SEHARI TIDAK ISENG KEPADA PUISI ALAM

Ditulis dalam sehari.  Bukan karena kesanggupan apalagi kesombongan bisa bikin puisi.

Ditulis karena kecamuk jiwa alam yang tumbuh sejak kanak-kanak,  karena saya lahir dan tumbuh jadi remaja di perkebunan kopi dan cengkeh,  tak jauh dari alam hutan tentu saja.

Selain itu saya juga aktivis lingkungan dengan menjadi juri puisi dan menggambar tema lingkungan hidup.

Ini antologi puisi tentu saja.

1
KAU SEBELUM KUSENTUH

seperti apa hangat telapak kakimu
waktu menyentuh tanah paling cinta? 
waktu kering dan basah
dengan bunga dan pepohonan
yang tumbuh di sekujur tubuhmu. 
seberapa menggigil hujan di tubuhmu
sebelum kusentuh tadi?

Kemayoran,  01032018
------

2
ALAM MEMANGGIL KEKASIH

menuruni tebing 
dan menyisir kampung
adalah perjalanan paling hati

mendaki bukit 
menemui senyum dan bening matamu
aku selesaikan di puncak
lepas!  lepas!  lepas!

Kemayoran,  01032018
------

3
MELUDAHI PUISI

kalau selesai sumpah serapahmu
segala duri segala batu
semua menjadi salah paling sempurna
sebab meludahi, ternyata lebih bernafsu
sebelum kau menginjak-injak puisiku
dan terpaksa memilih tak kembali
menjadi sepi puisi paling sakit
paling bisa dimengerti

Kemayoran,  01032018
-----

4
WAKTU MENINGGALKAN PACARAN

sekarang bukan waktunya pacaran
sebab gerimis meminta persetubuhan

bagaimana menumpahkan gejolak paling sempurna
birahi alam liar paling asmara?

tentu, 
Tuhan kita ajak juga.

Kemayoran,  01032018
------

5
MENIKMATI PERAWAN

bagiku teruskan saja kau perawan
sebab seribu pendaki sudah kembali 
tak mengusik awal pertemuan kita

bahkan seribu kali kita bercumbu
kamu terus saja belukar

Kemayoran,  01032018
-----

6
TERTIPU PENYAIR

pilihlah penyair paling romantis
curilah puisinya
sembunyikan dari semua wanita
sampai puas kau tertipu
teraniaya
sebab mawar sudah lama pasang duri

Kemayoran,  01032018
------

7
CARA MENGGUNAKAN WUDU

akar-akar pohon wilayah paling jorok
tapi kau wudu juga mengubah joroknya
menyingkap segala rahasia 
dan kehangatan
dan kenikmatan

maka membaca puisi paling jorok
kau mesti wudu juga menemuinya

Kemayoran,  01032018
------

8
PUISI LAKI-LAKI

ini puisi laki-laki
pohon jati menjulang tinggi

wanita surga
tak kuat menahan iba

ini nikmatnya laki-laki paling sakit
selalu ditolak cintanya
atau dihabisi derajat suaminya

tetapi terus saja sempurna

Kemayoran,  01032018
-----

9
MENUNGGU IMAM

aku tahu
kau sibuk mencari imam
mencari wali

dan di kebun singkong itu 
kau telah berkesakasian 
tak bisa menemui

Kemayoran,  01032018 
------

10
MEMPERMAINKAN KATA-KATA HUTAN

siapa yang merangkai kata-kata saja
tidak bermakna-makna saja

siapa yang cerdas bergelap-gelap saja
tidak bermain terang saja

siapa yang menuja-muja hutan saja
tidak menjadi hutan pujaan saja

Kemayoran, 01032018
------

11
MOMEN RAJAWALI

Rajawali sedang sibuk
membaca puisi Rendra
ketika semestinya
ia terbang padamu
mengabarkan air terjun
yang menunggu bidadari berjilbab
mandi telanjang  

Kemayoran,  01032018 
-----

12
SAJAK MELIHAT BESI

besi tua itu mengarat tanah
mengingat kembali
cerita gunung dan lembah-lembah
membaca cerpen remaja:
sedang ingin bercinta

Kemayoran,  01032018
-----

13
BATU BERDARAH

katakanlah
aku harimau yang diburu
ditembak luka-luka 
dan sembunyi sendiri 
pada himpitan batu berdarah 
tak punya apa-apa selain Tuhan
dan doa-doa anak-cucu 
dan kau beberapa harimau 
di halaman depan rumah pemburu
hiburan lumayan di hari minggu

