27. ORANG RADIO INDINESIA 0261-0270

0261
RADIO PANCASILA
(Tips Untuk Orang Radio Sukses)

Ungkapan, "Saya Indonesia, Saya Pancasila". Tidak hanya milik pribadi Indonesia, tetapi juga milik semua lembaga, termasuk lembaga siaran Radio. Ini penting saya kemukakan di hari saya menulis bagian ini, di momen bersejarah. Untuk pertama kalinya (1 Juni 2017/ Romadon 1438 H) diselenggarakan upacara memperingati Hari Lahir Pancasila di depan Gedung Pancasila, Jakarta dipimpin oleh Presiden Jokowi.

Dulu saya punya guru, Pak Anang namanya. Dia antusias kalau cerita sejarah proklamasi yang disiarkan Radio, terutama RRI. Meskipun ia juga berkisah radio-radio yang dipakai untuk menyusupkan propaganda PKI, dan radio-radio juga yang terang-terangan kontra-PKI.

Di Bandung, Idrus (Kepala RRI Bandung yang juga dikenal sebagai pembaca berita TVRI Jakarta), pernah menyampaikan kepada saya dkk dalam suatu diklat dasar-dasar siaran, betapa strategis posisi radio bagi NKRI sejak pra-kemerdekaan hingga sekarang.

Memang begitulah. Bicara Radio, berarti mau tak mau kita harus selalu bicara sejarah bangsa, perang kemerdekaan, proklamasi, Pancasila, UUD 1945 dan lain-lain. Ini kesadaran dan komitmen.

Salam Profesional!

Gilang Teguh Pambudi
Cannadrama.blogspot.Com
-----

0262
RADIO KHAS ROMADON
(Tips Orang Radio Sukses)

Saya tergelitik pada tulisan di tengah Romadon 2017 kali ini untuk menuliskan beberapa program on air KHAS ROMADON, yang inspiratif, yang menarik di radio.

1. Kultum atau Kulima, kuliah tujuh atau lima menit jelang buka puasa.
2. Tadarus Al-Qur'an, baik disertai narasumber, atau Radio memutar ayat-ayat suci secara berurutan 30 juz selama bulan Romadon.
3. Dakwah Romadon, biasa disajikan antara pkl. 05.00 s.d. 07.00. Bisa paket rekaman, siaran live plus tanya jawab, bisa juga berupa siaran langsung dari mimbar Majlis Ta'lim yang dikelola Radio selama Romadon.
Versi dakwah yang lain adalah kemasan Tanya Jawab Romadon, bisa siang, sore, atau malam pas makan sahur. Acara ini menghilangkan sesi ceramah satu arah.
4. Lagu-lagu religi, bisa disiarkan pagi, siang, sore atau pada jam santap sahur
5. Kuis, iklan dan ekspos Layanan Masyarakat beraroma Romadon,
6. Humor Romadon, bisa berupa Siaran live, atau rekaman drama lucu. Temanya bisa tentang Romadon, bisa juga tema umum tetapi bisa disiarkan di bulan Romadon.
7. Menu Buka dan Sahur Kita, berupa pembahasan masalah gizi dan menu  sehat selama bulan Romadon.
8. Berita, reportase dan wawancara suasana Romadon hingga arus musik dan arus balik lebaran.
9. Takbiran On Air. Acara spesial di malam lebaran ini bisa beberapa model. Ada penyair yang mengajak penelpon ikut takbiran. Ada Siaran langsung takbiran di aula yang dipimpin seorang ustad. Dan yang paling konvensional, memutar rekaman takbiran. Suasana siaran takbiran juga biasanya berlanjut hingga seusai sholat Id. Diselingi ucapan selamat Hari Raya.

Dari 9 poin yang sudah fenomenal itu, bagi seluruh Orang Radio Indonesia, tiada kata anti Rindu Romadon, karena Romadon adalah berkah dan KHAS ON AIR kita.

Gilang Teguh Pambudi
Cannadrama.blogspot.Com
-----

0263
OFF AIR KHAS ROMADON
(Tips Untuk Orang Radio Sukses)

Sebelum tulisan ini kita sudah bicarakan khas on air Radio di bulan suci Romadon. Kenapa penting diketahui acara-acara yang pokok dan lazim? Setidaknya sebagai bahan evaluasi program. Apakah Radio kita cukup kreatif dan bermanfaat bagi sebesar-besarnya kepentingan masyarakat?

Bukankah kita sudah sepakat? Daya tarik Radio, magnet on air itu adalah, pengaruh apa yang kita berikan kepada masyarakat. Ingat, kita adalah para pemberi. Ya, meskipun yang diberikan itu informasi, misalnya.

