TAK ADA MUSUH

ADALAH CINTAKU 

begini saja, Cintaku
kita berdamai
kali ini bola di layar TV adalah kamu

Kemayoran, 26 06 2018
#puisipendekindonesia
------

Senang saya mendengar kalimat Dona Agnesia, presenter Piala Dunia TransTV yang diamini oleh komentator bola, Roni Pangemanan, "Tidak bisa memilih lawan". Kalimat itu tentu saja tidak cuma akan muncul saat mereka mengantarkan laga Uruguay vs Rusia. Tetapi juga bakal muncul pada laga-laga yang lain.

Apa pasal? Sebab ketika di pertandingan ke tiga buat Uruguay dan Rusia menunjukkan kenyataan siapa yang berada di posiai satu-dua di dalam grup, dan bakal berhadapan dengan siapa sebagai lawan dari grup lain di posisi satu-dua, maka pada laga-laga tim lain pun sama.

Yang jelas, untuk grub A, Rusia dan Uruguay dipastikan lolos ke putaran berikutnya karena masing-masing telah mengalahkan Arab Saudi dan Mesir dengan poin 6. Tinggal memastikan siapa berada di posisi pertama dan runner up seusai laga ke tiga ini. Bersamaan dengan itu mereka mulai mengintip ke grup B, siapa yang bakal berada di posisi satu-dua dan menjadi musuh mereka? Tentu bukan suatu perkara mudah memilih lawan. Itu benar.

Dan akhirnya, partai Uruguay vs Rusia pun berakhir dengan kemenangan untuk Uruguay dengan skor 3-0. Otomatis menempatkan Uruguay di puncak grup dan Rusia sebagai Runner Up. Sementara di laga satu grup yang lain, Arab Saudi vs Mesir yang tak ubahnya pertandingan silaturahmi alias pertandingan halal bihalal (persahabatan) secara mengejutkan berakhir, 2-1 untuk kemenangan Arab Saudi. Gol penentu tercipta pada menit terakhir perpanjangan waktu.

Sementara itu di grup tetangga, Portugal vs Iran berakhir seri, 1-1. Membuat Portugal berpoin 5 dan Iran berpoin 4. Lumayan mengejutkan. Sementara pada laga Spanyol vs Maroko juga diperoleh angka imbang, 2-2. Sehingga Spanyol bernilai 5 dan Maroko bernilai 1. Hasil ini pantas disambut airmata oleh Iran karena poin 4 yang berhasil diraihnya tak berarti apa-apa. Hanya memberi hadiah kenang-kenangan berposisi 3, pernah menang, sekali seri, dan sekali kalah.

Dengan demikian pada putaran 16 besar nanti sudah dapat dipastikan juara grup A, Uruguay akan berhadapan dengan Runner Up grub B, Portugal. Sedangkan Runner Up grub A, Rusia akan bertemu Juara grub B, Spanyol. Sungguh menepati teori, "Tak bisa memilih lawan".

Tanpa mengurangi pujian, terutama kepada kualitas Uruguay, Spanyol Portugal, juga Rusia, saya tetap lumayan sedih karena merasa memiliki tim sepakbola Asia. Belakangan ini Iran adalah salahsatu tim yang masih bisa diharapkan selain Jepang di laga ke tiga fase grup. Tetapi nyatanya gagal juga. Harapan satu-satunya kini tumplek kepada Si Biru, Jepang Cahaya Asia.

Tetapi beranjak dari kisah, tak bisa memilih lawan ini, persepakbolaan Asia, termasuk Indonesia patut belajar banyak. Entahlah, apakah hal yang berwangi spiritualitas dan humanusme-universal ini diinsyafi dengan kuat oleh pesepakbola dan pengagumnya di luar Asia. Yang jelas kita layak mendalami prinsip, bahwa musuh kita dalam sebuah pertandingan adalah, KEKALAHAN. Sehingga dengan demikan kita memastikan diri 100% bisa memilih lawan.

Okelah, kita tidak perlu memusuhi siapapun. Tim manapun. Cuma melawan kekalahan belaka. Tetapi pertanyaannya, ketika musuh kita adalah kekalahan, dan teman kita adalah kemenangan, bagaimana kalau tim kita, atau yang kita dukung kalah? Apakah artinya kita bersekutu dengan musuh? Tentu seperti yang kita pahami, ini lekat dengan spiritualutas dan humanism-universal. Jadi dalam posisi seperti itu kita tidak pernah akan kalah, sebab kita tetap pemenang. Sebab kita sportif, fair play, dan bukan pecundang. Selebihnya dari itu pertarungan sepakbola internasional adalah ajang pergaulan bangsa-bangsa, benua-benua. Meminjam istilah tari, Piala Dunia adalah juga Tari Pergaulan Dunia. Ya kan?

Para pendukung Jepang dari belahan pencinta sepakbola Asia, bersiap-siaplah memberikan dukungan total untuk Jepang yang akan segera melawan musuh besarnya, musuh bebuyutan seumur hidup, yaitu KEKALAHAN.

Tapi perlu diingat juga, Asia punya Australia yang di awal keberangkatannya ke Rusia menjadi tim ke lima mewakili zona Asia yang lolos. Dukungan pun layak diberikan sepenuhnya pada tim ini. Meskipun banyak prediksi, langkah Australia masih sangat berat karena harus berharap pada dua hal, pertama harus menang melawan Peru, dan kedua mesti berharap Denmark dikalahkan Prancis. Sungguh bukan soal tebak-tebakan.

Sukses piala dunia. Sukses persepakbolaan Asia dan Indonesia!

Gilang Teguh Pambudi
Cannadrama.blogspot.com
Cannadrama.gmail.com

#PialaDunia
#PialaDunia2018
#FifaWorldCup2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEU HONCEWANG

TONGKAT WALI

Chairil, Sabung Ayam, dan Generasi Berlagak ABG