INDONESIA SATU-SATUNYA TIMNAS ASIA TENGGARA

LINGKARI BUKAN INGKARI

setelah bola menguasai
seluruh sudut lapangan
para pecundang masih ketakutan
bicara lingkaran

Kemayoran, 27092018
#PuisiPendekIndonesia 
------

Meskipun hasilnya maksimal, dua kali seri dalam dua laga terakhir fase grup,  Timnas Indonesia U-16 sempat mempertontonkan permainan yang masih kurang menggairahkan, tertekan oleh Timnas Vietnam dan India dan sering membuang peluang gol, meskipun akhirnya mampu menjadi satu-satunya tim Asia Tenggara yang lolos ke perempat final Piala Asia 2018.

Selengkapnya inilah timnas yang lolos ke perempat final Piala Asia tersebut: 
Grup A: Jepang, Tajikistan 
Grup B: Korea Utara, Oman 
Grup C: Indonesia, India
Grup D: Korea Selatan, Australia 

Jelas, performa terbaik Indonesia adalah ketika di laga pertama menaklukkan Timnas Iran 2-0. Padahal Iran akhirnya mampu melibas Vietnam, 5-0. 

Dengan melupakan drama fase grup yang menegangkan itu, akhirnya udara segar fase knock out bisa ditapaki oleh skuad Garuda Muda Garuda Asia yang dikomandoi kapten tim, David Maulana, di bawah asuhan pelatih Fahri Husaini. Ini adalah jalan besar untuk memberi peluang Timnas ini lolos ke Piala Dunia U-17 di Peru. 

Persoalannya, apakah di perempat final, Timnas kita bakal sukses melibas Australia? Sebuah tim yang di atas kertas disebut-sebut selalu punya daya dan strategi permainan yang konsisten, serta trengginas. Bergaya sepakbola Eropa. Padahal menurut matematika bolanya, kalau saja Timnas Australia bisa dikalahkan dalam 2x45 menit, Senin, 1 Oktober 2018, Tim Garuda Muda, Garuda Asia, benar-benar sakti, langsung lolos piala dunia tahun depan bersama tiga semifinalis lainnya. 

Okelah kita tunggu saja ujung permainan yang sehat lahir batin ini. Sampai di mana kekuatan persepakbolaan kita di kancah Asia dan dunia. Soalnya, momen piala Asia U-16 tahun 2018, dengan mampu lolos ke babak perempat final, jelas bukan pengalaman yang sering tercapai oleh Timnas Indonesia usia berapapun selama ini. Tentu akan berbeda situasinya kalau kita disebut-sebut sudah lengganan perempat final atau lengganan semi final piala Asia.

Justru dengan laju istimewa inilah kita punya peluang khusus untuk ngaji nasionalisme kita, dan semangat pergaulan (kemanusiaan) kita di kancah internasional.

Bayangkan, hari ini mendung persepakbolaan sedang menggelayut di langit negri kita. Sebab baru saja terjadi peristiwa mengenaskan, pengeroyokan suporter sepakbola di luar stadiun hingga tewas, saat berlangsungnya partai Super Big Match, Persib Maung Bandung vs Macan Kemayoran, Persija Jakarta. Sangat mengenaskan. Hingga mendapat kutukan dari seluruh pencinta bola tanah air. Tanpa kecuali. Konon FiFA pun secara khusus sedang mencermati persoalan ini.

Berbagai pihak menuntut agar kepolisian segera mengetahui kronologi peristiwa yang sebenarnya dan menuntaskannya sesuai prosedur hukum. Sementara kedua kubu suporter, panitia pelaksana, kedua klub, pemerintah daerah Jawa Barat dan DKI, serta PSSI, terus berusaha mengatasi persoalan ini. Termasuk membicarakan soal sanksi-sanksi.

Di tengah suasana seperti ini, kepercayaan masyarakat kepada keberlangsungan Liga atau kompetisi antar klub tentu sedang jatuh tajam. Bahkan banyak netizen berteriak, bubarkan Liga. Padahal posisi Liga itu kalau ditinjau dari berbagai segi sangat strategis. Sepakbola melalui kompetisi liga selalu menjadi ajang eksistensi klub, prestasi, profesi, menularkan hobi berolahraga main bola, hiburan rakyat, arena promosi, serta menggaet pertumbuhan sektor ekonomi rakyat. Eksistensi klub-klub di liga juga menjadi sentrum penyuplai para pemain nasional.

Untuk itu keberadaan Tim Nasional yang belakangan ini padat dengan ajang-ajang internasional lumayan sedikit bisa menghibur dan menetralisir keadaan hati para pencinta bola. Membuat mereka bangga bahwa persepakbolaan kita masih bisa membawa nama baik Indonesia dalam pergaulan (kemanusuaan) internasional. Apalagi kalau sampai mampu mendulang prestasi terbaik di situ.

Seperti yang pernah saya tulis. Membangun Timnas untuk berbagai kelompok usia, dengan menjaring bakat / potensi dari seluruh daerah se Indonesia, adalah pekerjaan yang tidak ringan. Ini bisa menjadi fokus kita manakala Liga-Liga itu bubar. Akan tetapi, alangkah malunya kita kalau sampai kehilangan kepercayaan internasional, diberitakan di mana-mana, bahwa Liga lokalnya mati gara-gara selalu terjadi kerusuhan. Itu sebabnya, menyelamatkan penyelenggaraan Liga tetap akan menjadi persoalan vital. Tinggal bagaimana menemukan jalan keluar, agar sepakbola bisa menjadi ajang yang menghibur masyarakat. Sebab ini adalah olahraga paling merakyat di Indonesia. Juga sebagai olahraga yang paling banyak mengumpulkan jumlah penonton. Melalui sebuah ajang kompetisi antar kampung (tarkam) sekalipun.

Maka sekali lagi saya katakan, momen piala Asia U-16 2018 kali ini pasti menjadi fokus hiburan yang spesial. Apalagi kalau bisa memberikan prestasi terbaiknya, setelah sukses lolos ke babak perempat final. Sebagai suatu pengalaman yang jarang terjadi. Apalagi kalau sampai lolos ke ajang Piala Dunia. Subhanallah.

Persatuan dan kesatuan kita sebagai sebuah bangsa yang besar, dalam spirit bhineka tunggal ika, justru harus semakin kokoh dengan menonton timnas garuda berjibaku mempertaruhkan nama baik negaranya. Semoga.

Gilang Teguh Pambudi
Cannadrama.blogspot.com 
Cannadrama@gmail.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEU HONCEWANG

TONGKAT WALI

Chairil, Sabung Ayam, dan Generasi Berlagak ABG