DARI BUKU ANTOLOGI PUISI TULIS TANGAN SATRIO PININGIT

Biodata Penyair Nasional pengisi
Antologi Tulisan Tangan Penyair :

1. Andrie Bucek, 
seorang penyair menyembunyikan diri, diketahui berasal dari Lombok Nusa Tenggara barat.

2. Winar Ramelan
lahir 5 Juni di Malang, sekarang tinggal di Denpasar Bali. Narasi Sepasang Kaos Kaki (2016) adalah judul buku kumpulan puisi pertamanya.
Pada bulan November 2015, Winar bergabung dengan grup Dapur Sastra Jakarta (DSJ), dan sejak itu karya-karya Winar pun mulai muncul di grup DSJ di media sosial Facebook. Sebelumnya Winar sudah terlebih dahulu aktif di grup Kumandang Sastra Semarang (KuSaS) dan beberapa kali puisinya dibacakan oleh Didiek Soepardi (pengasuh KuSaS) di RRI Semarang dalam acara Kumandang Sastra. Beberapa karya puisinya pernah dimuat di harian Denpasar post dan Bali Post, konfrontasi.com, Sayap Kata, Dinding Aksara dan Detakpekanbaru.com. Saat ini menjadi penulis tetap pada majalah Wartam, sebuah majalah dengan konsep Hindu dan budaya Bali

3. Rg Bagus Warsono, 
penyair kelahiran Tegal 29 Agustus 1965n Selain sebagai penyair, dia mendirikan Himpunan Masyarakat Gemar Membaca (HMGM). Sebagai seorang sastrawan ia dikenal juga seorang pelukis yang tinggal di sanggar sastra dan lukis Meronte Jaring di Indramayu Jawa Barat Indonesia.

4. Wiwin Herna Ningsih
Wiwin Herna Ningsih adalah seorang guru sekolah dasar di Cikalapa Cipatat Bandung Barat. Mandala cengkrong adalah bhumi perkemahan yang ada di Cipanas Jawa Barat

5. Didi Kaha, 
bernama lengkap Usman Didi Khamdani. Lahir di Jatibarang Lor, sebuah desa di wilayah Kabupaten Brebes, Propinsi Jawa Tengah, Indonesiapada tahun 1980. Mulai menulis sastra, terutama puisi sejak awal SLTA yang ditempuhnya di SMK Negeri 1 Brebes (dulu SMEA Negeri Brebes) pada departemen Akuntansi-2 (AKALORO) dengan menggabungkan diri di Aksi Puisi, sebuah forum studi sastra yang diselenggarakan oleh Radio Sindang Kasih Cirebon dan diasuh oleh penyair Wawan Hamzah Arfan didampingi penyiar Iwai Sumantri dan juga di Gelanggang Sastra Cirebon, sebuah forum serupa yang diselenggarakan oleh RRI Cirebon dan diasuh oleh Lukman Pribadi.

6. Leli Yuyantri, 
Lahir di Indramayu, 18 Mei 1995. Perempuan yang akrab dengan sebutan Lie ini adalah lulusan fakultas Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Wiralodra Indramayu. Tinggal di Indramayu.

7. Soetan Radjo Pamuntjak
Soetan Radjo Pamoentjak adalah nama pena dari Irman Adnan yang lahir di Batusangkar, Sumatera Barat, 18 Oktober 1970. Soetan belajar menulis secara otodidak. Layaknya sebagai orang Minangkabau atau Sumatera Barat yang berjiwa perantau, membuat Soetan berpindah-pindah tempat tinggal. Sejak tahun 2002 menjadi warga kota Bukittinggi dengan aktivitas sehari-hari sebagai pedagang. Pada tahun 2015, manuskrip puisinya Malagi  masuk sebagai nominator pada Siwa Nataraja Award 2015.

