MARHABAN YA MARABAN (Maroko, Arab Saudi, Iran)

BOLA MIMPI

menggelincir puncak malam
bola berselimut
dalam perseteruan mimpi-mimpi
yang indah

Kemayoran, 20062018
#puisipendekindonesia
------

Gak mau ujub, ria takabur ah. Saya cuma mau ngucapin selamat datang di stadiun Piala Dunia 2018, selamat bertanding lagi di edisi pertarungan kedua buat Maroko-Arab Saudi-Iran (MARABAN).

Ya, marhaban itu kan punya arti selamat datang. Yang secara Ilmu Kalam, berarti datang ke tempat baik (utama) dengan adab yang baik (utama). Tapi itu pula yang memang mesti terjadi di ajang internasional di Rusia ini. Pun di seluruh ajang internasional yang non-olahraga. Setidaknya selalu punya pesan kemanusiaan tinggi.

Pada laga sebelumnya cuma Iran yang lebih beruntung, menang 1-0 atas Maroko dan jadi petinggi di fase grup, membawahi Portugal, Spanyol dan Maroko. Sedangkan Arab Saudi kalah telak dari tuan rumah Rusia, 5-0. Lalu Maroko melakukan gol bunuh diri yang mengakibatkan Iran menang.

Tapi pinginnya sih, ucapan marhaban itu disertai kemenangan untuk Maroko, Arab Saudi dan Iran. Tiga laga malam ini hingga subuh, Rabu, 20/6 - 21/6. Tapi kan bola itu bundar. Harus bergerak cantik dan sportif menemui hukum permainannya. Yah, minimal ucapan itu cocok untuk penyemangat, untuk jadi petarung, pejuang di lapangan hijau. Bukan jadi pecundang.

Pertanyaannya, kenapa gak ngedukung Portugal-Uruguay-Spanyol (PUS)? Jawabannya sederhana saja, kalau ngedukung mereka nanti pun ditanya, mengapa gak ngedukung MARABAN? Idem lah. Selain, mereka yang saya (kita) dukung adalah tim 'cintaku' dari Asia yang otomatis mewakili persepakbolaan Asia Tenggara juga, serta sebagian kita kan juga punya kebiasaan ngedukung tim-tim yang mengawali pengalaman pembinaan sepakbola yang mirip dengan Indonesia. Biar mencatat sejarah emas, intan, berliannya. Iyo kang?

Kita kan biasa kalah sama tim elit Asia yang lolos ke piala dunia. Akan merasa hebat kan Indonesia kalau yang ngalahinya emang TERHEBAT di sana. Nah!

Untuk bintang yang hebat, Cristiano Ronaldo dari Portugal saya mau ngucapin sebelum bertarung, "Maaf ya Ron". Saya gak tahu manggilnya yang tepat itu Ron atau Do? Ah, pokoknya, "Maafin ya RonDo?"

Tapi dasar gila profesional. Pertandingan baru melaju 6 menit, eh Ronaldo sudah menanduk bola ke gawang Maroko menyambut sepakan pojok. 1-0 untuk Portugal. Oalah piye iki. Mungkin gara-gara di menit-menit awal itu Maroko terlalu main terbuka dan menyerang. Ini artinya Ronaldo yang mesti bilang minta maaf. Tapi kan masih banyak waktu.

Dan hebatnya Maroko-ku, meskipun tertinggal 1-0 tak gentar oleh kelas Portugal di mata publik. Serangannya masih lumayan gila. Sayang, beberapa peluang terbuang percuma.

Buat yang menyangka bakal banyak gol tercipta dari Ronaldo dkk, ketika peluit panjang berbunyi untuk babak pertama dengan skor cuma 1-0, sesungguhnya itu masih 'apes' buat Portugal. Dan bisa jadi acuan untuk Maroko di babak kedua. Setidaknya, setelah terbukti berhasil meredam serangan lawan, target berikutnya adalah menyamakan kedudukan, lalu menang. Setidaknya ini argumen sementara yang menghibur.

Babak ke dua. Sampai serangan bertubi-tubi memasuki menit ke 80 dari Maroko, saya agak kesal. Di depan peluang-peluang yang terus hilang. Meskipun itu menandakan Maroko hebat.

Masuk perpanjangan waktu lima menit. Bikin tegang saja. Kehebatan Maroko belum membuahkan hasil, meskipun untuk menyamakan kedudukan. Malah Portugal yang dapat dijuluki punya daya tahan yang kokoh. Inilah sial yang hebat buat Maroko hingga peluit akhir berbunyi. Dia pun menyusul Mesir yang dua kali kalah terhormat.

Subhanallah. Saya mesti minta maaf sama Kang RonDo karena gak dukung timnya. Tetapi Kang RonDo mesti minta maaf ke saya karena bikin gol tanpa balas.