Saya jadi tertarik menengok juga sebagian acara off air yang lazim dan biasa diracik sekreatif mungkin.

Acara itu misalnya:
1. Munggahan, yaitu acara makan bersama, bisa disertai tour ke tempat terdekat sebelum Romadon.
2. Buka puasa bersama. Bisa disertai panggung pertunjukan.
3. Berbagi ta'jil, makanan  untuk berbuka puasa. Biasanya mengefektifkan juga kendaraan promosi, OB-van.
4. Saur On The Road. Meskipun sepintas terkesan berbagi makan sahur di jalanan sesungguhnya tidak selalu harus demikian. Karena istilah itu bagi Radio bisa juga berarti mobil OB-van berjalan meninggalkan Radio ke titik-titik tertentu. Titik-titik itu tidak harus jalan raya, bisa juga lapangan yang nyaman untuk masyarakat.
5. Safari Taraweh Keliling. Acara ini reportase kegiatan tarawih dari berbagai mesjid setiap malam-malam Romadon. Termasuk acara takbiran jelang awal 1 Syawal.
6. Tablig Akbar dengan seorang da'i kondang atau tausiah ustad mingguan di aula, majlis ta'lim yang dikoordinatoripanitia Radio, atau berupa siaran langsung keliling dari titik-titik kegiatan.
7. Panggung kuis. Tentu jika ada kuis yang pembukaannya diselenggarakan di atas panggung. Biasanya disertai pertunjukkan hiburan khas Romadon. Hadiah hiburan bisa dikemas serupa parsel lebaran.
8. Panggung aksi dan lomba seni Romadon. Bisa divariasikan dengan santunan untuk anak yatim dan kaum du'afa.
9. Takbiran. Dll. Inilah sebagian dari khas off air Romadon di radio. Penuh kenangan bukan?

Gilang Teguh Pambudi
Cannadrama.blogspot.Com
-----

0264
OB-VAN ROMADON
(Tips Untuk Orang Radio Sukses)

Saya mulai tulisan pendek ini dengan mengingat senyum saya di samping supir OB-Van pada suatu ketika.

Saat itu saya punya program panggung besar pertunjukkan dangdut. Beberapa artis rekaman akan tampil. Tentu promosinya juga mesti besar. Sejak sebulan sebelumnya beberapa kali dalam seminggu OB-Van harus keliling promosi. Bahkan seminggu jelang hari H, promosi memakai OB-Van dilakukan setiap hari. Sampai saya senyum, kalau nama artis yang dipromosikan itu adalah Calon Legislatif mungkin sudah terpilih. Termasuk kalau nama yang dipromosikan saat itu adalah nama saya. Haha!

Peristiwa itu adalah data otak saya sebagai Programmer. Sehingga promo yang besar itu bisa saya arahkan sebagai syiar Romadon di bulan Romadon. Apalagi kalau dalam sebulan itu mobilnya bertuliskan, Marhaban Ya Ramadan.

Lalu saya juga terkenang pada senyuman yang lain. Yaitu ketika pada setiap siang mengantarkan spanduk, umbul-umbul, mixer dan peralatan rekaman ke mesjid-mesjid. Pada sebuah radio yang belum punya OB-Van itu, pengantaran barang-barang itu saya lakukan naik sepeda motor. Kalau gerimis atau hujan tentu harus minggir berteduh. Apa yang Anda pikirkan?

Itulah nostalgia. Tanpa OB-Van semarak Tablig dan tarawih keliling tetap digarap Radio. Apalagi setelah ada OB-Van. Sebab pengaruh OB-Van di setiap rute yang dilalui, dan di titik-titik mangkal sangatlah besar sekal.

Gilang Teguh Pambudi
Cannadrama.blogspot.Com
-----

0265
POLISI KYAI?
(Tips Untuk Orang Radio Sukses)

Poin ini sebenarnya lanjutan untuk poin sebelumnya, tetapi khusus soal siaran langsung atau rekaman live kegiatan off air tanpa OB-Van. Tanpa kendaraan roda empat operasional Siaran.

Saat itu awal tahun 90-an saya dan Programmer Anom Tumarima punya tugas rekaman untuk siaran tunda Tablig Akbar di Lapangan SECAPA POLRI Kota Sukabumi.

Karena satu mobil yang biasa untuk operasional (bukan OB-Van) biasa juga dipakai tarik-tarikan antara kegiatan off air dan marketing, maka pada hari itu jatah off air-nya naik motor. Kamipun segera menuju lokasi dan menyiapkan rekaman siaran Tablig Akbar KH. Zainudin MZ. Tapi kenyataannya panitia mengabarkan Kyai Kondang itu berhalangan hadir.

