NOMOR PAGI (boleh pake NA) UNTUK REFORMASI TOTAL

Waduh, ada Spiderman ketangkep, terjebak dalam plat motor. PEN itu PENYAIR,  kata E Pepet. Pagi-pagi keponakan bilang, "Om yang pesan motor kan?"

Saya yakinkan, "Motor emang dibutuhin. Apalagi kalo yang lama kondisinya udah menurun. Tapi yang lebih utama itu maksudnya. Niat dan isinya".

Kalo buat aparat PEN itu bisa berarti penyidik penyelidik tuh. Tapi nomornya dong, .....
3 = kesungguh-sungguhan tarekat,
98 = kali ini bisa diartikan reformasi,
0  = tak ada, hanya Allah yang ada.
Padahal 98 itu arti utamanya, kesucian hamba Allah di jalan lurus. Karena jalan lurus itu angka 8, kalo jalan tol itu di ujung sononya pasti bengkok .... eh belok, kanan atau kiri. Hmmmm.

Tapi ada yang interupsi juga. Nemenin yang menyalak kali ye. Kalau semua yang penengah itu bukan pemimpin ya? Ah, ada-ada saja, Purnama 12. PENENGAH itu PENENTU.

Penentu itu pemimpin. Lima wajibnya Pandawa Lima. Sebab, 5 itu wajibnya emang 5.

Tapi emang kita mesti naik motor reformasi. Karena ini waktu dan hajat kita sekarang. Bukan cuma urusan era Soeharto lengser. Tapi perjalanan panjang Indonesia tercinta, memang butuh reformasi. Kode 98 (1998) itu naptu. Waktu meneriakkan sekencang-kencangnya. Ke dalam negri dan ke luar negri. Padahal sudah dari sononya, pesenan malaikat, reformasi itu LINTAS REZIM.

Sekaligus tulisan ini ngingetin. Penyair 90-98 jangan mau jadi kerdil. Dikerdil-kerdilkan. Apalagi diaduk, diadu-adu. Makanya, masukilah juga dong tafsir hidupnya, 98 = kesucian hamba Allah di jalan lurus. Lalu tarik ke ranah pembangunan karakter manusia Indonesia, ini karakter sejati bangsa.

Yuk reformasi!

Gilang Teguh Pambudi
Cannadrama.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERLU GAK HARI AYAH? Catatan lalu.

TEU HONCEWANG

Chairil, Sabung Ayam, dan Generasi Berlagak ABG