31. ORANG RADIO INDONESIA 0300-0310

0301
MENGENANG BISA BERARTI MENGULANG

Malam ini saya mendengar. Bahkan tidak cuma itu. Sayapun mendownload suara penutupan siaran RRI yang penuh kenangan itu dari kolekdi Youtube.

Jelas saya tertarik.  Pertama, sebab saya juga merasa bagian dari RRI meskipun kesibukan kerja radionya di radio-radio non-RRI. Sejak umur kelas 4 SD saya pendengar aktif siaran RRI. Karena itu saya tahu siaran berita,  siaran lagu anak-anak,  drama radio,  dan siaran wayang kulit sejak lecil. Saya juga pernah ikut program pengayaan jurnalistik dan dasar-dasar siaran di RRI Bandung dengan instruktur,  Idrus Alkaf (kepala RRI Bandung),  dkk.

Kedua, di luar konteks orang radio,  saya sebagai awam adalah juga masyarakat pendengar radio RRI dan non-RRI yang apresiatif, yang tidak mau keracunan siaran.

Demi mendengar penutupan siaran RRI dari Youtube,  sampai tuntas musiknya, membayangkan sampai terasa pessssss,  gak ada suara apa-apa di radio. Rasanya ada yang mau meremamg di mata saya. Ya,  sedih ditinggal oleh suara siaran. Itu suatu pertanda. Bukan semata soal nostalgia indah masa lalu,  tetapi menjawab bagaimana kesemestian siaran radio masa depan. Ya,  mesti seperti suara penutupan itu. Kharisma yang dirindukan karena manfaat besar selama siaran. Mengerti kebutuhan bahagia dan sejahtera madyarakat. Ya, mengenang bisa berarti tidak anti mengulang. Meskipun dengan versi dan pilihan baru.

Salam profesional!

Gilang Teguh Pambudi 
Cannadrama.blogspot.com 
Cannadrama@gmail.com

-------

0302
ADLIBS MEMANG MENGUASAI WAKTU

Apakah benar harga adlibs (iklan ucap/baca) di radio dan TV jauh lebih mahal daripada iklan reguler? Tentu sangat tergantung teori jualannya. Setiap radio,  termasuk di setiap daerah,  bisa berbeda-beda menyikapi iklan reguler dan adlibs ini.

Tetapi coba kita lihat prakteknya.  Sebuah iklan reguler pada suatu acara tertentu bisa bermakna cuma iklan terpisah,  bisa juga berarti sponsor utama acara. Tetapi dalam format sponsor utama,  iklan itu akan menjadi lebih kuat jika penyiarnya ikut menyebut-nyebut iklan itu.

Dalam contoh lain. Kita lihat pertunjukan panggung yang disiarkan secara langsung baik oleh radio maupun TV. Apa yang bisa kita simpulkan ketika dua orang pembawa acara (MC),  misalny, berulang-ulang menginformasikan suatu produk tertentu yang mendukung siaran langsung itu?

Ya, tetnyata kesimpulannya,  produk atau sponsor yang disebut di atas panggung,  atau disebut di tengah acara radio,  terasa jauh lebih menguasai jantung siaran daripada iklan reguler.  Lebih menguasai acara secara emosional.  Dan menjadi bukti yang sangat menyatu dengan alur pembicaraan MC dan alur rundown acara yang dikembangkan. Itulah keunggulan adlibs.

Salam Profesional!

Gilang Teguh Pambudi 
Cannadrama.blogspot.com 
Cannadrama@gmail.com

------

0303
RADIO ZAMAN NOW 1

Radio zaman now tidak harus radio remaja dan anak muda.  Bisa saja radio multi segmen. Tentu,  multi segmen tidak berarti tidak segmented. Sebab meskipun kalangan tua dan muda,  kalangan kota dan desa,  menengah dan bawah terangkum semua dalam satu radio,  kita masih bisa melihat fokus siaran yang khas dari suatu Radio.  Tapi dalam tulisan kali ini,  ijinkan saya membahas sekilas radio zaman now versi remaja dan anak muda itu.