Maka panitia segera mengeluarkan jurus kedua. Yaitu memanggungkan Kyai Polisi. Yang .... Alamak, cara ceramahnya mirip KH. Zainudin MZ. Tidak kalah seru dan memukau. Sampai saya fikir, kalau selain siaran tunda, hasil rekaman itu juga diputar di waktu lain, di bulan Romadon, misalnya, orang bisa menyangka itu Kyai Zainudin padahal seorang polisi.

Atau jangan-jangan itu jurus syiar ala polisi. Bahwa sesungguhnya polisi itu para Kyai, atau berjiwa Kyai, atau setidaknya yang muda-muda nya calon Kyai? Bukankah untuk jadi seorang wali Allah pun bisa dimulai dari diri sendiri?

Gilang Teguh Pambudi
Cannadrama.blogspot.Com
-----

0266
RADIO MATI LEBARAN
(Tips Untuk Orang Radio Sukses)

Ada beberapa sebutan radio mati. Pertama yang terparah, mati binasa tidak hidup lagi. Hilang sama sekali. Mungkin bangkrut atau kebijakan pemilik. Kedua, mati siaran sewaktu-waktu. Ketiga, ini yang sial kalau tanpa pemberitahuan, mati listrik tiba-tiba. Dan keempat, mati di hari raya, off, tanpa program on air.

Saya mau sebutkan ada 4 model sikap Radio di hari H Idul Fitri, hari raya. Manajemen radio tentu bebas dan halal memilihnya. Pertama, siaran seperti biasa dengan variasi tema  Idul Fitri. Kedua, setengah siaran normal. Sebagian ada penyiarnya sebagian paket rekaman. Ketiga, sepenuhnya paket rekaman. Tidak ada siaran live. Dan ke empat, off. Tidak ada siaran.

Dari keempat sikap pemrograman Radio untuk hari raya, yang paling ektrim tentu saja mati siaran. Off. Tetapi meskipun demikian, ini kebijakan wajar. Terlebih-lebih dalam posisi dua hal. Tidak ada iklan yang memberatkan, dan pendengar bisa dikondisikan.

Kebalikan dari dua hal itu tentu saja, sangat berat kita mematikan Radio di hari raya jika ada sejumlah iklan yang memberatkan. Iklan 'utama'. Apalagi kondisi Radio sedang di puncak popularitas, atau setidaknya sedang 'merayu' popularitas. Pasti pendengar sangat kehilangan.

Salam Profesional!

Gilang Teguh Pambudi
Cannadrama.blogspot.Com
#prssni
#kpi
#OrangRadioIndonesia
-----

0267
PANTAI RADIO
(Tips Untuk Orang Radio Sukses)

Kebetulan saya sedang nulis di blog tentang tema wisata. Lalu teringat grup medsos, Orang Radio Indonesia. Selama lebih dari 20 tahun di radio, tentu sudah berkali-kali saya membawa rombongan wisata crew dan pendengar radio ke berbagai obyek wisata.

Obyek wisata pantai yang pernah kami kunjungi di antaranya Pantai Ancol, Pantai Pelabuhan Ratu dan Pondok Bali. Di berbagai obyek wisata itu biasanya kami mengadakan hiburan wisata spesial. Tujuannya supaya berkesan dan punya nilai khas wisata bersama Radio.

Sesampainya di tempat pulang apa lagi yang ditunggu? Ini dia! Heboh cerita pantai di radio sepulang dari sana. Berhari-hari bahkan berminggu-minggu peristiwa pantai itu masih terasa seru di udara. Itulah. Maka teorinya harus bisa 'bikin-bikin'.

Maka Radio adalah tempat paling efektif untuk promo pariwisata. Sangat emosional. Selain itu, obyek wisata adalah lokasi kopdar paling menyenangkan bagi pemggemar siaran radio.

Salam Profesional!

Gilang Teguh Pambudi
-----

0268
AIR MATA BAHAGIA

Dulu setelah mendengar nasehat Bapak, tidak mungkin ke AKABRI, dari SMP saya gak ke SMA tapi belok ke SPG. Yang ada di otak saat itu untuk menjadi abdi negara 100%. Seorang guru PNS. Tetapi setelah tamat dan mengajar sebagai tenaga honorer, ngitung umur pengangkatannya bakal sangat lama. Bisa 10-20 tahun. Akhirnya dengan nenteng sertifikat jurnalistik nekad masuk Radio.