8. Ira Suyitno, 
Penyair asal Pacitan tinggal di  Mojokerto.

9. Bambang Widiatmoko, 
penyair kelahiran Yogyakarta ini memiliki kumpulan puisi tunggal antara lain Kota Tanpa Bunga (2008), Hikayat Kata (2011), Jalan Tak Berumah (2014), Paradoks (2016), Silsilah yang Gelisah (2017). Kumpulan esainya Kata Ruang (2015). Sajaknya terhimpun di berbagai antologi puisi bersama antara lain Deklarasi Puisi Indonesia (2012), Sauk Seloko (2012), Secangkir Kopi(2013), Lintang Panjer Wengi di Langit Yogyakarta (2014), Jula Juli Asem Jakarta (2014), Negeri Langit (2015), Negeri Laut (2016), Pasie Karam (2016), Ije Jela (2016), Matahari Cinta Samudra Kata(HPI., 2016), Sail Cimanuk (2016), Negeri Awan (2017), Kota Terbayang (2017), Hikayat Secangkir Robusta (2017). Pesona Ranah Bundo (2018), Negeri Bahari (2018). Ikut menulis esai di buku antara lain Jaket Kuning Sukirnanto (2014) Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku (2016), Apresiasi Sastra dan Perbincangan Karya (2016), Isu Sosial dalam Puisi (2017).

10. Ade Sri Hayati, S.Pd. 
kelahiran 17 November 1994. alamat Juntikebon gang sukun rt/07/r01 kecamatan Juntinyuat, kabupaten Indramayu. kini tercatat sebagai salah satu mahasiswa pascasarjana Unswagati Cirebon

11. Dwi Wahyu Candra Dewi, 
lahir di Blora dan kerja di Banjarmasin. Sebagai penikmat sastra dalam hal ini puisi, saya berharap melalui sastra maka terbentuklah pola santun berbahasa baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Melalui sedekah puisi ini pula, saya mencoba meyakinkan diri bahwa sedekah tak lagi tentang uang. Menulis di Sedekah Puisi Tadarus Puisi 2 , Penebar Pustaka.

12. Syahriannur Khaidir, 
lahir di Sampit tanggal 26/09/1975 Provinsi Kalimantan Tengah, mengenyam pendidikan terakhir di Universitas Islam Malang, lulus 1999. Menulis puisi baginya merupakan proses pembelajaran secara kontinyu dalam upaya menuangkan ide kreatif dan imajinatif, Di samping menulis, aktivitas sehari-hari sebagai tenaga pengajar di SMKN 1. Karyanya dimuat dalam antologi bersama:- Antologi Puisi Membaca Kartini oleh : Komunitas Joebawi 2016,- Antologi Arus Puisi Sungai oleh : Tuas Media, April 2016,- Antologi Puisi Peduli Hutan oleh : Tuas Media, Agustus 2016,- Antologi Puisi Rasa Sejati oleh : Lumbung Puisi Jilid V 2017 Penebar Media Pustaka - Antologi Puisi Kita Dijajah Lagi oleh : Lumbung Puisi/HMGM/Penebar Media Pustaka 2017, - Antologi Puisi Tadarus Puisi oleh : Lumbung Puisi/ Penebar Media Pustaka 2017,- Antologi Puisi Indonesia Masih ada Bulan yang akan Menyinari oleh : D3M KAIL 2017, - Kumpulan Puisi Mencari Ikan Sampai Papua oleh : Penebar Media Pustaka 2018.

13. Nani Tanjung, 
adalah penyair angkatan 2000 dan aktif di Teater Kail Jakarta, tinggal di Jakarta.

14. Arie Png Adadua 
adalah nama pena dari Syaiful B. Harun. Kelahiran Palembang,16-06-1967. Berprofesi sebagai salah seorang guru di Ma'had Al Islamiy Aqulu-el Muqoffa. Semasa kuliah telah tertarik pada puisi terlebih sejak menjuarai "Lomba Cipta Puisi Provinsi Bengkulu" dalam rangka memperingati Penyair Chairil Anwar pada tahun 1996. Buku yang pernah diterbitkan berupa kumpulan puisi tunggal yaitu "Nyanyian Cerita Fajar" (Palembang, 2004) dan buku teks “Apresiasi dan Menulis Puisi” (Palembang, 2018), serta beberapa buku antologi puisi, yaitu Antologi "Gerhana" Memperingati Peristiwa Gerhana Matahari Total di Sebagian Wilayah Indonesia - Rabu, 9 Maret 2016 (Jakarta, 2016), Antologi Kebangsaan “Celoteh di Bawah Bendera” (2018), Antologi Puisi “Angin” (2018), dan Antologi “Kenangan Masa Lalu” (2018), Antologi Puisi 101 Penyair Nusantara “Marhaban ya Ramadhan” (2018), Antologi Lumbung Puisi VI “Indonesia Lucu” (2018), Antologi Puisi “Perempuan” (2018), Antologi Puisi Guru “Musafir Ilmu: (2018), Antologi Puisi “Sedekah Puisi” Sekumpulan Puisi Penyair Indonesia Modern dalam Tadarus Puisi-2 1439 H (2018), dan Antologi “Kata Mutiara Inspirasi Tema Pendidikan” (2018) 