Radio dengan segmentasi remaja dan anak muda adalah radio yang semestinya paling dekat,  paling komunikstif kepada sasaran pendengarnya itu.  Meskipun konsepnya bisa gagal kalau kurang mampu membuatnya.  Bahkan radio multi pendengar malah bisa lebih mampu merebut selera remaja dan pemuda di suatu kota tertentu karena kelihaiannya meracik program.

Oke.  Kita bicara radio remaja dan prmuda yang sukses. Radio ini sudah pasti akan menjadi ajang silaturahmi besar antar pendengar radio yang lokasinya terpisah-pisah, saling berjauhan.  Tidak cuma terpisah oleh desa dan kecamatan di suatu kabupaten,  forum radio juga menjadi forum silaturahmi para pendengar yang terpisah kota dan kabupaten.

Tetapi bukan itu rahasia serunya.  Kalau cuma itu sudah sangat dimaklum.  Tetapi yang ini.  Yaitu ketika acara-acara on air dan off air di radio remaja dan pemuda ternyata juga selalu melibatkan ibu-ibu dan bapak-bapak yang selalu mengawal anak atau famili remajanya.  Misalnya,  ketika radio itu mengadakan program lomba karaoke , nge-dance, fashion show, bahkan program tour.  Para orang tua dan keluarganya sudah biasa mendampingi para remaja pendengar setia di situ. Ini artinya,  di jaman now,  radio remaja dan pemuda adalah radio "suara hati"  para orang tua.

Salam Profesional!

Gilang Teguh Pambudi 
Cannadrama.blogspot.com 
Cannadrama@gmail.com

-------

0304
RADIO ZAMAN NOW 2

Kalau di tulisan Radio Zaman Now 1 kita menguak rahasia spesial di radio remaja dan pemuda, pada tulisan kali ini kita bicara radio zaman now versi multi pendengar. Sebut saja,  sebuah radio tertentu pendengarnya mulai dari anak-anak sampai usia dewasa di atas 40 tahun.

Di radio ini,  format yang paling mudah adalah ketika tiap mata acara mampu mengondisikan para pendengar khususnya. Misalnya, dalam siaran langsung mingguan Dunia TK dan PAUD,  sudah pasti pengisi acara dan pendengar utamanya adalah anak-anak yang didampingi para dewasa/ orang tua.  Acara musik nostalgia pasti pendengarnya usia dewasa,  usia di atas 30 tahunan. Sedangkan acara band Indie dan tembang teranyar pasti digandrungi remaja dan pemuda.

Rahasia atau keunggulan radio model ini adalah kemampuannya menemani seluruh lapisan masyarakat. Seperti 'radio walikota'  atau 'radio bupati'. Maksudnya, tukang ngasuh seluruh lapisan masyarakat. Bahkan tidak segan-segan radio ini bikin acara khusus dengan komunitas pendengar aktif yang khusus pula,  meskipun pendengar pasifya terbuka luas.

Keberhasilan membuat program radio,  baik yang khusus untuk remaja dan pemuda, maupun yang multi pendengar,  akan sangat menentukan tingkat kepercayaan pendengar dan sponsor,  baik srcara kualitas maupun kuantitas. Tetapi sadarilah satu bahaya.  Dan ini ada.  Nyata.  Sebuah frekuensi radio dengan nama radio yang sama ternyata dalam kurun 10 tahun bahkan kurang dari itu,  bisa berubah-rubah pendengar karena bingung menyikapi tantangan zaman now.  Ini bisa berbahaya. Karena kepercayaan pendengar bisa sangat tidak terpola dan tidak termatangkan dengan baik.

Salam Profesional

Gilang Teguh Pambudi 
Cannadrama.blogspot.com 
Cannadrama@gmail.com
------

0305 
PERNAH LIHAT HANTU DI RUANG SIARAN?

Suatu waktu saya sedang nyantai,  memanfaatkan fasilitas laptop untuk mixing potongan-potongan video. Di waktu lain memakai fasilitas HP.  Anak saya bertanya,  "Kenapa dulu gak aktif saja di TV atau di PH film dan sonetron?"

