ngopi puisi EMANG KENTIR

EMANG KENTIR

aku emang kentir atau kita emang kentir
bangga sama tentara
sejak kecil mainnya perang-perangan
Agustusan arak-arakan para pejuang
setelah dewasa cuma bisa teriak,
bela negara cukup jadi apa saja

aku emang kentir atau kita emang kentir
senang dan hormat sama guru
lagunya "pahlawan tanpa tanda jasa"
sejak kecil main sekolah-sekolahan
setelah dewasa di taman Kota
cuma dianggap gelandangan
ngasuh komunitas sastra

aku emang kentir atau kita emang kentir
ngajinya siang malam
dari peci baru sampai peci jebol
kitab suci dihatamkan
tapi gak pernah disebut Kyai
apalagi biasa pake jeans dan dangdutan
mau pergi haji masih jauh dari mampu

aku emang kentir atau kita emang kentir
sejak kecil polos petentengan berkacamata apa saja
beranjak usia selektif pakai kacamata dewasa
setelah tua joget-joget pakai kacamata baca
bahkan kacamata bolong
yang modelnya disukai para remaja
ha ha ha ha

Kemayoran, 01 2020
-------

*) Puisi Gilang Teguh Pambudi, dari Antologi Kenthir, penerbit Penebar Media Pustaka. 

#NgopiPuisi
#NgopiPuisi008
#PuisiGilangTeguhPambudi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERLU GAK HARI AYAH? Catatan lalu.

Chairil, Sabung Ayam, dan Generasi Berlagak ABG

TEU HONCEWANG