15. Heru Marwata (HM), 
bukan, dan tidak ingin, menjadi penyair. Dia hanya penggemar kata-kata biasa. HM yang “biasa” menyebut dirinya sebagai si Tahu Bulat karena hobinya menulis (apa saja) secara cepat dan dadakan ini lahir di Yogya, lebih dari setengah abad silam. Staf pengajar  FIB UGM Yogyakarta yang hobi berkelana ini pernah menjadi dosen tamu di Guangdong University of Foreign Studies (GDUFS: 2010—2011)  China, dan sekarang (2017—2019) menjadi Visiting Professor di Hankuk University of Foreign Studies (HUFS), Korea. Ia suka menulis apa pun, sebagai hobi, untuk menemudapatkan kesenangan pribadi dalam menjalani kehidupan dan sekaligus mensyukuri anugerah Sang Pencipta yang berupa kegemaran berkata-kata.  Menurutnya berkarya itu penting karena karyalah penanda keberadaan diri yang paling nyata dalam kehidupan. 

16. Sri Budiyanti, 
lahir di Demak 21 Februari 1990. Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar. Sehari-harinya mengajar di sebuah Sekolah Dasar yaitu SD Negeri Balerejo 2. Tinggal di Desa Sidomulyo Dukuh Krasak RT.10 Rw.01  Kecamatan Dempet Kabupaten Demak Jawa Tengah. Puisinya mengisi Lumbung Puisi Jilid VI, Penebar Pustaka 2018.

17. Raden Rita Maimunah, 
penyaiir ini tinggal di koto Tengah, Padang, Sumatera Barat. Sehari-harinya penyair ini sebagai pendidik di SMK di Padang. Puisinya mengisi Lumbung Puisi Jilid VI, Penebar Pustaka 2018, Sedekah puisi Tadarus Puisi, Penebar Pustaka 2018.

18. Sarwo Darmono, 
lahir , Magetan 27 Oktober 1963 Pekerjaan Penyiar Radio. Dikenal sebagai penyair yang menulis geguritan, Puisinya mengisi Lumbung Puisi Jilid VI, Penebar Pustaka 2018,Sedekah Puisi Tadarus Puisi 2, Penebar Pustaka.

19. Salman Yoga S. 
Lahir dan besar di dataran tinggi Gayo Aceh Tengah. Menulis semua jenis karya sastra dan jurnal, aktif di beberapa organisasi sosial, profesi, seni dan gerakan kebudayaan. Mengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh dan di beberapa perguruan tinggi lainnya. Pimpinan lembaga The Gayo Institute (TGI), Komunitas Teater Reje Linge (KomitreL) dan Komunitas Sastra Bukit Barisan Takengon. Tinggal dan menetap di Kampung Asir-Asir Atas No. 70 Takengon - Aceh Tengah sebagai petani kopi.

20. Barokah, 
Lahir di Tremas Pacitan pada tgl 18 Agustus 1954. Pendidikan SD sampai dengan SMA di kota kecil Purworejo, kemudian melanjutkan ke IKIP Negeri Surabaya Jurusan Ilmu Kimia. Bekerja di PT Telkom sejak th 1974 dan mengajukan pensiun dini th 2002. Antologi puisi tunggalnya Bunga bunga Semak diterbitkan Pustaka Haikuku.Domisili terakhir di Semarang.