Pertanyaan itu bikin saya senyum. Sebab sejak tahun 1991 ikut pendidikan dan latihan jurnalistik koran, TV dan radio tidak terfikirkan begitu. Lalu saya jawab begini, "Bakat dan garis tangan itu Allah yang tentukan.  Kita tinggal menjalani sungguh-sungguh sebagai bentuk rasa syukur.  Oleh sebab itu kalau selama ini tulisan Papa pernah ada di koran dan terbit dalam beberapa buku,  serta ngantor hariannya di radio, itu artinya di situlah jatah kreatifnya. Harus disyukuri.  Lagipula Papa selama ini melatih dan menyutradarai teater dan drama radio bukan dengan maksud nyetak mereka jadi orang TV atau orang film.  Bukan. Tapi aktif kreatif di panggung dan di radio. Soal mau ke TV atau ke sinetron dan film itu terserah garis tangan mereka.  Gak urus!".

Mengapa jawaban saya itu muncul begitu? Tiada lain karena saya sangat puas kerja di radio selama ini. Mengalami jadi Narasumber Senibudaya, reporter,  penyiar multi acara,  moderator diskusi,  panitia berbagai event,  programmer dan Kepala Studio. Bahkan sebenarnya, kalaupun saya cuma seorang penyiar atau Narasumber Senibudaya saja, saya tetap akan bangga dan puas. Karena Radio telah menjadi tempat mangkal saya.  Selain kerja seni dan kerja lain di luar radio.

Menurut saya, hal prinsip dari pengalaman saya ini jadi sangat penting bagi penyiar atau calon penyiar,  siapapun: Lakukanlah kerja siaran secara profesional,  konsisten,  kreatif,  dan penuh rasa puas dan syukur.  Tanpa itu kita hanya akan jadi pecundang - - - mahluk kalah--- di depan mikrofon.  Tak ubahnya kita adalah hantu yang menghianati ruang siaran.  Bahaya!

Salam Profesional!

Gilang Teguh Pambudi 
Cannadrama.blogspot.com 
Cannadrama@gmail.com

------

0306 
RADIO DI DALAM ANGKUTAN UMUM

Radio di dalam angkot (angkutan kota).   Kalimat ini saya ambil dari tulisan status fb Henryette Louise. Tiba-tiba mengingatkan saya,  perlu juga nulis posisi radio di dalam angkutam umum.  Meskipun dulu sudah, ketika saya bicara enaknya dengar radio di mobil daripada nonton tivi. Kecuali bagi yang ngarepin supirnya bikin tabrakan.

Tapi ini sisi yang lain. Kalau kita merasa sebagai pengguna jasa angkutan umum, atau setidaknya berempatik kepada mereka,  minimal kita akan menemui dua rasa ini. Jika di angkutan umum itu lebih sering memutar lagu-lagu dari cd (dulu kaset) atau Mp3,  maka rasa supir dan penumpang di situ pasti ngartis. Full music,  istilahnya.  Seolah-olah hidupnya gak mau lepas dari musik.

Tetapi kalau musiknya dari suatu siaran radio tertentu,  yang kadang diselingi iklan,  jingle,  suara penyiar dan informasi, maka auranya jadi lain. Pertama, supir dan penumpangnya adalah orang yang dekat dengan media siaran publik,  media informasi. Kedua,  karena dunia radio merupakan komunitas yang dekat dan akrab bagi seluruh pendengar di mana-mana,  yang fokus pada satu frekuensi,  maka kita akan merasa bagian dari komunitas besar itu.

Dari catatan singkat ini kita bisa langsung mendeteksi posisi strategis bahkan posisi vital sebuah radio di sebuah angkutan umum. Yaitu,  mesti selalu akrab dan dekat,  menyatukan komunitas pendengarnya yang setia,  berwawasan universal sebagai edukasi,  menyampaikan informasi penting yang paling menarik,  dan tentu saja menyajikan racikan musik yang enak didengar. Sekali lagi,  racikan musik.  Sebab beda sekadar memutar musik dan meracik musik.

