KONTESTASI 2018-2019

DEPAN BURUNG

bulu burung
menunjukkan tanggal
tanggalnya

Kemayoran,  22022018
#puisipendekindonesia
------

Ini lebih seru dari KONTESTASI POLITIK.  Tapi meskipun demikian, karena kepalang terjebak momen, peristiwa ini boleh disebut Kontestasi 2018-2019.

Bayangkan.  Tiga ekor burung,  Jalak Nias,  Jalak Keling (Cucak Keling),  dan Jalak Sungu (Jalak Kebo) sudah tahunan saya gantung berjajar.

Dari sisi warna jelas tidak mencolok.  Jalak Nias hitam kecoklatan,  Jalak Keling hitam pekat mengkilat agak kebiruan,  sedangkan Jalak Kebo warna hitam strip putih. Tetapi meskipun demikian,  bagi saya pribadi ini warna keteduhan.  Hitam itu juga berarti kedalaman ilmu, percaya diri, serta kegagahan.

Bagi yang tertarik pedaran saya,  bolehlah menjadi sesama pencinta warna hitam. Di dunia silat,  hitam menunjukkan jawara atau ksatria. Di dunia wayang,  para ksatria juga berwajah atau bertubuh hitam. Warna hitam juga mendominasi Panakawan.

Tapi bagi yang tidak terlalu suka warna hitam,  okelah,  nikmatilah warna lain dari pintu-pintunya.

Kembali ke kontestasi tiga burung. Saya bisa yakinkan suara Jalak Nias,  Jalak Keling,  dan Jalak Kebo adalah paduan suara paling berisik dan paling asyik di dunia.  Baik siang maupun malam.

Tetapi cermati syarat mengompakkan paduan suara mereka ini.  Pertama,  posisinya harus berjajar tidak pernah beubah.  Membuat formasi suara 1, suara 2,  dan suara 3. Kedua,  bahkan dalam keadaan dijemur sekalipun tetap dalam formasi yang tidak berubah. Ini lebih baik meskipun yang terpenting,  tidak berjauhan. 

Lebih ideal kalau yang ngasih nomor KPU. Pakai siaran langsung pula di TV.  Haha. 

Sampai nanti anda akan merasakan auranya.  Jika ketiganya dipencar jauh,  masing-masing pasti akan saling mencari karena kehilangan.  Begitupun ketika diambil satu dan dijauhkan.  Tapi sebaiknya jangan menyiksa demikian, ---meskipun mereka sudah tahu anda memang nakal---,  mereka sudah kompak.  Seperti sudah satu keluarga saja. Soulmate sejati.

Ohya,  waktu memberi makan dan memandikannya juga jangan berbeda.  Harus dilakukan bergiliran dalam waktu yang sama. Jangan diisengin juga. Yang dua dimandiinnya pagi-pagi,  satu burung lagi diem-diem dimandiin jam tiga dini hari. Haha. 

Subhanallah,  akan ada surga burung depan rumah atau di dalam rumah. 

Kalau anda ingin membuat burung-burung ini istirahat berkicau di malam hari,  buatlah suasananya tidak terlalu terang. Cukup redup saja. Sebab jika lampu nyala terang,  burung-burung ini akan terus berkicau. Kasihan juga kan?

Karena judul tulisan ini Kontestasi 2018-2019, maka jika diibaratkan PILKADA atau PILPRES,  kita pasti gak akan tega ngasih suara pada salahsatunya,  kalau Jalak Nias diberi nomor 1, Jalak Keling nomor 2, dan Jalak Kebo nomor 3. Sehingga yang menang  cuma pemiliknya saja.

Tapi setidaknya,  kalau mau ditarik paksa ke ranah publik.  Semestinya dalam Pemilu, di depan beberapa kandidat pemimpin, kita tidak sedang mengangkat satu,  menjatuhkan yang lain.  Tetapi sedang memilih salah satu karena keunggulannya. Sebab kalau dilihat dari landasan konstitusi dan asal berangkatnya, ketiganya berasal dari titik yang sama.

Semoga kita tidak pernah meloloskan calon yang salah. Meskipun kenyataan demokrasi mencatat,  ada saja calon yang bisa muncul dengan cara-cara yang salah,  bahkan salah kaprah.

Maka ayo kita pastikan, sejak jauh-jauh hari kita tidak butuh langkah-langkah haram,  cara-cara gelap untuk memenangkan Pemilu. Gak lucu,  gak seru,  bikin malu!

Gilang Teguh Pambudi
Cannadrama.blogspot.com 
Cannadrama@gmail.com 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEU HONCEWANG

TONGKAT WALI

Chairil, Sabung Ayam, dan Generasi Berlagak ABG