21. Wardjito Soeharso 
lahir di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, namun mengenyam pendidikannya di Kota Salatiga. Sejak usia muda, Wardjito sudah mengakrabi dunia seni melalui bacaan komik, cerita silat, dan cerita anak-anak. Dia mulai menulis puisi dan prosa ketika masih duduk di bangku SMP dengan mengirimkan karyanya, baik di majalah remaja maupun di majalah dinding sekolahnya. Lantas dia memperdalam minat sastranya dengan melanjutkan kuliah di jurusan Sastra Inggris, Fakultas Sastra Universitas DiponegoroSemarang. Selama kuliah, dia aktif dalam kegiatan kelompok teater kampus. Dalam wadah inilah minat dan bakat menulisnya semakin terasah. Banyak puisi dan naskah drama telah ditulisnya. Begitu menyelesaikan kuliahnya, dia bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Kantor Wilayah Departemen Penerangan Provinsi Jawa Tengah. Kesibukannya sebagai PNS pun tak menyurutkan minatnya untuk tetap menjalani proses kreatif sebagai penyair. Bahkan, dari instansinya, dia memperoleh beasiswa melanjutkan pascasarjana di Universitas Boston, Massachusetts, Amerika Serikat dengan mengambil konsentrasi pada bidang International Coummunication. Kini dia menjabat sebagai widyaiswara Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah sembari terus berkarya dan menggerakkan generasi muda untuk mencintai sastra. Karya: Mendung di Atas Kota Semarang (1983), Penerbitan Pers di Indonesia: Dari Undang Undang Sampai Kode Etik (Aneka Ilmu Semarang, 1993), Antologi Puisi Penulismuda (Media ESolusindo Semarang, 2007), Yuk, Nulis Puisi (Percetakan Negara RI Surabaya, 2008), Yuk, Nulis Artikel (Media E-Solusindo Semarang, 2009),  Phantasy Poetica-Imazonation (pmpublisher Semarang, 2010), Ide, Kritik, Kontemplasi (pm-publisher Semarang, 2010),  Puisi Menolak Korupsi 1 (Forum Sastra Surakarta, 2014), Puisi Menolak Korupsi 2 (Forum Sastra Surakarta, 2014) bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Kantor Wilayah Departemen Penerangan Provinsi Jawa Tengah. Kesibukannya sebagai PNS pun tak menyurutkan minatnya untuk tetap menjalani proses kreatif sebagai penyair. Bahkan, dari instansinya, dia memperoleh beasiswa melanjutkan pascasar jana di Universitas Boston , Massachusetts , Amerika Serikat dengan mengambil konsentrasi pada bidang International Coummunication. Kini dia menjabat sebagai widyaiswara Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah sembari terus berkarya dan menggerakkan generasi muda untuk mencintai sastra. Karya:Mendung di Atas Kota Semarang (1983). Penerbitan Pers di Indonesia: Dari Undang Undang Sampai Kode Etik (Aneka Ilmu Semarang, 1993)
Antologi Puisi Penulismu da (Media E Solusindo Semarang, 2007), Yuk, Nulis Puisi (Percetakan Negara RI Surabaya, 2008), Yuk, Nulis Artikel (Media E Solusindo Semarang, 2009), Phantasy Poetica Imazonation (pm publisher Semarang, 2010), Ide, Kritik, Kontemplasi (pm publisher Semarang, 2 010), Puisi Menolak Korupsi 1 (Forum Sastra Surakarta, 2014)Puisi M enolak Korupsi 2 (Forum Sastra Surakarta, 2014)Memo Untuk Presiden (Forum Sastra Surakarta, 2014) Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia (HMGM Indramayu, 2014) Pengantin Langit (BNPT dan Komunitas sastra Indonesia Jakarta, 2014) Puisi: Medium Komunikasi dalam Pembelajaran (AzzaGrafika, 2014) Kumpulan Puisi: Sakkarepmu! (HMGM Indramayu, 2015)

22. Gilang Teguh Pambudi 
putra Wong Alas, pimpinan perkebunan, Soetoyo Madyo Saputro dan Ustj. Hj. Dra. Siti Djalaliyah, aktivis Dewan Dakwah Pusat. Lahir di Curug Sewu Kendal, Jawa Tengah. Tetapi sejak kelas 4 SD sudah domisili di Sukabumi, Jawa Barat. Lalu seiring aktivitasnya sebagai jurnalis radio, penyiar, narasumber senibudaya di radio, dan manajer radio, dari Sukabumi lanjut domisili di Bandung, lalu ke Purwakarta, dan terakhir ke Jakarta. Aktif juga sebagai pembina Yayasan Seni, komunitas seni, penyelenggara berbagai even seni, pelatih gambar dan teater (juga Kelompok Drama Radio).