Salam Profesional!

Gilang Teguh Pambudi 
Cannadrama.blogspot.com 
Cannadrama@gmail.com 
------

0307 
RADIO NGETEM?

Tentu istilah mgetem lebih tepat ditujukan untuk angkutan kota (angkot)  atau angkutan umum. Sebab ngetem biasa diartikan,  waktu menunggu penumpang.  Baik di terminal,  atau di ruas jalan tertentu yang tidak melanggar aturan lalulintas.

Tetapi mau tak mau,  ketika sebuah angkot menunggu penumpang di suatu titik sambil supir dan penumpangnya mendengarkan radio,  maka disebutlah itu radio ngetem namanya.  Alias radio yang ikut nunggu penumpang. Suatu istilah yang genit.

Kalau anda pernah menonton tayangan televisi,  Famili 100, mungkin anda pernah mendengar hasil survey atas pertanyaan,  apa yamg dilakulan supir saat menunggu penumpang, atau supaya terhindar dari ngantuk?  Dua dari beberapa jawaban yang muncul di antaranya, mendengarkan musik dan ngobrol.

Kebetulan dunia radio,  tidak cuma muter musik seperti kalau kita nyetel Mp3,  tetapi dengan adanya penyiar dan informasi yang disampaikannya, termasuk spot iklan di dalamnya,  kita akan merasa ngobrol,  setidaknya secara imajiner.  Atau, setidaknya informasi penyiar bisa menginspirasi para penumpang dan supir untuk ngobrol hal-hal yang baru saja didengarnya. Itulah.

Salam Profesional!

Gilang Teguh Pambudi 
Cannadrama.blogspot.com 
Cannadrama@gmail.com

-------

0308 
MUSIK PENUMPANG

Musik penumpang adalah musik yang diputarkan oleh seorang supir angkutan umum yang dengan sengaja untuk memanjakan penumpang.  Bagi penumpang yang suka melihat-lihat pemandangan alam sepanjang perjalanan melalui kaca mobil,  musik ini berfungsi pula sebagai musik pemandangan.  Semacam ilustrasi yang pas.

Itu sebabnya supir tidak boleh kebut-kebutan semaunya sendiri.  Sebab hidupnya membawa nasib dan nyawa para penumpang.  Selain kondisi mobil harus selalu terawat dan terkontrol baik,  pelayanan kepada para penumpang pun wajib maksimal, dan terus ditingkatkan. Mestinya bersikap seperti ketika seorang ayah mengajak anggota keluarganya jalan-jalan,  pasti laju kendaraan akan diatur normal agar semua bisa menikmati perjalanan dengan bahagia.

Dalam hal ini, fungsi musik dari cd atau Mp3 dan dari siaran radio memang sama. Sama-sama menjadi teman yang nyaman bagi para penumpang. Bedanya tentu saja ada pada plus-plusnya.  Penumpamg tidak cuma dapat musik dari radio. Lagipula supir pun tidak mungkin atraktif seperti seorang DJ ketika memutar cd atau Mp3.

Selain itu di era modern,  ketika request musik radio bisa dilakukan melalui fasilitas media sosial atau internet,  maka daripada mengandalkan supir yang bisa bahaya kalau harus mengganti-ganti lagu melalui cd atau Mp3,  lebih baik penumpang memesan lagu langsung ke radionya melalui jaringan medsos. Ya,  ini khusus untuk siaran radio bagi seluruh penumpsng,  bukan radio pribadi di telinga yamg pakai headset.

Salam Profesional!

