GOL! GOL! GOL! GOL!
MELUASKAN STADIUN
secangkir teh atau kopi
dalam hangat bola api
meluaskan stadiun di layar tivi
Kemayoran, 10042018
#puisipendekindonesia
------
Gol! Gol! Gol lagi! Dan gol lagi! Itulah Marko Simic striker asing yang memperkuat Persija Jakarta dalam ajang AFC Cup ketika melesakkan 4 gol tanpa balas menaklukan Johor FC dari Malaysia, 10042018.
Sontak semua gol itu kian menggemuruhkan stadiun Gelora Bung Karno yang penuh sesak oleh Jak Mania. Bahkan sepanjang perhelatan piala AFC kali ini, konon peonton Persijalah yang tercatat sebagai penonton terbanyak.
Kalau diumpamakan orang untung, apa yang dialami Marko Simic atau tim Persija itu bisa disebut untung terus. Untung lagi untung lagi. Bahkan sekaligus menempatkan diri sebagai pemimpin grup A piala AFC.
Kalau diumpamakan orang profesional di depan sejumlah peluang, hasilnya menang lagi menang lagi. Dapat lagi dapat lagi. Tetapi ya itulah, kuncinya ambisi yang tak pernah mati dan profesional. Selalu mempertaruhkan potensi terbaiknya. Tentu ini lumayan buat ngaji bola sekaligus ngaji hidup.
Ya. Di depan bola bisa tidak melulu berfikir soal bola. Apalagi mayoritas penonton bola Indonesia bukanlah pemain bola. Mereka para pekerja, multi profesi.
Pos kamling, gardu ronda, pangkalan ojeg dll sering jadi saksi obrolan bola yang tanpa ujung pangkal. Suka ditarik ke soal kerja, kadang ditarik ke urusan dapur, bahkan bola dipaksa masuk politik. Sudah biasa. Apalagi kalau yang ngomong sudah berkeluarga.
Padahal pada leg pertama di Malaysia sebelumnya, Johor FC bisa menaklukkan Persija Jakarta 3-0. Meskipun formasi Persija saat itu memang tidak maksimal. Apalagi sedang sibuk dalam tensi tinggi menghadapi puncak Piala pra-musim. Sampai akhirnya Persija juara piala Presiden. Tapi jelas kekalahan telak itu suatu pukulan yang tidak ringan. Bahkan cukup memberi tekanan psikologis yang buruk.
Meskipun performa Persija sedang berada di atas dalam Liga 1 Indonesia musim ini, tapi sebelum menghadapi Johor FC di leg kedua, Persija juga sedang menelan pil pahit, berhasil dikalahlan PSMS Medan, 3-1 dalam suatu partai tandang pekan ke tiga Liga 1. Tetapi untungnya, spirit petarung Persija tidak mudah jatuh. Melalui ajang AFC Cup, Persija langsung kembali menunjukkan kualitas dan kelasnya.
Seumpama kebangkitan-kebangkitan kita pun selalu merupalan hadiah dari daya bangkit setelah cobaan bahkan kejatuhan-kejatuhan.
Sungguh hiburan bola ala Persija yang membeli hati para pencinta sepakbola tanah air.
Bicara soal bangkit dari kondisi yang masih buruk juga dialami oleh Persib Bandung. Sebab setelah dua kali berlaga di dua pekan awal Liga 1, Persib Bandung cuma bisa main imbang di kandang dan kalah dalam laga tandang. Untungnya, akhirnya bisa menaklukan Mitra Kukar di minggu ke tiga dengan skor, 2-0.
Itulah haru biru di lapangan hijau. Jadi sarat nasehat. Persija di AFC Cup maupun Persib Bandung di Liga 1 akhirnya mampu menjawab ujiannya dengan kemenangan, meskipun masih bersifat sementara. Masih jauh dari puncak. Tetapi sebagaimana yang sudah kita mafhum, perhelatan sepakbola tidak melulu milik babak puncak atau babak final.
Banyak pengamat bilang, selain semua pendukung tim berharap timnya tidak bubar, tetap eksis dalam tiap musim kompetisi, semua selalu ingin menikmati pertandingan demi pertandingan. Kalau kalah sedih, kalau menang disyukuri dengan rasa bangga dan puas. Tetapi terus saja nonton. Gak mau bosan. Apresiatif.
Capaian tertinggi yang diimpikan tentu menang di puncak. Pencinta sepakbola Indonesia, terutama Jak Mania tentu terus bermimpi, kapan Persija bisa jadi juara AFC Cup? Begitupun bobotoh Persib pasti menunggu-nunggu, kapan Persib Bandung jadi juara Liga lagi?
Semoga kita bisa terus nonton bola dan mendapatkan hiburan yang maksimal. Baik ketika tim nasional kita yang tampil, atau ketika tim-tim liga yang berjibaku dalam laga internasional atau di dalam negri. Semoga. Sebab kemampuan menikmati tontonan bola adalah juga bagian dari kesejahteraan penonton bola. Kesejahteraan masyarakat.
Gilang Teguh Pambudi
Cannadrama.blogspot.com
Cannadrama@gmail.com
#pssi
#LigaIndonesia
#Liga1
#GNPSIndonesia
Komentar
Posting Komentar