23. Wadie Maharief, 
adalah wartawan senior KR Jogyakarta, dan di beberapa media di Jogyakarta. Dikenal sebagai budayawan. Menulis puisi di berbagai antologi bersama nasional.

24. Sri Sunarti,M.Pd.,
Lahir di Indramayu, 24 Mei 1965, Alumni Pascasarjana UPI Bandung. Mengikuti antologi bersama : Antologi Puisi Resital dari Negeri Minyak , (Dewan Kesenian Indramayu DKI, 2001), Perempuan di Persimpangan,(DKI,2003),Romantisme Negeri Minyak (DKI-Formasi,2013}, Cimanuk,Ketika Burung-burung Kini Telah Pergi, Antologi Puisi 100 Penyair Nusantara,(Lovz Rinz Publishing, Cirebon,2016), Tadarus Puisi, Penyair Indonesia Modern, Antologi Bersama, (CV Media Pustaka,Yogyakarta,2017) ,Negeriku Terjajah (CV Media Pustaka,Yogyakarta,2017), Menebar Karakter Sampai Papua. Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter (CV Mediaguru, Surabaya,2017). 
Cerita pendeknya terdapat di Maaf Buku Ini Aku Simpan , Kumpulan Cerpen Guru Penulis Sagusabu (Ciayumajakuning,Yayasan Pelita Parahiyangan Goebok Senja Poestaka, Bandung,2018). Antologi Cerpen Matahari Retak di Atas Cimanuk (DKI,2010), 
Menulis Karya ilmiah di Kumpulan Karya Ilmiah Riksa Bahasa II, Penyandingan Bangsa melalui Pengajaran Bahasa bagi Penutur Asing (Rizqi Press, Bandung,2010),

25. Muhammad Lefand, 
penulis yang lahir di Sumenep Madura dengan nama Muhammad, sekarang tinggal di Ledokombo Jember. Adalah seorang perantauan yang senang menulis puisi. Lulusan MA An-Nawari Seratengah Bluto Sumenep dan Universitas Islam Jember. Naskah puisinya pernah menjadi juara 3 pada Sayembara Penulisan Naskah Buku Pengayaan PUSKURBUK Kemendikbud. Biografinya dimuat di buku “Enseklopedi Penulis Indonesia” (FAM Publishing: 2014). Sering mengikuti pertemuan sastra baik tingkat nasional maupun Internasional di antaranya: Temu Penyair Asia Tenggara di Cilegon dan Singapura. Antologi puisi tunggalnya yang terbaru berjudul “Jangan Panggil Aku Penyair” (2015) “Khotbah Renungan tak Utuh Jarak dan Jagung”(2016).

26. Heru Mugiarso, 
Lahir di Purwodadi Grobogan lima puluh enam tahun yang lalu. Berkiprah di dunia penulisan sastra sejak masih remaja sekitar tahun 1975. Tulisannya berupa puisi, esai, kritik dan cerita pendek pernah  di muat di berbagai majalah dan surat kabar nasional dan daerah antara lain Horison, Republika, Media Indonesia, Jawa Pos , Suara Merdeka, Solo Pos, Littera, Hysteria, Radar Banjarmasin dan sebagainya . Prestasi yang pernah diraih adalah penghargaan Komunitas Sastra Indonesia Award 2003 dari yayasan Komunitas Sastra Indonesia sebagai penyair terbaik.Salah satu puisinya masuk dalam 100 Puisi Indonesia Terbaik dan masuk dalam nominasi penerima anugerah sastra Pena Kencana tahun 2008.Buku antologi puisi tunggalnya Tilas waktu  (2011) yang diluncurkan pada temu sastra internasional  Numera ( Padang, 2012) masuk dalam katalog perpustakaan YaleUniversity ,Cornell University serta University of Washington Amerika Serikat. Antologi  bersama esai dan puisinya menjadi koleksi  Universitas Hamburg Jerman. Namanya  masuk dalam buku Apa dan Siapa Penyair Indonesia (Yayasan Hari Puisi , 2017). Antologi puisi tunggal keduanya telah terbit dengan judul Lelaki Pemanggul Puisi  (2017). Di luar itu, ia adalah inisiator gerakan Puisi Menolak Korupsi yang didukung oleh ratusan penyair Indonesia. Sekarang aktif mengelola jurnal sastra dan budaya nasional Kanal yang diterbitkan oleh komunitas sastra Simpang 5 Semarang.

