SENI MEMOTRET BURUNG DALAM SANGKAR

Saya sudah pernah menulis soal hobi memelihara burung kicau dan menggejalanya tempat usaha pakan, sangkar, obat-obatan, dan berbagai aksesoris untuk pemeliharaan burung. Sekarang saya mau menyampaikan secara singkat hal hobi fotografi burung dalam sangkar.

Pertama kali saya tertarik pada hasil karya foto-foto burung yang indah di cangkang korek api, saat itu saya masih SD. Sampai dikumpulkan segala. Mungkin Anda mengingat itu, bahkan mengalaminya.

Lalu belakangan ini dengan semakin dekatnya dunia internet, kita sering menemui gambar-gambar burung yang indah di situ, hasil jepretan kamera orang-orang kreatif.

Maka mulailah saya iseng jeprat-jepret burung dalam sangkar. Suka berlama-lama. Ternyata ini hobi yang mengasyikkan. Pelepas stres. Dan tambah dekat dengan burung-burung yang kita pelihara. Hasil fotonya buat menambah keindahan halaman Jejaring Sosial di internet.

Nah berikut ini tips dari saya tentang cara-cara memotret burung dalam sangkar dengan kamera HP yang menyenangkan itu:

1. BURUNG SENDIRI
Sebaiknya kita punya minimal satu burung kesayangan di rumah. Karena burung kita itu bisa dipakai untuk berlatih terus-menerus mengambil gambar foto yang terbaik. Lebih pas lagi kalau burungnya termasuk tipe jinak, tidak terlalu lincah, sehingga gambar bisa mudah diambil. Sebab kesulitan mengambil gambar burung yang terlalu lincah adalah gambar tidak akan mudah sempurna. Selain itu kita harus sangat sabar berlama-lama, berkali-kali menjepret titik fokus, agar mendapatkan satu gambar terbaik. Tidak ada ketentuan soal ukuran besar kecil dan kelir bulu burung. Tergantung selera saja.

2. BURUNG ORANG LAIN
Selain mengambil gambar foto dari burung koleksi sendiri, sebenarnya kita bisa menjepret burung-burung orang lain. Sebab antara hobi memelihara burung dan hobi memotret burung dalam sangkar, masing-masing memiliki argumentasi yang berbeda. Cara memilih burung koleksi orang lain untuk difoto pun teorinya sama, lebih baik pilih yang sudah lumayan jinak, karena meskipun tidak mustahil, mengambil gambar dari burung yang kelewat lincah memang lebih sulit. Memakan waktu banyak dan harus super sabar.

3. KAMERA HP
Sebenarnya dalam prinsip fotografi kamera apapun bisa dipergunakan. Tidak ada batasan sama sekali. Tetapi saya pakai paradigma kamera yang praktis dan sangat merakyat belakangan ini. Tidak bersifat khusus atau eklusif. Yaitu kamera HP.

4. TEMPAT YANG TERANG
Setelah seekor burung dalam sangkar dan sebuah kamera HP kita siapkan, selanjutnya kita harus mencari tempat yang terang. Lebih bagus di bawah sinar matahari  di suatu hari yang cerah.

5. DUA PENGAMBILAN GAMBAR
Ada dua cara pengambilan gambar, pertama burungnya nampak di dalam sangkar, sehingga garis-garis sangkar pasti akan nampak jelas di depan foto burung, sementara posisi kamera berada jauh dari sangkar. Jarak sangat tergantung kepada keinginan mengambil gambar.

Cara yang kedua, mengambil gambar burung sebagai obyek fotografi yang nampak jelas di kamera tanpa penghalang sama sekali. Biasanya mata kamera HP dari luar sangkar di tempelkan di sela-sela jaring sangkar. Sehingga tidak akan ada garis-garis penghalang. Kecuali yang menjadi latar di belakang burung. Jarak antara mata kamera dengan burung dipastikan tidak akan jauh. Pada sangkar-sangkar umum, paling-paling sekitar satu dua jengkal saja. Bahkan ada yang lebih dekat dari itu.

6. AMBIL BEBERAPA GAMBAR
Karena satu dua gambar belum tentu menunjukkan gambar terbaik, maka sebaiknya kita menjepret obyek foto berkali-kali. Ini berguna agar kita mendapat kepuasan ketika harus memilih satu hasil foto yang terbak. Tidak perlu mengulang mengambil gambar lagi.

6. EDIT SATU GAMBAR
Setelah dipastikan kita punya satu gambar terpilih. Barulah kita melakukan pengeditan secara maksimal untuk hasil yang orisinil. Artinya, yang diedit hanya ukuran foto, jauh dekat obyek, posisi obyek, dan pencahayaan. Tidak melakukan pengeditan lain yang membuat hasil foto menjadi tidak orisinil lagi. Kecuali kalau kita bermaksud mengabaikan itu. Sebagai hobi tentu saja kita punya kebebasan kreatif.

7. KALO DALAM LOMBA FOTOGRAFI
Kalau kegiatan hobi ini berada pada sebuah lomba. Foto yang telah kita edit sesuai ketentuan panitia itu bisa dikirim kepada panitia melalui fasilitas jaringan internet, atau jejaring sosial. Dengan terkumpulnya sejumlah foto dari para peserta di layar komputer, panitia akan mudah memberikan penilaian dan menentukan pemenangnya.

Kegiatan fotografi ini dalam sebuah lomba bisa meningkatkan silaturahmi antar pencinta burung dan antar pencinta foto burung.  Setidaknya bisa menambah satu jenis lomba dalam even yang sudah umum. Tetapi bisa diselenggarakan terpisah, tersendiri, tidak ada kaitannya atau tidak satu paket dengan kontes kicau burung.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Gilang Teguh Pambudi
Cannadrama.blogspot.Com


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERLU GAK HARI AYAH? Catatan lalu.

Chairil, Sabung Ayam, dan Generasi Berlagak ABG

TEU HONCEWANG