AYA AYA WAE vs ONO ONO WAE

TENDANGAN TERBAIK

kalau sebuah bola menggelinding 
bertamu ke rumahmu
persilahkan dia masuk. Lalu 
suruh dia cerita 
tendangan terbaik menurutnya

Kemayoran, 08 08 2018
#puisipendekindonesia

Wah anak saya yang laki-laki, yang jadi tim futsal Kemayoran-79 itu ketawa ngakak begitu dengar di TV pertandingan seusai Madura United vs PSMS Medan adalah Persib Bandung vs PSIS Semarang. Alamaaakkk. Dia tahu papanya pendukung berat kedua kesebelasan itu. Meskipun Persib Bandung adalah tim unggulan, sementara PSIS Semarang adalah tim legendaris yang baru promosi lagi dari Liga Dua.

PSIS Semarang sekarang ini, 08 08 2018 berada di posisi juru kunci Liga I. Sementara Persib Bandung sedang nyaman di posisi tengah. Persib tentu wajib menyodok ke papan atas.

Padahal anak saya tahu, kalau ngadepin perseteruan Persib Bandung, meskipun cuma depan TV, melalui Live Streaming, atau cuma ngikutin perkembangan gol di internet, suka histeris dan salah tingkah. Tapi jelas romannya. Formasi body language saya baru berantakan kalau Persib ketemu Persija, atau Persib ketemu PSIS. Ibarat dari formasi 4-2-3-1 berubah menjadi 4-9-18-7. Sebab saya kan pendukung berat Persib, Persija dan PSIS Semarang. Apalagi KTP saya Kemayoran Jakarta. Waduh waduh waduh.

Akhirnya saya bilang, "Ayo maung Bandung, tunjukkan taring kandangmu! Masuk ke papan atas" Sekaligus juga berteriak, "Ayo PSIS, buktikan mampu melompat dari zona degradasi!" Ribet kan? "Aya-aya wae vs Ono-ono wae".

Yang lebih lucu lagi kalau saya mengumpamakan diri jadi penjaga gawang Persib. Maklum, di kampung Pasir Pulus Jampang Kulon kalau perang di sawah antar remaja saya kan selalu di posisi kiper. Saya pasti akan berfikir gila, "Saya sangat senang kalau PSIS menang. Tapi bagaimanapun Persib wajib menang!" Nah lho. Komentator pasti stres baca komen saya. Haha.

Di Curug Sewu, Kendal, dulu saya kan hidup sampai kelas 4 SD. Meskipun famili bahkan rumah alm. Bapak saya masih di Sukorejo sampai hari ini, selain di Purwokerto. Di sana masih umur bal-balan iseng di sawah, halaman rumah atau di bawah perkebunan kopi. Bisa pegang sama nendang bola plastik aja senengnya sudah bukan main. Surga banget. Pernah sekali nonton bola dewasa naik truk, sampai lupa ke daerah mana, pulangnya dianggap hilang. Bikin heboh sekampung. Anak Mandor Besar hilang! Setahu saya, saya pulang lebih dulu dengan truk itu. Sedangkan yang nyari-nyari saya justru rombongan pulang kedua yang ngajak saya nonton pagi harinya. Untung gak ilang beneran. Kalau saya ilang beneran, berarti ilang di lapangan bola. "Hidup PSIS Semarang!"

Meskipun pertandingan belum mulai. Setiap kali melihat stadiun GBLA yang dipadati penonton, termasuk anak-anak dan perempuan, hati saya selalu bahagia dan haru. Jadi punya banyak doa. Doanyapun bukan cuma doa bola lokal Bandung dan Jawa Barat, tetapi selalu menjadi doa bola nasional. Sebab stadiun bola adalah juga OBYEK WISATA.

Dari peluit pertama Persib Bandung main agresif. Mau ambil peluang cepat. Tetapi nampaknya PSIS berusaha melayani secara terbuka juga. Tidak terlalu defesnsif. Kalau serangan PERSIB tumpul serangannya saya kecewa dan tereak, waduh. Begitupun kalau serangan PSIS yang patah, saya sangat kecewa dan tereak, waduh. 

Seru. Seru. Meskipun sampai menit 27 masih 0-0. Dan saya agak kaget, karena PSIS berani main terbuka. Sedangkan tim kuat Vietnam saja kemarin cenderung main 1/3 lapangan lawan Timnas Indonesia di AFF Cup.

Bahkan sampai menit 37 masih 0-0. Bikin degdegan gak sempurna. Untungnya menit ke 39, Mang Dinosaurus alias Ezechiel N'Dousel bisa menanduk gol operan Supardi Nasir, dan membuahkan gol keras, 1-0 untuk Persib Bandung. Dan penyiar Indosiar menyebut, Mang Dino kembali jadi Top Scorer. Kedudukan ini bertahan hingga 45+3, akhir babak pertama.

Sebelum menit pertama babak ke dua dimulai saya lebih dulu sangat ingin mrngecup kening komentator Kusnaini, karena dia menyebut, "Ada pendukung Persib dari Sukabumi di Stadiun. Dari Jampang!" Oo oo oo, dia sebut kampung saya selama sekolah di SMP.  Saya tinggal di Asrama Pelajar Perkebunan Cengkeh Maranginan saat itu.

Hingga menit 71 skor masih 1-0 untuk keunggulan Persib Bandung. Tetapi kedua tim sama-sama punya beberapa peluang gol yang krusial. Setidaknya menambah kepercayaan diri pemain. PSIS sendiri belum kelihatan kendur tenaganya bermain di kandang lawan. Tidak terlihat dia tim underdog di zona degradasi. Alhamdulillah. Sangat menghibur.

Dan sayang, buat PSIS ini adalah laga penuh peluang yang menjanjikan, tapi sampai peluit terakhir tak bisa membuahkan gol balasan, apalagi kemenangan. Sementara bagi Persib, sungguh penting arti laga ini. Dengan meraih poin penuh 3 di akhir laga, medkipun cuma mendapat 1 gol, mereka nampaknya semakin siap beradu skil dan strategi di papan atas. Selamat buat Maung Bandungku.

Gilang Teguh Pambudi
Cannadrama.blogspot.com 
Cannadrama@gmail.com

#Liga1
#PSSI
#GNPSI_312
#PersibBandung
#PSISSemarang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERLU GAK HARI AYAH? Catatan lalu.

TEU HONCEWANG

Chairil, Sabung Ayam, dan Generasi Berlagak ABG