27. Sami’an Adib, 
lahir di Bangkalan tanggal 15 Agustus 1971. Antologi puisi bersama antara lain: Requiem Buat Gaza (Gempita Biostory, Medan, 2013), Menuju Jalan Cahaya (Javakarsa Media, Jogjakarta, 2013), Ziarah Batin (Javakarsa Media, Jogjakarta, 2013), Cinta Rindu dan Kematian (Coretan Dinding Kita, Jakarta, 2013), Ensiklopegila Koruptor, Puisi Menolak Korupsi 4 (Forum Sastra Surakarta, 2015), Memo untuk Wakil Rakyat (Forum Sastra Surakarta, 2015), Kata Cookies pada Musim (Rumah Budaya Kalimasada Blitar, 2015), Merupa Tanah di Ujung Timur Jawa (Universitas Jember, Jember, 2015), Kalimantan Rinduku yang Abadi (Disbudparpora Kota Banjarbaru-Dewan Kesenian Kota Banjarbaru, 2015), Memo Anti Terorisme (Forum Sastra Surakarta, 2016), Arus Puisi Sungai (Tuas Media, 2016), dan lain-lain. Aktivitas sekarang selain sebagai tenaga pendidik di sebuah Madrasah di Jember, bergiat juga di Forum Sastra Pendalungan, Bungo.

28. Buanergis Muryono, 
Lahir di Gunung Muria Jepara 11101966. Hidup sebagai seniman
Terus berkarya sepanjang zaman. Menulis adalah jalan hidupnya hingga melahirkan aneka tulisan untuk koran, majalah, radio, tv, film, animasi.
Mendirikan Sanggar Mariska bersama Cindy Shirley 
Guru Besar Javanologi 
Konsultan Art and Culture

29. Mo Amrin, 
Lahir di Karangampel Indramayu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNWIR Indramayu. Puisi-puisi dimuat di Harian Radar Cirebon (Jawa Pos Group). Antologi Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia (2014), Antologi Pusi Penyair Indonesia Bertema Margasatwa (2016), Antologi Bersama Moratorium Senja (2016), Antologi Bersama Kolaborasi Karya (2016), Antologi Bersama Di Balik Tulisanku Aku Bercerita (2016), Antologi Bersama Di Balik Jendela Demokrasi (2016), Antologi Bersama Satu Nusa Satu bangsa (2016), Antologi Bersama Sajak Pujangga Negeri (2016), Antologi Negeri yang Terluka (2016). Antologi bersama Rasa Sejati (2017), Antologi Bersama Tadarus Puisi (2017). Tinggal di Desa Sampiran Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon dan menjadi jurnalis media elektronik.

30. Iwan Bonick, 
Pedagang barang bekas di kampung Teluk Angsan Bekasi. Menulis di banyak Antologi Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia. Bersama 8 Penyair menulis antologi Mencari Ikan Sampai Papua 2018.

31. Wanto Tirta, 
Lahir dan besar di Desa Kracak Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas Jawa Tengah. Orang biasa saja, mengalir sampai jauh,... 
Menulis puisi maupun geguritan. 
Menerima penghargaan bidang sastra dari Pemkab Banyumas (2015). Penerima Nomine penghargaan Prasidatama Balai Bahasa Jawa Tengah, sebagai Tokoh Penggiat Bahasa dan Sastra Jawa (2017). 
Bermain teater dan Kethoprak. Bergiat di Komunitas Orang Pinggiran Indonesia (KOPI), teater Gethek, Paguyuban Kethoprak Kusuma Laras.