Di radio ternyata saya seperti semua orang Radio, menemukan dunia yang disukainya. Bedanya, saya merasa kuat jurnalistik (koran, radio, tv) dan ilmu keguruannya. Akibatnya sisi jurnalistik dan pembinaan remaja sekolah di aula radio sangat tinggi. Ini berlangsung sampai saya memimpin Radio, sampai 20 tahun-an.

Melewati tahun 2012 saya mengurangi kemungkinan on air. Bukan tidak profesional. Matematika hidupnya memang begitu. Bahkan tahun 2017 saya menyatakan pensiun dari radio. Meskipun statusnya tetap Orang Radio Indonesia (non aktif). Senasib dengan mantan polisi atau TNI-lah.

Tetapi tetap saja, ini motivasi untuk segenap orang radio yang masih aktif. Setiap kali saya dengar siaran radio, di mobil, pasar atau warung, selalu ada rasa haru dan bahagia. Kadang sampai meremang air mata. Teringat masa-masa awal 90-an ketika mulai berkarir di radio. Subhanallah. Untuk itu, jaringan radio se-Indonesia tidak pernah saya lepas dari hati saya.

Salam Profesional!

Gilang Teguh Pambudi
Cannadrama.blogspot.com
-----

0269
RADIO PWI?

Selain PRSSNI (ketika itu belum ada organisasi radio selain ini), sebenarnya PWI termasuk organisasi yang bisa nembus orang-orang Radio. Termasuk orang Radio dari RRI dan RSPD (Radio Siaran Pemerintah Daerah/Radio Komunitas).

Saya mengalami ditawari oleh Ketua PWI daerah untuk memiliki kartu keanggotaan PWI. Waktu itu posisi saya Kepala Studio dan Programmer Radio. Yang tentu menjadi koordinator kegiatan jurnalistik juga.

Ini sebenarnya penyemangat. Meskipun di hari ini orang radio tidak lagi membicarakan wartawan mesti PWI. Beda dengan era Orde Baru. Yaitu bisa menjadikan jurnalis Radio terdepan dan profesional. Di tengah maraknya acara hiburan sekalipun. Bahkan televisi pun unsur hiburannya sangat tinggi.

Yang saya kritik justru daya muncul PRSSNI, baik untuk keperluan jaringan sosial budaya radio-radio maupun jurnalistik masih sangat sepi. Ini jujur. Karena itu saya sangat kritis. Belum lagi kepeduliannya kepada crew/jurnalis radio. Resikonya saya bisa tidak disukai pengurus PRSSNI. Apa boleh buat.

Gilang Teguh Pambudi
Cannadrama.blogspot.com

#PRSSNI
#KPI
#RRI
#RSPD
#RadioKomunitas
#PWI
-----

0270
CURHAT PERLU

Ini poin khusus yang saya bikin dengan judul khusus, curhat perlu. Supaya dapat fokus perhatian khusus juga. Ini ada kaitannya dengan fikiran lama.

Di Jawa Barat kalau saya dulu berpeluang jadi ketua PRSSNI, saya naksir posisi mana? Saya suka tempat teman dekat (di radio) senior saya, alm. Demas Korompis. Karena saya suka wilayah yang dekat dengan pendidikan, pemberdayaan, dan sosial. Sosial itu integral dengan senibudaya.

Itu sebabnya ketika Direktur saya, Ii Sudjai mau jadi ketua PRSSNI cabang Karawang, saya siap vokal dari dalam PRSSNI di situ untuk kemajuan siaran senibudaya dan jurnalistik, selain tentu vokal soal 'orang radio'. Meskipun beberapa tahun kemudian akhirnya Ii Sudjai jadi ketua PRSSNI Jawa Barat setelah tidak bersama saya. Lalu di Sukabumi saya pernah memaksakan diri nyalon ketua PRSSNI di situ meskipun terjegal AD/ART karena misi yang sama.

Curhat lagi? Ya! Membuka ruang bodoh yang besar. Padahal dengan pengurus di semua propinsi dan punya cabang dari Sabang sampai Merauke, PRSSNI tidak harus 'berhadapan-hadapan' dengan sikap kritis pengamat jurnalistik dan aktivis senibudaya. Tidak harus jauh dari proses penciptaan karakter sosial (senibudaya) lokal yang Indonesia. Kalau saya kemarin sudah mati, hari ini gak akan menulis ini.

Gilang Teguh Pambudi
Cannadrama.blogspot.com

#PRSSNI
#KPI
-----------

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEU HONCEWANG

TONGKAT WALI

Chairil, Sabung Ayam, dan Generasi Berlagak ABG