WALAUPUN TAHUN ISA
2018, NGAJI HARI NGAJI BULAN
Buta itu buta
Tuli itu tuli
Buta tuli!
Tidak tahu itu tidak tahu
Kecerdasan dungu itu ya dungu
Semoga 2018 Melunasimu dengan cahaya
2 = mengulang-ulang, biasa dengan syariat kebaikan, bukan karena perintah tapi karena kebutuhan pokok
0 = hanya Allah yang Maha Berbuat dan menentukan,
kita ini tiada,
kosong,
nol.
Lahir batin kita harus bisa memanggilnya
Harus bisa itu karena semata Dia kuasa
1 = tetapi justru ketiadaan kita itulah,
yang semata-mata Allah saja yang ada,
yang membuat kita menjadi ada terdepan,
anak langit dan anak bumi yang sulung,
atau tunggal dan yatim
8 = kita adalah para penyunggi Arsy,
bersayap malaikat
di garis vertikal,
di jalan dan jembatan yang lurus
memuji Tuhan
2+0+1+8 = 11?
Jawabnya kali ini, 12
Sebab ketiadaanmu adalah kekuasaan Allah semata
Yang nampak tak ada, adalah keberadaan
Yang dianggap tak kuasa, rahasia justru menyebutnya,
Allah menguasainya
Selesaikan saja 12 bulan ke depan, dalam
wangi 12 jam
wangi 12 guru,
wangi 12 pertemanan,
wangi 12 murid atau anakcucu
Sekadar misal,
jika demi fitnah kau menghianati saya,
maka 12 bulan akan mencatatnya,
pada batu diam,
pada dahan yang bergerak
Kalaupun jawabannya 11,
beranilah cerdas;
"Tak akan pernah goyah tauhid, walau setahun 11 atau 9 bulan"
Tak perlu malu setelah tahu.
Karena pada saat itu kau orang baru
Orang yang dikenali langit lagi
Terbaca oleh bumi,
yang asal dan yang akan menerima
serpihan tulang dan daging
Kemayoran, 01012018
-----
Kesekian kalinya saya menulis soal tahun Masehi dan perayaan malam tahun barunya di cannadrama.blogspot.com. Tentu demi mencerahkan yang butuh cerah, mengobati dahaga yang haus, agar seperti Isa-ku yang mengobati diri, tubuh-tubuhnya, agar tidak hidup tapi mati.
Ya, meskipun kabar di TV malam tahun baru ini ditandai oleh berita gembira, akhirnya berhasil dipertemukan para saudara kandung setelah tes DNA. Itu sangat istimewa. Tetapi tidak bisa mengalahkan dalil, dalam prinsip membelahdiri, tubuh seribu yang tunggal, itu satu DNA. Apapun sebutannya, sebunda Siti Hawa, atau sekandung Bunda Maria (Maryam) sekalipun. Kecuali pada yang harus segera bertobat.
Termasuk yang mesti bertobat di depan rahim wanita yang terisi cahaya. Karena ada yang terlalu liar dan mengejar yang tak dikenal cahaya langit dan kehangatan bumi.
Saya harus katakan dengan tegas akhirnya. Jika pun kau muslim yang kafah, mayoritas di Indonesia, yang melihat tahun baru masehi adalah upaya berhikmah kepada kelahiran suci, Isa Alaihi Salam. Kenapa kau tolak tanda besar Nabimu?
Kalaupun kau melihat pro-kontra tanggalnya, bukankah hikmah itu menguasai ketepatan waktu baik? Menguasai itu lengkap. Semua penjuru mulia.
Kalaupun ada pihak yang salah mengambil jatah (waktu). Misalnya karena serakah sekalipun. Seperti hidangan yang dicuri atau tercuri. Tetap saja hidangan (waktu) itu milik Allah. Ini pengandaian yang benar dan kuat.
Maka tubuh Isa-mu yang datang membenarkan kalimat akhir zaman Nabi SAW bisa terlihat di (dari) situ. Sebab
akulah Muhammad
dan akulah Isa
yang membenarkan
Subhanallah. Allahu Akbar. Malam tahun baru yang tenang dan hangat sukacita semoga bisa terus kita miliki. Tanpa sepi dan sakit hati. Meskipun kepada setiap mujahid selalu saja ada pihak yang menyakiti. Sehingga Sajadah Malam Tahun Baru itu,
selalu menyimpan
kata-kata penuh fitnah
yang disidangkan
didih airmata
tujuh lapis langit
tujuh lapis bumi
tujuh pintu sorga
tujuh laknat neraka
tujuh turunan
Semoga kita selalu selamat dan menyelamatkan. Menjadi haji hakiki. Sehingga bumi meminta kita diberi nama, mukmin muslim, pada tiap titik peta kitab suci. Amin.
Keberagaman yang seperti cahaya-cahaya kembang api warna warni di negri ini, semoga lestari menjadi pribadi-pribadi ngaji, pribadi-pribadi kota santri. Amin.
Akhirnya tulisan ini berhasil tuntas ditulis pada kumandang adzan asar, tanggal 1 Januari 2018. Asar adalah waktu penengah. Waktu bergulirnya sisa matahari pada sepertiga siang terakhir. Biasanya menjadi masa-masa menuju senja yang indah bagi yang memiliki keramat puasa. Bahkan merupakan waktu minum yang paling sejuk bagi para pekerja keras, besi dan baja di bawah terik matahari. Waktu Prau Layar mulai dipanggil nyiur hijau yang melambai dalam suatu wisata minggu atau libur, kata Ki Dalang.
Met tahun baru.
Gilang Teguh Pambudi
Cannadrama.blogspot.com
Cannadrama@gmail.com
Komentar
Posting Komentar