32. Cuk Ardi, 
seorang penyair dalam Grup Fb Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia. Menulis di Tadarus Puisi Sedekah Puisi 2018.

33. Sukma Putra Permana, 
Lahir di Jakarta, 3 Februari 1971. Bergiat di Komunitas Belajar Menulis (KBM) Yogyakarta. Puisinya a.l. dimuat dlm: Semesta Wayang (2015), Klungkung: Tanah Tua, Tanah Cinta (2016), Antologi Puisi DNP 7: Negeri Awan (2017), dan Antologi Puisi DNP 8: Negeri Bahari (2018). Buku puisi tunggalnya: Sebuah Pertanyaan Tentang Jiwa Yang Terluka (2015)..  
                
34. Sutarso , 
nama lainnya Osratus, Lahir di Purba lingga (Jawa Tengah), 08 Maret 1965.Pindah ke Sorong (Papua Barat), tahun 1981.Menulis puisi sejak 1981. Puisinya dibukukukan dalam antologi bersama di dalam negeri maupun di luar negeri. Pernah menjadi staf pegajar di STKIP Muhammadiyah Sorong (2006 – 2010). Sekarang, menjabat sebagai Kepala Bidang Pencatatan Sipil pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tambrauw. Alamat: Jalan Basuki Rahmat Km. 7 (Kompleks Kantor Transmigrasi lama), Kota Sorong, Provinsi Papua Barat.

35. Arya Setra, 
penyair sekaliguis seniman ini telah menulis di beberapa antologi bersama nasional dan tingal di Pasar Seni Jakarta. 

36. Muhammad Mukarom, 
berasal dari kota Gresik. Telah aktif di kepenulisan sejak 2016.

37. Barlean Aji, 
penyair asal Jember karyanya banyak mengisi antologi bersama nasional.

38. Yanti S Sastro Prayitno 
adalah nama pena dari Sriyanti, yang dilahirkan di Sragen, 5 Februari 1969). Ia menyelesaikan S1 dan S2 di Jurusan Kimia FMIPA UGM, sekarang mengajar di Departemen Kimia Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro (1994-sekarang).

39. Alek Brawijaya, 
Lahir 11 mei 1992 di Teluk Kijing, Musi Banyuasin. Tulisannya pernah dimuat diberbagai media lokal dan nasional, serta tergabung dalam beberapa antologi bersama

40. Uyan Andud (Kediri)
nama dalam facebook dengan nama asli Suyanto. Saya dilahirkan di sebuah kabupaten Kediri pada tgl 4 September 1971. Pendidikan dari SD sampai SPG di kabupaten Kediri dan melanjutkan pendidikan di Universitas Wisnu Wardana (Unida) Malang. Sekarang tinģgal di kab.Kediri.

41. Ahmad Setyo 
lahir dan besar di kota kecil Slawi - Tegal. Namun lebih dari 30 tahun ia hidup dsn tinggal di Jakarta. Komunitas seni Bulungan pernah dirambahnya dengan bergabung di Teater Aquila Jakarta tahun 1987 hingga 1993. Kesukaannya menulis selain dulu sebagai Wartawan, bapak dari 4 orang anak ini , bersama Rd Nanoe Anka seorang dedengkot seniman Bulungan, mendirikan kelompok Alinea Baru Jakarta. sebuah wadah kreatifitas bersastra. 3 buku antologi telah dihasilkan kelompok ini yakni Ketika Daun Jatuh, Daun Bersayap Awan dan Tanah Air Daun. Kini Ahmad Setyo selain berkesenian, menulis beberapa Cerpen dan rencana menerbitkan sketsa sketsa Kisah Cinta"Cinta Suci Sang Gayatri" yang kerangka ceritanya kerap muncul di akun FB nya Ahmad Setyo Bae.

42. Mohamad Iskandar 
Penulis puisi kelahiran Demak. Sedang bergiat di komunitas Competer Semarang. Puisinya termaktub di puluhan antologi bersama dalam dan luar negeri.
______ 

Dari catatan RgBagus Warsono
Grup FB, Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia, 22 Agustus 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

DINDING PUISI 264

JANGAN KALAH HEBAT DARI BIMA

TIDAK ADA YANG BENCI KALIMAT TAUHID