ngopi puisi LENGGANG KANGKUNG

LENGGANG KANGKUNG

menari gunung tubuhmu molek
syair di balik daun
menyibak musik yang dibawa laju
sepanjang jalan desa ke kota 
sulur pelangi menciumi wangi ladang

pada curah air pancuran
mencuci muka, tangan dan kaki
memang penyerahan diri
paling rindu
paling cinta

dan langit begitu dekat
begitu rapat
setelah dibelai angin rambut kau ikat 
syetan pun sekarat

jalan-jalan setapak pada lereng
tiap jengkalnya hangat sajak
kanan kirinya barisan tanaman sayur
yang tumbuh dari embun subuh

baik, kali ini kau bidadari satu
di bawah matahari tujuh warna 
yang tidak tersesat karena selendangnya dicuri 
cuma menggenapi peristiwa bumi

Kemayoran, 27 07 2019
------
*) Puisi Gilang Teguh Pambudi, dari antologi puisi Sayur Mayur, penerbit Artikata.

#NgopiPuisi
#NgopiPuisi032 
#PuisiGilangTeguhPambudi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEU HONCEWANG

TONGKAT WALI

Chairil, Sabung Ayam, dan Generasi Berlagak ABG