Kemayoran,  01032018
-----

14
LIBIDO JALAK KEBO

lama hidup di dahan pohon
kupaksa istriku ke hotel
lalu aku setubuhi

sebab ramai kabar
hari gini paling enak
bersetubuh di hotel

ternyata benar! 
tapi tidak, 
aku menyangsikan kabar itu.

kudengar kamar-kamar berisik
sampai kami balik lagi ke dahan

Kemayoran,  01032018
------

15
JALAN KE JAMPANG

pohon-pohon cengkeh
pernah sedih mengingatmu
yang kusebut, calon pacar
tapi seperti juga pohon-pohon cengkeh
cukup istriku menjadi kamu dan kamu

Kemayoran,  01032018
------

16
SENJA DI PANTAI TUA

buang saja lelaki tua
kalau bersajak, tendang saja sajaknya
dia sudah tidak punya jaman
kemuliaan cuma milik masa depan
masa lalu sudah berlalu
jauh
jauh
jauh
tapi tanyakan satu hal:
siapa pertama menemukan senja dan cinta?

Kemayoran, 01032018 
------

17
TANAH AIR PURWAKARTA

memasuki perbatasan Purwakarta
pada belokan jalan berliku-liku
kumandikan balitaku
dan kubisikkan,  
"Basuhlah, mandilah, bersucilah. 
Ini tentang tanah air. 
Menemui luasnya bumi". 
sambil menyemai pepatah lama, 
di mana bumi dipijak,  
di situ langit dijunjung.

Kemayoran,  01032018
-----

18
MEMBABAT HUTAN

bahkan Bima yang nomor satu
dalam mitos meratakan hutan
tiba-tiba keluar dari gambar wayang
ingin mengangkat gada di kepalamu
karena sumpahmu kepada orang-orang:
membabat habis syetan
di pabrik-pabrik
bahkan menyebut seperti Wali Jawa
bertempur membasmi gendruwo
padahal kau pecat buruh-buruh 
dan karyawan-karyawan yang baik
yang tidak sudi sejahat denganmu
dan kamu galang rapat dedemit di situ

Kemayoran,  01032018
-----

19
PUISI KERONCONG SAPU LIDI

seburuk-buruk priyayi
ia permisi berkali-kali 
sebelum menaiki 
tubuh istrinya sendiri

seburuk-buruk kelas santri
ia menyimpan sapu lidi
untuk meyambuk pantatnya sendiri

Kemayoran,  01032018
------

20
VULGAR VIRAL NASI PUISI

bapak yang tahu puisi
tetap menanyakan nasi dari puisi

sampai-sampai 
ketika anaknya pulang kuli
sukacita dia menanyakan puisi 
matahari tadi

seperti istri 
yang menanyakan materi ceramah kyai
lalu lagi-lagi dikusi nasi

Rumi menyebutnya, soal makan roti

Kemayoran,  01032018
-----

21
PANTANGAN

omong kosongmu itu
menggugurkan kandungan!

merusak segala tumbuh 
seusai musim tanam

Kamayoran, 01032018
-----

22
MENAFSIR KAKI ANAK-ANAK

kau lihat kakiku kecil-kecil
banyak jumlahnya
hati-hati sekali 
melewati kebun-kebun sayuran
setiap hari

apa yang akan mereka ceritakan
soal masa lalunya pagi ini? 
apakah juga tentang kaki yang banyak itu
dari tubuh dan ingatan yang satu?

Kemayoran,  01032018
------

23
ANAK SINGKONG ANAK TERONG

singkongku besar-besar
terongku segar-segar

Kemayoran,  01032018
------

24
HUMOR SERIUS TANAH LADANG

di ruas jalan ke Bandung 
fikiranku menemui bapak yang hamil
setelah burung-burung dikawinkan
naik pelaminan di seluruh dahan

Kemayoran,  01032018
----

Demikianlah 24 puisi pendek saya.

Gilang Teguh Pambudi
Cannadrama.blogspot.com 
Cannadrama@gmail.com
------

Gilang Teguh Pambudi lahir di Perkebunan Curug Sewu Kendal,  Jawa Tengah. Anak orang hutan (mandor besar dan sinder),  Soetoyo Madyo Saputro dan Ustj. Hj. Siti Djalaliyah. Sejak remaja domisili di Sukabumi, lalu pindah ke Bandung dan Purwakarta. Menulis di koran sejak kelas 1 SMA,  tetapi lebih dari 20 tahun sejak tamat sekolah sibuk sebagai penyiar (jurnalis radio),  narasumber Apresiasi Seni,  sutradara teater dan drama radio,  serta pembina Komunitas Seni Cannadrama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERLU GAK HARI AYAH? Catatan lalu.

TEU HONCEWANG

Chairil, Sabung Ayam, dan Generasi Berlagak ABG