Gilang Teguh Pambudi 
Cannadrama.blogspot.com 
Cannadrama@gmail.com

-----

0309 
REQUEST DI JALAN

Request di jalan,  adalah istilah populer di radio untuk menjelaskan peristiwa permintaan lagu-lagu di radio ketika seseorang sedang di perjalanan naik kendaraan umum.  Misalnya untuk jarak jauh Purwakarta-Bandung,  Sukabumi Cianjur,  atau Jakarta-Bandung. Atau bisa juga untuk rute jarak dekat.  Misalnya ketika seseorang sedang keliling-keliling kota.

Request ini bisa dilakukan ketika seorang penumpang mendapati di kendaraan umum yang ia tumpangi ternyata memutar siaran radio tertentu yang menyiarkan juga alamat media sosial,  internetnya,  dan nomor SMS-nya. Memang kebetulan.  Tetapi bisa juga karena yang request memakai kendaraan pribadi.

Bagi penyiar yang sudah lebih dari dua tahun siaran,  mungkin sekali tempo pernah juga mendapat telpon dari seorang pendengar berat begini,  "Bang,  aku sebentar lagi berangkat ke Bandung nih,  kalo bisa di perjalanan puterin lagu kesukaanku ya?" Lalu biasanya si penyiar langsung nyeletuk iseng,  "Boleh juga,  yang penting ditunggu oleh-oleh dari Bandungnya".

Untuk jarak perjalanan 1-2 jam biasanya frekuensi suatu radio masih terdengar jelas di telinga ketika kita memakai fasilitas handphone dan headset. Itu sebabnya bisa terjadi request di jalan itu. Begitu pula ketika ada pendengar yang baru datang dari luar kota,  seorang penyiar di Jakarta bisa tiba-tiba dapat telpon atau dapat pesan di medsos bahwa si Fulan,  pendengar setia itu sudah nyampai dari perjalanan jauh. Minta disapa atau diputerin lagu.  Itu biasa. Keberangkatan dan kedatangan seorang pribadi pendengar memang bisa diperlakulan sebagai wakil dari para pendengar yang lain.  Satu untuk semua.

Salam Profesional!

Gilang Teguh Pambudi 
Cannadrama.blogspot.com 
Cannadrama@gmail.com 
------

0310
RADIO HAHAH HEHEH

Radio hahah heheh?  Istilah ini sesekali muncul justru dari para tokoh yang menyebut suatu radio yang cuma bercanda dan tertawa gak berbobot. Konotasinya jauh dari konsep radio humor.  Sebab kalau radio humor, justru harus  tampil maksimal dengan perencanaan yang serius.

Konsep hahah heheh ini disinyalir juga merambat ke televisi di era booming tv. Yang cuma menyuguhkan tayangan asal konsep. Bikin ketawa kering alias ketawa tidak berbobot.  Meskipun sudah dibela-belain pakai efeck suara tertawa ternahak-bahak sekalipun. Tapi anehnya,  ibarat komunitas, masih punya penggemar juga.  Bahkan bagi sementara pihak masuk katagori,  pintu yang murah untuk memasukinya. Di dunia tv setidaknya menjadi pintu yang murah untuk mulai ngartis.

Tetapi sampai kapanpun,  sayangnya,  program serupa ini tidak akan menjadi materi pelajaran yang mencerahkan, baik bagi sukses siaran radio maupun televisi.  Cuma sebatas diakui, yang model begini ini memang nyata adanya. Meskipun disindir terus-menerus,  sebagai pencetak generasi cengengesan.

Tetapi bagi dunia radio yang profesional,  keberadaan ini justru akan selalu menjadi data untuk bersikap terbalik.  Sebab nyatanya masyarakat maju yang berpendidikan cenderung memperpanjang umur radio yang punya konsep serius. Meskipun seperti apapun ringan dan renyahnya sebuah program siaran itu dikonsep. Sehingga radio hahah heheh atau radio cengengesan akan salalu siap gagal.

Gilang Teguh Pambudi 
Cannadrama.blogspot.com 
Cannadrama@gmail.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERLU GAK HARI AYAH? Catatan lalu.

TEU HONCEWANG

Chairil, Sabung Ayam, dan Generasi Berlagak ABG