TERBAIK DARI PERSIB DAN AREMA

KARENA BOLA DARI SORGA

kalau bola mulai rusuh
burung di stadiun pun
ingin mematuk bola dan peluit wasit
untuk disimpan saja di sorga

Kemayoran,  15042018
#puisipendekindonesia 
------

Bagaimanapun,  dalam logika bola,  PERSIB BANDUNG memang tidak mungkin memberikan kemenangan kepada AREMA MALANG pada perhelatan Liga 1 Indonesia 2018 yang memasuki minggu ke empat.

Bahkan kalau perlu,  dalam laga tandang ke Arema itu tim Maung Bandung tidak cuma ingin menang sempurna dengan poin 3, tetapi juga dengan jumlah gol yang besar.

Itupun sungguh sangat disayangkan.  Setelah Persib sempat unggul 1-2, akhirnya di menit-menit jelang  akhir pertandingan skor berubah menjadi imbang,  2-2. Dengan skor akhir ini tentu Persib diuntungkan karena mampu pulang dengan mengantongi angla 1. Meskipun memperpanjang rekor belum sanggupengalahkan Arema di kandangnya. Meskipun juga masih layak kecewa,  karena semula sangat berpeluang untuk dapat skor penuh 3.

Fakta ini merupakan grafik positif bagi Persib. Hanya mampu main imbang di laga pembukaan pekan pertama.  Lalu kalah di laga tandang pekan ke dua. Lalu sukses menekuk lutut lawan dengan poin 3 saat laga kandang di pekan ke tiga.  Dan akhirnya main imbang dengan poin 1 menghadapi Arema. Total perolehan poin sementara,  5,  di posisi 9. Sementara buat Arema,  hingga memasuki pekan ke empat,  belum sekalipun tim populer ini menang  penuh.

Itu sebabnya di laga big match,  Arema FC kontra Persib Bandung  mereka pasang target menang. Setidaknya untuk meraih angka motivasi pertama sebagai modal penyemangat pertandingan-pertandingan  selanjutnya. Apalagi logikanya,  gak pantas Arema berlama-lama berada di posisi bawah meskipun Liga 1 2018 masih sangat panjang. Masih memberinya peluang besar untuk merangsek ke papan atas.

Tapi seperti yang saya tulis di awal tulisan ini,  mustahil Persib ngalah dan ngasih poin 3 kepada Arema.  Bahkan maunya tentu menang penuh dan menang telak. Itu sudah teori,  bahkan prinsip.

Tetapi sontak,  ketika peluit akhir tinggal tersisa 50 detik lagi,  mengapa ada saja sekelompok suporter Arema yang berlompatan ke stadiun?  Merepotkan aparat keamanan dan panitia? Serta bikin bingung para pemain. Bahkan pelatih Persib terkena lemparan di pelipisnya hingga berdarah.

Apapun alasannya, termasuk merasa kecewa kepada kepemimpinan wasit, atau mengritik permainan yang berlangsung sengit dan keras, atau kecewa dengan hasil akhir itu, ulah nekat segelintir profokator itu tidak bijak.  Mesti diralat serius dalam aksi dukungan di pertandingan yang akan datang.

Meskipun demikian, di pekan ke empat ini kita melihat kejutan-kejutan yang menarik di Liga 1. Banyak peristiwa yang memghibur dan inspiratif.  Salahsatu yang lumayan mengejutkan adalah kemenangan telak 4-1, PSIS Semarang atas tamunya PSMS Medan. Padahal sepekan sebelumnya PSMS Medan baru saja menumbangkan PERSIJA Jakarta,  3-1 dalam  laga kandang. Semoga peristiwa yang mengganggu akhir pertandingan itu tidak pernah akan terulang lagi. Sebab selain profesional dan fair play,  kita juga selalu butuh iklim bola yang sehat.

Jangan sampai pula,  gejala ricuh di satu titik ini,  menyulut peluang rusuh di laga-laga lain di berbagai daerah. Jangan sampai. Kita masih terlalu cinta pada nama baik,  keharmonisan,  dan hiburan bola. Masih sangat butuh itu.

Dalam pertandingan spektakuler kali ini,  sejak menit awal permainan Persib Bandung tampil sangat percayadiri. Mungkin karena baru menang di pekan ke tiga lalu,  serta kali ini adalah pertarungan tandang,  bukan kandang.  Sehingga tekanan untuk wajb menang justru akan lebih besar dirasakan oleh Arema. Tapi meskipun demikian,  Persib main sangat eksplosif dengan variasi serangan yang cenderung baik.  Bahkan tidak mengendur hingga menit terakhir,  meskipun cuma sebagai tim tamu.  Apalagi setelah sempat mampu membayar imbang,  1-1, sebelum akhirnya unggul 1-2, meskipun ditutup dengan hasil imbang,  2-2.

Terlepas dari insiden rusuh sekelompok penonton yang tidak 'seru' itu, termasuk lemparan-lemparan yang kurang sportif itu, sesungguhnya meskipun cuma main imbang 2-2, Arema masih berada di titik performa yang baik. Masih memberi sinyal positif pada laga-laga selanjutnya.  Meskipun bahasa prikemanusiaan ala sepakbolanya tidak akan pernah berubah: "kalah menang dalam sepakbola itu biasa" . Jangan salah tingkah. Harus tetap konsisten di puncak sportifitas.

Sukses sepakbola Indonesia. Satu bola satu Indonesia!

Gilang Teguh Pambudi 
Cannadrama.blogspot.com 
Cannadrama@gmail.com

#pssi 
#LigaIndonesia 
#Liga1 
#GNPSIndonesia 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEU HONCEWANG

TONGKAT WALI

Chairil, Sabung Ayam, dan Generasi Berlagak ABG