggup diatasi Isa As.

Bagaimana dengan sapi menangis (keluar air mata) saat Idul Adha? Tentu yang dimaksud bukan hewan kurban yang punya sakit kuku dan mata. Dari kacamata tahu, ini menarik. Rasa Allah adalah rasa hidup. Rasa hidup akan menyentuh jiwa yang hidup, hamba-hamba yang soleh. Begitupun jiwa-jiwa hamba yang soleh akan menembus sempurna rasa hidup yang dikuasai rasa Allah. Pada sentrum itu bisa muncul sugesti keharuan bersama. Termasuk pada sapi yang menangis. Tetapi sapi itu selalu ihlas diqurbankan. Kalaupun meronta, itu tabeat fisik binatang belaka. Kecemasan dan kekagetan yang lazim.

Dan ingat, kita tidak pernah membunuh binatang, dan tidak pernah memakan bangkai binatang yang dibunuh. Sebab dengan bismillah kita telah mengembalikan nyawa sapi dan domba kepada pemiliknya tepat pada waktu pulangnya. Dan kita telah diperintahkan untuk selalu meminta izin Allah untuk menikmati daging yang terhidang di meja kehidupan secara halal. Sebagai makanan  para manusia.

Apakah Anda telah membunuh, meneguk darah dan makan bangkai? Sebuah perumpamaan yang buruk dan keji. Bertobatlah!

Gilang Teguh Pambudi
Cannadrama.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERLU GAK HARI AYAH? Catatan lalu.

Chairil, Sabung Ayam, dan Generasi Berlagak ABG

TEU HONCEWANG