Meninggalkan nama Cristiano Ronaldo, kita ketemu dengan nama populer Luis Suarez dari Uruguay. Ah kau, mau bikin Arab Saudi kalah juga? Nanti dulu kau. Saya ini pendukung setia tim Arab Saudi dari zaman dulu kala. Punya doa untuk kemenangannya. Meskipun di laga pertama mereka KO dari Rusia, 5-0. Apalagi Uruguay juga sudah menaklukkan tim kesayanganku, Mesir. Maka saat ini waktunya bagi Arab Saudi muncul sebagai penggugur semangat Uruguay. Dijamin seru mantap!

Selamat datang tim Arab Saudiku di lapangan panas ke dua di ajang Piala Dunia 2018. Bikin sukses!

Benar juga. Sampai 22 menit babak.pertama berlangsung, kesebelasan Arab Saudi lebih percaya diri dan penuh inisiatif jika dibandongkan dengan pertandingan pertama ketika melawan Rusia. Tapi sayang, masih bisa diterobos lawan melalui tendangan Suarez menyambut bola sepak pojok. Uruguay pun unggul sementara 1-0. Bahkan gol tunggal ini bertahan sampai usai babak pertama.

Di babak kedua, hingga menit 78 belum juga bisa terjadi perubahan skor. Arab Saudi terus main ngotot. Sampai Uruguay pun lumayan kewalahan. Tapi waktu tentu terus bergerak habis.

Melewati menit 88 kita memasuki momen yang sangat menyesakkan. Jangankan lagi untuk menang, untuk menyamakan gol saja belum juga terwujud. Ini peristiwa yang kembar dengan pertandingan sebelumnya, Portugal vs Maroko. Dua timku, Maroko dan Arab Saudi cuma mampu membuat lawannya bertahan di satu gol.

Bahkan tambahan waktu 4 menit tidak mampu melahirkan gol. Arab Saudipun menyusul Maroko dan Mesirku, dua kali kalah berturut-turut. Dan Luis Syarez harus minta maaf ke saya.

Berikutnya, melewati jam 12 malam.ini, tinggal Iran. Ini yang beda. Timku yang bertengger di puncak grup ini tidak sedang berproses mau meraih kemenangan pertama. Tetapi mau menunjukkan kemenangan kedua melawan tim kuat dan populer, kiblat bola internasional, Spanyol. Ah, semoga semoga semoga.

Nampaknya materi pemain yang sesungguhnya tidak imbang kali ini tidak terlalu bisa dioptimalkan oleh pemain-pemain Spanyol. Hingga babak pertama berakhir skor kacamata, 0-0. Ini tentu bakal melahirkan tumpahan enerji yang kuat di babak kedua.

Dan benar. Tapi energi yang pertama tak terbendung justru tumpah dari Spanyol yang unggul lebih dulu, 0-1.

Lagi dan lagi, ini yang paling menegangkan. Melewati menit 84. Iran masih tertinggal 0-1. Seperti pada laga sebelumnya ketika Maroko dan Arab Saudi tertinggal satu gol. Wah. Deg deg plas. Minimal saya berharap ada kejutan penyamaan gol. Apa untuk kali ini bisa terjadi?

Kian tegang saja. Tembus menit 90. Tambahan waktu 4 menit. Mampukah Iranku menyamakan kedudukan?

Ternyata.

Ternyata. Sami mawon. Pun kali ini tak ada pembalasan gol yang cuma satu itu. Maka tiga kekalahan pada satu malam yang sama dengan skor yang sama. MARABAN pada laga kedua kali ini memang dapat ucapan selamat datang untuk nerlaga meski kalah. Subhanallah. Tapi tetap saja, kekalahan yang perwira. Marhaban ya Perwira.

Tetapi sesungguhnya ada yang disayangkan, yaitu ketika ada anulir gol Iran di menit 62. Tapi bagaimanapun, skor akhir tetap 0-1. Pasti akan seru juga pertadingan Iran ke tiga nanti. Ya kan? Kita tunggu aja.

Saya pun menikmati kemenangan tidur yang kalah. Yuk istirahat dari hati yang luka. Sambil bilang, "PUS, meooonnggg". Portugal, Uruguay dan Spanyol (PUS) emang pantes mengeong kali ini.

Salam sepak bola Piala Dunia 2018. Salam cinta manusia dan kemanusiaannya.

Gilang Teguh Pambudi
Cannadrama.blogspot.com
Cannadrama@gmail.com

#PialaDunia 
#PialaDunia2018
#FifaWorldCup2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEU HONCEWANG

TONGKAT WALI

Chairil, Sabung Ayam, dan Generasi Berlagak ABG