PENYAIR INDONESIA DAN PENYAIR ASING BERBAHASA INDONESIA
PILIH SATU
seribu penyair
pilih satu
Kemayoran, 13092017
------
Gini aja.
Penyair Indonesia adalah warga negara Indonesia, yang bersyair dengan menggunakan bahasa Indonesia. Meskipun ia juga bisa menerjemahkan puisinya ke dalam bahasa asing atau bahkan menulis puisi juga dalam bahasa asing, misalnya dalam bahasa Inggris.
Penyair Indonesia itu terdiri dari Penyair Lokal, Penyair Nasional, Penyair Daerah dan, ini sebutan yang kebetulan memasyarakat, bisa disertakan atau tidak, Penyair Populer.
Penyair Lokal Indonesia
Penyair lokal Indonesia adalah posisi penyair dilihat dari tempat domisili dan tempat berkiprahnya sebagai penyair. Misalnya di Kabupaten mana atau di Propinsi mana? Tetapi saya juga menyebut, penyair nasional itu penyair lokal juga, jika dilihat dari sudut internasionalisme.
Dalam pemetaan penyair di Indonesia, ketika kita sudah membahas Penyair Nasional Indonesia, maka posisi penyair lokal nyaris hilang, menjadi tidak penting diperdebatkan. Sebab tidak semua penyair representasi kelokalan tertentu. Apalagi yang hidupnya pernah pindah-pindah tempat domisili.
Itu sebabnya, ini seksdar contoh, ketika ada Temu Penyair Indonesia, peserta bisa mewakili seluruh kabupaten atau propinsi se Indonesia. Tetapi teori ini bisa mengesampingkan penyair-penyair yang tidak jelas harus mewakili Kabupaten atau Propinsi mana. Apalagi kalau dia dalam posisi berada di daerah lokal yang baru.
Tentu menarik untuk menggabungkan dua data, antara penyair yang bisa secara jelas disebut representasi daerah-daerah tertentu, dengan data penyair yang eksis dengan tidak penting menyebut wilayah lokal domisilinya.
Penyair Nasional Indonesia
Penyair nasional Indonesia adalah penyair yang berdomisili dan berkiprah di Indonesia, di pelosok manapun, yang berpuisi dengan menggunakan bahasa nasional, bahasa persatuan dan kesatuan, bahasa Indonesia.
Penyair Daerah Indonesia
Penyair Daerah adalah penyair Indonesia yang berkarya dalam bahasa ibu, bahasa daerah masing-masing. Misalnya penyair yang berpuisi dalam bahasa Jawa, bahasa Batak, Sunda, Bali, Ambon, Papua dst.
Penyair Daerah ini sangat integral dengan penyair nasional karena pengaruhnya yang signifikan ke dalam khazanah sastra Indonesia. Misalnya dalam kelahiran Puisi Pendek Indonesia. Dari sejarahnya, puisi pendek jelas mendapat pengaruh dari karya sastra masa lampau, baik sastra lisan maupun sastra tulis, yang serba pendek. Selain juga karena kebutuhan mendesak untuk melahirkan karya sastra mutahir yang serba pendek.
Penyair Populer Indonesia
Istilah Penyair Populer sebenarnya berangkat dari sebutan masyarakat awam atas penyair-penyair yang mereka kenal atau yang mereka anggap terkenal. Bahkan bisa populer sampai ke negri orang. Tentu, yang memenuhi kriteria ini, meskipun tidak tegas ukurannya, jumlahnya sangat sedikit.
Nah!
Tetapi saya punya pengalaman menarik. Seorang teman di media sosial, Jenuvem Eurito merasa sebagai penyair yang konsisten menggunakan bahasa Indonesia, selain mampu menggunajan bahasa negaranya, Timur Lorosae. Maka pertanyaanya, apa statusnya dalam konsistensi kepenyairannya berbahasa Indonesia?
Nampaknya, kita bisa menambahkan satu sebutan, Penyair Asing Berbahasa Indonesia. Bahkan tidak mustahil ada juga, Penyair Asing Berbahasa Jawa, Sunda, dll. Mereka ini bisa membuat puisi, bahkan lebih dari sekadar bisa, tetapi terbiasa berpuisi dengan bahasa tradisional, bahasa daerah di Indonesia.
Tentu penjelasan pada bagian akhir tulisan ini untuk memberikan pengakuan sekaligus ucapan terimakasih, karena konsistensi mereka atas ke Indonesiaan kita. Meskipun sudah terang, penggunaan bahasa saja belumlah cukup, sebab Indonesia menuntut falsafah hidup yang mulia dalam berbahasa. Seperti halnya para penyair kita dalam berbahasa Indonesia, sangat mempertaruhkan ke Indonesiaan kita.
Gilang Teguh Pambudi
Cannadrama.blogspot.com
Cannadrama@gmail.com
Komentar
Posting Komentar