ENAK GURIH NONTON KLUB BOLA INDONESIA

SUPORTER TERBAIK

menggoreng bola
pecah dan cair di kepala

Kemayoran,  15032018 
#puisipendekindonesia 
------

Jangan dulu ngomong soal peluang Persija Jakarta dan Bali United maju ke babak berikutnya dari penyisihan grup piala AFC 2018. Bicara saja dulu satu-satu laga awal yang mereka jalani. Ada perasaan apa yang menjalar di tubuh kita,  pencinta sepakbola Indonesia?

Berikut ini beberapa perasaan itu.

Pertama,  ternyata akhirnya para penggila sepakbola nasional,  kalau sudah urusan tim Indonesia berhadapan dengan tim asing,  maka mata kita selalu melotot atas nama bangsa Indonesia. Ini baru namanya 100% cinta produk Indonesia. Produknya bernama sebuah klub Indonesia,  klub mana saja,  yang mewakili di kancah ASEAN,  ASIA,  atau kalau bisa DUNIA. Atau minimal dalam ajang persahabatan denfan tim-tim dunia manapun.

Maka di depan klub Persija atau di depan klub Bali United ketika mereka berjibaku dengan lawan dari negara lain,  kita dagdigdug sebagai pencinta bola Indonesia. Tidak perduli kita di Indonesia sesunggunya suporter kesebelasan mana. Itu urusan nanti di perhelatan Liga. Di ajang internasional,  lain urusan.

Teman-teman saya yang suporter PERSIB Bandung,  Arema Malang dan Persebaya Surabaya, dll, ketika melihat Persija atau Bali United bisa mencetak gol, apalagi sampai menundukkan lawan senangnya bukan main. Gila ya? Persis seperti ketika tim kesayangannya menundukkan musuh.  Begitupun sebaliknya, kalau Persija atau Bali United kalah  dalam satu pertemuan melawan musuh di ajang AFC,  mukanya ditekuk semua.

Kedua, perasaan antusias melihat pemain-pemain unggulan, yang sedang naik daun dalam setiap permainan. Sebab dalam catatan pencinta sepakbola, nama-nama itulah yang telah mampu mengantarkan klub itu ke puncak prestasi dan mewakili seluruh klub sepakbola Indonesia di event itu.

Bahkan biasanya, pemain-pemain bintang itu dengan sengaja kita ukur-ukur dengan pemain-pemain unggulan lawan. Mana yang lebih menonjol,  main bagus dan 'gila' . Kadang lebih menukik lagi amatannya. Pemain bintang lokal kita dihadapkan dengan pemain-pemain lokal mereka. Sedangkan pemain asing di klub kita diadukan dengan pemain asing yang dimiliki lawan.

Ujung-ujungnya bagi para penonton,  tentu ikut mempelajari, selayaknya tim pelatih semua klub di tanah air yang juga mempelajari setiap permainan bagus. Tentu untuk bekal mempersiapkan klubnya di Liga yang akan datang.

Ketiga,  diam-diam ada perasaan suporter klub-klub di tanah air yang sehati mendukung suporter Persija dan suporter Bali United ketika mereka memenuhi stadiun di Indonesia maupun sempat berangkat ke negri orang. Terlihat sekali,  kali ini tidak ada perseteruan antar klub. Akur-akur saja.

Artinya,  sesungguhnya semangat dukung-mendukung klub kesayangan itu selalu ada cara-cara,  etika,  dan batas-batasnya. Ada waktunya juga. Ini perlu dicermati semua pihak.  Karena ini bisa menjadi titik penyadaran yang sangat sehat.

Keempat, ini menarik. Seperti agak lucu. Bahkan jadwal pertandingan antara Bali United menghadapi tim lawan,  begitupun antara Persija dan lawannya,  pun sudah ditunggu-tunggu dengan antusias oleh para suporter di Indonesia yang notabene berasal dari beragam suporter klub. Ini hebat. Lintas batas. Bebas merdeka!

Seorang teman kerja saya kadang teriak,  "Asyik,  ntar sore Persija main lawan Vietnam".  Padahal saya tahu,  kalau di Liga dia itu bobotoh Maung Bandung.

Dan masih banyak lagi perasaan-perasaan positif lainnya yang menggelayuti hati para pencinta sepakbola tanah air,  ketika menyaksikan klub yang mewakili negaranya di ajang yang mempertemukan tim-tim internasional. Tentu kita doakan,  semoga iklim seperti ini terus mampu menjaga sportifitas,  kedewasaan menonton bola, sekaligus membina spirit nasionalisme. Amin.

Gilang Teguh Pambudi 
Cannadrama.blogspot.com 
Cannadrama@gmail.com 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEU HONCEWANG

TONGKAT WALI

Chairil, Sabung Ayam, dan Generasi Berlagak ABG